16
menarik siswa untuk memperhatikan pelajaran yang disajikan oleh guru. ”
Proses selanjutnya adalah memasukan materi dalam fikiran siswa melalui kartun. Setelah proses tersebut tercapai maka kartun berfungsi sebagai media
pengingat tentang apa yang telah diajarkan oleh guru. Jika proses-proses tersebut telah terlaksana dengan baik, maka siswa akan mengingat materi
pelajaran ketika teringat kartun yang telah dilihatnya pada proses pembelajaran IPS.
23
Hal-hal diatas bertujuan untuk memotivasi kembali semangat siswa yang merasa agak jenuh karena lelah mengikuti materi pelajaran. Setelah semangat
siswa bangkit kembali, maka guru dapat melanjutkan meteri pelajaran tersebut. seorang guru melaporkan hasil efektif dari penggunaan kartun-kartun
dalam menggambarkan konsep penerapan dalam mata pelajaran IPS. Sebagian dipakai untuk mengemukakan beberapa pertanyaan tentang ada tidaknya
bentuk karakter yang dapat digambarkan dalam bentuk kartun. Sebagian lagi menggambarkan kesalahan-kesalahan dalam menafsirkan isi yang terkandung
dalam kartun. Ini berarti kartun dapat digunakan sebagai ilustrasi dalam kegiatan pengajaran. Namun demikian, guru perlu selektif dalam memilih
kartun untuk menjaga reaksi siswa yang berlebih diantara siswa agar tidak kehilangan perhatian terhadap bagian terinci yang tidak ada hubungannya
dengan pelajaran penggunaan kartun dalam soal-soal IPS.
2. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Agus Suprijono belajar memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia
, “yaitu manusia terlahir sebagai makhluk lemah yang tidak mampu berbuat apa-apa serta tidak mengetahui apa-apa. Akan
tetapi melalui proses belajar dalam fase perkembangannya, manusia bisa menguasai berbagai skill kemahiranketerampilan maupun pengetahuan.
”
24
23
“Kartun dan Seni Ilustri”.Artikel diakses pada 15 oktober 2013 dari file;C:UserPublicDokumentsKartun-dan Seni-Ilustri.html
24
Agus Suprijono. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Jakarta: PT. UIN Jakarta Press, 2005, cetakan.1. h.88
17
Menurut Oemar Hamalik
“belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing. ” Menurut pengertian ini,
belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada
itu, yakni mengalami. Selain itu
Oemar Hamalik
juga menyatakan bahwa “belajar adalah memperoleh pengetahuan; belajar adalah latihan-latihan
pembentukan kebiasaan secara otomatis, dan seterusnya. ”
25
Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut
26
: 1
Gagne
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan
diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.
2
Travers
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. 3
Cronbach Learning is shown by a change in behavior as a result of experience.
Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. 4
Harold Spears
Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. Belajar adalah mengamati, membaca,
meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.
5
Geoch
Learning is change in performance as a result of practice. Belajar adalh perubahan performance sebagai hasil latihan
6
Morgan
Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience. Belajar adalah perubahan perilaku yang
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.
b. Ciri-ciri Belajar
Pada hakikatnya belajar menunjuk ke perubahan dalam tingkah laku si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalamannya yang berulang-ulang, dan
perubahan tingkah laku tersebut tak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan-kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keadaan
25
Oemar Hamalik, Kurikulumdan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Ed. 1 Cet. 9. h. 36
26
Agus Suprijono, Cooperatve Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009, h. 2