Informasi yang diperoleh dari Forum Pokja Situ menyebutkan bahwa penertiban dapat dilakukan pada situ yang akan dikembangkan secara serius menjadi
kawasan wisata air di Kota Depok. Namun, pelaksanaan hal tersebut sebaiknya mempertimbangkan kepentingan masyarakat pemilik keramba. Uang ganti rugi
dapat diberikan jika memang keramba ikan milik warga masyarakat akan dibenahi, tentunya berdasarkan kesepakatan bersama antara pihak pengelola
dengan warga. Ketegasan dari pihak pengelola dibutuhkan dalam hal ini, termasuk terhadap keramba-keramba yang sudah tidak digunakan.
Pengaturan lokasi dan jumlah keramba ikan dapat menjadi salah satu alternatif dalam upaya penertiban keramba ikan pada situ agar tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap kelestarian situ. Hal ini dapat diwujudkan melalui penerapan sistem zonasi situ. Zonasi adalah suatu bentuk rekayasa teknik
pemanfaatan ruang melalui penetapan batas-batas fungsional sesuai dengan potensi sumberdaya, daya dukung, dan proses-proses ekologis KLH 2011.
Pedoman zonasi ekosistem situ memang belum tersedia hingga saat ini. Namun, tidak ada salahnya jika hal tersebut mulai dikembangkan dari sekarang,
mengingat pentingnya pemanfaatan situ yang berkelanjutan. Penetapan zonasi situ akan mempertimbangkan kajian-kajian aspek ekologi, sosial, ekonomi, dan
budaya masyarakat. Nurhakim 2004 memberikan beberapa bentuk strategi pengelolaan keramba jaring apung KJA yang dapat dilakukan untuk mendukung
Situ Babakan sebagai kawasan wisata, yaitu melalui perbaikan pengelolaan budidaya ikan, pembentukan kelembagaan petani ikan, dan pembagian perairan
Situ Babakan ke dalam dua zona, yaitu zona rekreasi dan zona budidaya KJA. Jumlah keramba ikan di Situ Sawangan-Bojongsari tidak sebanyak keramba ikan
di Situ Babakan, namun pembagian perairan menjadi beberapa zona juga dapat diterapkan di Situ Sawangan-Bojongsari. Pemanfaatan perairan Situ Sawangan-
Bojongsari meliputi wisata air, keramba ikan, pemancingan, penangkapan ikan, dan pertanian.
4.6.3. Persepsi Pengunjung terhadap Biaya Berwisata di Situ Sawangan- Bojongsari
Persepsi pengunjung terhadap jumlah biaya yang harus dikeluarkan selama berwisata di Situ Sawangan-Bojongsari disajikan pada Tabel 10. Jumlah
pengunjung yang menyatakan biaya berwisata di Situ Sawangan-Bojongsari adalah murah 38,33 hampir imbang dengan jumlah pengunjung yang
berpendapat bahwa biaya berwisata di Situ Sawangan-Bojongsari adalah sedang atau cukup terjangkau 36,67. Namun, ada juga responden yang menyatakan
bahwa biaya berwisata di Situ Sawangan-Bojongsari adalah sangat murah, yaitu sebanyak 25 dari total responden pengunjung. Tidak ada responden yang
berpendapat bahwa biaya berwisata di Situ Sawangan-Bojongsari adalah mahal atau sangat mahal. Baik pengelola Situ Sawangan maupun Situ Bojongsari
memang tidak menetapkan biaya masuk yang tinggi, bahkan Situ Bojongsari tidak menetapkan adanya biaya masuk situ.
Tabel 10 Persepsi pengunjung mengenai biaya berwisata di Situ Sawangan-
Bojongsari
Parameter Jumlah pengunjung
Total pengunjung
Situ Sawangan Situ Bojongsari
Biaya berwisataberekreasi di situ
Sangat murah 4 13,33
11 36,67 15 25,00
Murah 12 40,00
11 36,67 23 38,33
Sedang 14 46,67
8 26,67 22 36,67
4.6.4. Persepsi Pengunjung terhadap Pengelolaan Kualitas Perairan Situ Sawangan-Bojongsari
Persepsi pengunjung terhadap berbagai hal terkait kondisi situ maupun wisata air situ pada akhirnya membentuk suatu persepsi mengenai kepentingan
pengelolaan kualitas
perairan di
Situ Sawangan-Bojongsari.
Tabel 11
memperlihatkan bahwa 95 pengunjung setuju jika akan dilakukan pengelolaan kualitas perairan Situ Sawangan-Bojongsari. Berbagai alasan diberikan oleh
responden, diantaranya adalah agar situ tampak lebih indah dan rapi serta untuk mendukung situ sebagai kawasan wisata. Namun ternyata, sejumlah 5
pengunjung menyatakan tidak setuju jika diadakan pengelolaan kualitas perairan Situ Sawangan-Bojongsari. Adapun alasan yang diutarakan oleh sebagian kecil
responden pengunjung tersebut yaitu pengelolaan situ justru dianggap akan mengurangi kealamian Situ Sawangan-Bojongsari.
Tabel 11 Persepsi pengunjung mengenai akan dilakukannya pengelolaan kualitas perairan Situ Sawangan-Bojongsari
Parameter Jumlah pengunjung
Total pengunjung
Situ Sawangan Situ Bojongsari
Dilakukan pengelolaan kualitas perairan Situ
Sawangan-Bojongsari Tidak setuju
0,00 3
10,00 3 5,00
Setuju 30 100,00
27 90,00
57 95,00
Data persepsi pengunjung yang telah dijabarkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pengelolaan situ dan wisata air situ yang telah berjalan
selama ini, bahkan menjadi bahan acuan untuk pengembangan pemanfaatan situ, terutama situ sebagai kawasan wisata air. Upaya peningkatan perlu dilakukan
terhadap parameter kondisi jalan menuju situ, kebersihan lokasi situ, fasilitas penunjang wisata air, dan fasilitas kebersihan. Kualitas perairan situ yang
dirasakan telah cukup baik untuk mendukung situ sebagai kawasan wisata air perlu dijaga melalui serangkaian kegiatan pengelolaan kualitas perairan situ.
Permasalahan gulma air dan keramba ikan pada situ juga diharapkan dapat diatasi melalui hal tersebut.
Situ Sawangan-Bojongsari sebagai suatu kawasan wisata berbasiskan alam dapat dikelola dengan konsep ekowisata. Ekowisata sebagai pendekatan
pengembangan merupakan metode pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pariwisata secara ramah lingkungan Damanik Weber 2006. Beeton 2000
menyatakan bahwa terdapat tiga elemen utama di dalam ekowisata yaitu ekowisata adalah berbasiskan alam, bersifat edukatif edukasi mengenai
lingkungan, dan dikelola dengan cara-cara berkelanjutan. Persepsi pengunjung terhadap kondisi situ dan pengembangan wisata air situ secara tidak langsung
menunjukkan tingkat kepedulian dan pengetahuan pengunjung mengenai lingkungan perairan situ. Sebagai contoh, pengunjung memandang tumbuhan air
sebagai komponen penambah keindahan situ tanpa mengetahui kerugian yang dapat ditimbulkan dari ledakan populasi tumbuhan air tersebut, atau pengunjung
menganggap pengelolaan kualitas perairan justru dapat merusak kealamian situ dan bukan justru menambah nilai manfaat situ. Ada baiknya jika pihak pengelola
berusaha memasukkan nilai-nilai pendidikan lingkungan perairan situ ke dalam kegiatan wisata air
yang mereka jalankan, sehingga pengunjung dapat
memperoleh pengetahuan mengenai lingkungan perairan situ. Hal selanjutnya yang diharapkan akan timbul yaitu keinginan pengunjung untuk ikut serta dalam
pelestarian situ. Edukasi mengenai lingkungan perairan situ dapat diwujudkan antara lain dengan cara-cara sederhana seperti pemberian informasi mengenai
fungsi dan manfaat situ atau keanekaragaman hayati pada situ melalui papan informasi yang disediakan oleh pihak pengelola atau bisa juga melalui pemberian
contoh tindakan cinta lingkungan oleh pengelola situ kepada para pengunjung.
4.7. Masyarakat Sekitar Situ Sawangan-Bojongsari
Data mengenai masyarakat sekitar Situ Sawangan-Bojongsari meliputi data karakteristik masyarakat, tingkat pengetahuan masyarakat tentang situ dan
pengembangan wisata air, persepsi masyarakat tentang Situ Sawangan-Bojongsari sebagai kawasan wisata air, dan kesediaan masyarakat dalam pengelolaan situ dan
pengembangan Situ
Sawangan-Bojongsari sebagai
kawasan wisata
air. Masyarakat sekitar situ yang dimaksud adalah masyarakat yang biasa melakukan
aktivitas kesehariannya di area Situ Sawangan-Bojongsari. Penelitian terhadap berbagai parameter tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
kondisi masyarakat di sekitar Situ Sawangan-Bojongsari.
4.7.1. Karakteristik Masyarakat Sekitar Situ Sawangan-Bojongsari
Masyarakat yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini sebagian besar terdiri dari warga Kelurahan Sawangan Lama dan Kelurahan Bojongsari
Lama, dan hanya beberapa yang merupakan warga daerah-daerah lain di sekitar Sawangan dan Bojongsari, seperti Kelurahan Kedaung atau Kelurahan Cinangka.
Jumlah warga masyarakat yang diamati adalah 53 orang, terdiri dari 62,26 laki- laki dan 37,74 perempuan Tabel 12. Hal ini menunjukkan bahwa warga
masyarakat yang lebih sering beraktivitas di sekitar Situ Sawangan-Bojongsari berasal dari kaum laki-laki. Variasi kegiatan masyarakat yang biasa dilakukan di
sekitar situ yaitu memancing, menjala ikan, berjualan makanan dan minuman, atau sekedar berkumpul dan mengobrol. Anggota-anggota Pokja Situ yang
bertanggung jawab terhadap kegiatan wisata air situ juga berada di dalam kelompok masyarakat tersebut.