yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik melalui proses mikrobiologis Fardiaz 2006.
4.5.6. Total Fosfat
Hasil pengukuran total fosfat permukaan Situ Sawangan-Bojongsari menunjukkan nilai yang berkisar antara 0,155 – 0,219 mgL dan hanya sampel
stasiun tengah situ yang memiliki nilai melebihi baku mutu air Kelas II PP No. 82 Tahun 2001 sebesar 0,2 mgL. Konsentrasi total fosfat pada stasiun tengah situ
adalah 0,219 mgL, sedangkan konsentrasi total fosfat stasiun dekat warung- warung adalah 0,194 mgL. Konsentrasi total fosfat yang tinggi tersebut dapat
disebabkan oleh aktivitas masyarakat di kawasan wisata Situ Sawangan. Limbah hasil pencucian peralatan dapur dan lain sebagainya yang berasal dari warung-
warung di tepi situ dapat menyumbangkan sejumlah polutan fosfor ke dalam air. Fosfor banyak digunakan sebagai bagian dari sabun atau detergen, pupuk, minyak
pelumas, produk makanan dan minuman, katalis, dan lain sebagainya Perk 2006; Effendi 2012. Pemupukan intensif yang biasa dilakukan pada rumput lapangan
golf tampaknya tidak memberikan dampak langsung terhadap peningkatan total fosfat dalam air situ. Nilai kandungan total fosfat stasiun dekat lapangan golf yang
cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kandungan total fosfat di stasiun- stasiun lainnya. Hal ini diduga terjadi karena lokasi lapangan golf cukup jauh dari
tepi situ dan terdapat komunitas tumbuhan akuatik pada tepi situ tumbuhan riparian. Tumbuhan riparian dimungkinkan mampu mengurangi pencemaran air
yang terjadi di sungai atau situ pada beberapa kasus Wiriadinata Setyowati 2003. Fosfat akan mengendap bersama beberapa logam pada kondisi oksik, dan
kompleks fosfat-logam tersebut akan kembali terdisosiasi ketika berada pada lapisan anoksik Dodds 2002.
Penyuburan perairan atau eutrofikasi dapat disebabkan oleh peningkatan konsentrasi fosfor bersama dengan nitrogen Sulastri 2003. Fosfor merupakan
salah satu unsur hara utama yang dibutuhkan oleh fitoplankton dan tumbuhan perairan
untuk pertumbuhannya
serta sering
menjadi faktor
pembatas pertumbuhan. Situ Sawangan-Bojongsari cenderung kuat mengalami kondisi
hipereutrofik dengan kadar rata-rata Total Fosfor 0.1 mgL sesuai dengan
kriteria status trofik danau dalam Lampiran II Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 28 Tahun 2009. Meskipun total fosfor tidak diukur pada
penelitian ini, namun konsentrasi total fosfat yang terukur sudah melebihi batas minimum total fosfor untuk kondisi hipereutrofik. Hal ini berbeda dengan kondisi
Situ Sawangan-Bojongsari pada akhir tahun 1980-an, dimana hasil penelitian oleh Hartoto dan Lubis 1989 menunjukkan konsentrasi ortofosfat pada air di
permukaan Situ Sawangan-Bojongsari berkisar antara 0,046 – 0,055 mgL yang menyebabkan situ dinyatakan berada pada kondisi eutrofik. Hal ini kemudian
diperkuat oleh hasil pengamatan Effendi et al. 1996 untuk total ortofosfat yaitu berkisar antara 0,03 – 0,1 mgL. Peningkatan konsentrasi total fosfor dan total
fosfat di dalam air Situ Sawangan-Bojongsari diduga terjadi seiring dengan peningkatan aktivitas manusia di sekitar Situ Sawangan-Bojongsari. Konsentrasi
total fosfat akan cenderung meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi total fosfor di dalam perairan Hudson et al. 2000.
4.5.7. Nitrogen
Nitrogen yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari tiga bentuk, yaitu amonia NH
3
, nitrat NO
3 -
, dan nitrit NO
2 -
. Hasil pengukuran amonia menunjukkan bahwa konsentrasi amonia pada air situ dari semua stasiun
pengambilan sampel berkisar antara 0,231 – 0,448 mgL dan telah melampaui Baku Mutu Air Kelas II berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 sebesar 0,02 mgL.
Hal ini menunjukkan bahwa dari aspek kandungan amonia dalam air, Situ Sawangan-Bojongsari tidak memenuhi peruntukkannya bagi saranaprasarana
rekreasi air. Hasil pengukuran kandungan nitrat pada air situ dari semua stasiun pengambilan sampel memperlihatkan nilai berkisar antara 1,259 – 2,07 mgL dan
berada jauh di bawah baku mutu air yang ditetapkan yaitu sebesar 10 mgL. Hasil pengukuran terhadap kandungan nitrit menunjukkan nilai berkisar antara 0,019 –
0,116 mgL dan konsentrasi nitrit pada stasiun inlet, dekat permukiman warga Bojongsari, dan outlet telah melebihi baku mutu air yang ditetapkan yaitu sebesar
0,06 mgL. Konsentrasi nitrit pada stasiun inlet adalah 0,116 mgL, dekat permukiman warga Bojongsari adalah 0,100 mgL, dan outlet adalah 0,065 mgL.