Penggunaan Gambar Kartun Sebagai Media Pengajaran

17 Menurut Oemar Hamalik “belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing. ” Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Selain itu Oemar Hamalik juga menyatakan bahwa “belajar adalah memperoleh pengetahuan; belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis, dan seterusnya. ” 25 Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut 26 : 1 Gagne Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. 2 Travers Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. 3 Cronbach Learning is shown by a change in behavior as a result of experience. Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. 4 Harold Spears Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. 5 Geoch Learning is change in performance as a result of practice. Belajar adalh perubahan performance sebagai hasil latihan 6 Morgan Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience. Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.

b. Ciri-ciri Belajar

Pada hakikatnya belajar menunjuk ke perubahan dalam tingkah laku si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalamannya yang berulang-ulang, dan perubahan tingkah laku tersebut tak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan-kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keadaan 25 Oemar Hamalik, Kurikulumdan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Ed. 1 Cet. 9. h. 36 26 Agus Suprijono, Cooperatve Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009, h. 2 18 temporer dari subjek misalnya keletihan, dan sebagainya. Menurut Oemar Hamalik dengan pengertian tersebut, “maka ternyata belajar sesungguhnya memiliki ciri-ciri karakteristik tertentu, yaitu: 1 Belajar berbeda dengan kematangan 2 Belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental 3 Belajar yang hasilnya relatif menetap.” 27 Wiliiam Burton menyimpulkan “uraiannya yang cukup panjang tentang prinsip-prinsip belajar sebagai berikut: 1 Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi, dan melampaui under going. 2 Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran-mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu. 3 Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid. 4 Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri yang mendorong motivasi yang kontinu. 5 Proses belajar dan hasil disyarati oleh hereditas dan lingkungan. 6 Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi oleh perbedaan – perbedaan individual di kalangan murid-murid. 7 Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman - pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan murid. 8 Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan. 9 Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur 10 Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah. 11 Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan. 12 Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatam, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan. 13 Hasil-hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya. 14 Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman- pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik. 15 Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dangan kecepatan yang berbeda-beda. 16 Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan 27 OemarHamalik, op. cit., h. 48 19 dapat berubah-ubah adaptable, jadi tidak sederhana dan statis. 28 ”

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dalam belajar ada faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar. Faktor-faktor tersebut ada yang berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada yang berasal dari luar diri orang yang belajar. Faktor yang berasal dari luar diri pembelajar adalah waktu, udara, letak tempat belajar yang bising, alat-alat peraga yang digunakan dalam belajar sebagai media belajar sehingga belajar tidak bersifat memperkenalkan materi saja. Menurut Sumadi Suryabrata, ”faktor-faktor tersebut disebut faktor nonsosial dalam belajar.” 29 Faktor lain yang mempengaruhi proses belajar adalah pendekatan belajar. Pendekatan belajar merupakan cara dalam menyampaikan materi belajar. Muhibin Syah berpendapat bahwa “pendekatan belajar merupakan faktor yang berasal dari luar diri manusia yang mempen garuhi belajar.” 30 Pendekatan belajar dapat berupa penyampaian materi secara berulang-ulang, melibatkan siswa dalam penelitian ilmiah, atau melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Sumadi Suryabrata, “faktor-faktor yang berasal dari dalam diri manusia adalah faktor fisiologis dan psikologis.” 31 Faktor fisiologis berupa kondisi jasmani yang sehat dalam hal ini dipengaruhi oleh kecukupan nutrisi dan kondisi kesehatan. Kondisi fisiologis juga termasuk kondisi fungsi-fungsi pancaindera. Faktor lain yang berasal dari dalam diri pembelajar adalah keadaaan psikologis pembelajar seperti motivasi yang mendorong seseorang untuk melaksanakan aktivitas belajar, minat, cita-cita, sifat manusia yang ingin mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah faktor yang berasal dari 28 Ibid., h. 31 29 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, h. 233. 30 Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, 2009 h.136 31 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, h. 235.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan metode sosiodrama trehadap hasil belajar ips siswa(quasi eksperimen di smp al hasra kelas viii.1 dan viii.2)

2 22 198

Minat belajar pendidikan agama islam pada siswa kelas VIII SMP al-Mubarak Pondok Aren-Tangerang Selatan

0 18 71

Penegakan disiplin siswa di SMP Al-Amanah Setu Tangerang Selatan

1 17 106

Peningkatan Hasil Belajar Ips Siswa Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama Di Smp Nusantara Plus Kelas Viii-4 Ciputat Tangerang Selatan

0 5 197

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas Viii Di Smp Nusantara Plus Tangerang Selatan

3 17 130

Pengaruh Penggunaan E-Learning Berbasis Facebook Sebagai Media Pembelajaran IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus: SMP N 10 Kota Tangerang Selatan)

1 4 187

Minat siswa terhadap pembelajaran bahasa indonesia kelas viii di SMP Al Amanah Desa Bakti Jaya Kecamatan Setu Tangerang Selatan Banten tahun pelajaran 2014/2015

0 15 130

Penggunaan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V A MI “Al-Husna” Kecamatan Karawaci Kota Tangerang

2 15 127

Pengaruh Media Komik Terhadap Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas Iii Sd Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

1 8 132

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI PADA SISWA KELAS Penggunaan Media Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Purwodadi Tahun Ajar

0 3 17