TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekologi Situ
Air merupakan bagian terbesar dari planet bumi karena jumlahnya yang melimpah. Sebagian besar air di dunia 99 berupa air asin di laut dan hanya
sebagian kecil yang merupakan air tawar yang ada dalam bentuk es, salju, dan gletzer Reid 1961. Selain itu, sisanya adalah berupa air tanah, air danau, dan air
sungai. Hanya sebagian kecil saja dari jumlah air yang terdapat di bumi yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh manusia.
Perairan laut Indonesia membentang seluas 5,8 juta km
2
, menutupi hampir 70 dari sekitar 7,8 juta km
2
wilayah Indonesia. Lautan tropis tersebut bersentuhan dengan 17.480 pulau besar dan kecil yang membentuk bibir pantai
sepanjang 95.186 km Mulyana Dermawan 2008. Indonesia memiliki 6 dari persediaan air dunia atau sekitar 21 dari persedian air Asia Pasifik, namun
kenyataannya selalu terjadi kelangkaan dan kesulitan air di berbagai daerah di Indonesia dari tahun ke tahun. Konsumsi air cenderung naik secara eksponensial,
sedangkan ketersediaan air bersih cenderung berkurang akibat kerusakan dan pencemaran lingkungan yang diperkirakan sebesar 15-35 per kapita per tahun
KLH 2010. Penurunan kuantitas air lebih banyak disebabkan oleh rusaknya daerah tangkapan air. Hal ini menyebabkan air tidak dapat meresap ke tanah
sehingga terjadi banjir pada musim hujan dan persediaan air menjadi berkurang pada musim kemarau. Selain itu, penurunan kualitas air juga terjadi yang
disebabkan oleh pencemaran berbagai limbah industri, rumah tangga, atau pertanian.
Air adalah kebutuhan pokok bagi kelangsungan kehidupan dan merupakan bagian terbesar dari tubuh makhluk hidup. Selain fungsi biologis, air juga
memiliki berbagai manfaat lain, khususnya bagi manusia. Sumberdaya air bagi manusia dapat dipandang dari beberapa sisi manfaat, yaitu a sebagai tempat,
terutama untuk perjalananperhubungan, b sebagai bahan untuk keperluan hidup dan berbagai usaha, dan c sebagai substratum untuk kehidupan flora dan fauna
perairan Soerianegara 1977. Meskipun air mampu mendatangkan manfaat, air juga dapat memberikan dampak perusak, seperti terjadinya banjir bandang yang
disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi. Banjir terjadi ketika volume genangan air meningkat sehingga debit alirannya meningkat, sedangkan daerah
resapan atau penampung air seperti waduk dan situ tidak memadai, belum lagi sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik.
Perairan tawar menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi jika dibandingkan dengan perairan asinlaut dan daratan, namun kepentingan
keberadaannya bagi manusia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan luasan maupun jumlahnya Odum 1994. Hal tersebut didasari oleh alasan bahwa
perairan tawar merupakan sumber air yang paling praktis dan murah untuk kepentingan manusia. Ekosistem air tawar juga menawarkan sistem pembuangan
yang paling mudah dan murah. Kesalahan dalam penggunaan sumberdaya ini dapat memperpendek umur pemanfaatan sumberdaya dan menambah upaya yang
harus dilakukan untuk memperbaikinya. Situ sebagai salah satu bentuk perairan tawar yang bersifat tergenang atau
tenang, biasa disebut dengan habitat lentik, memiliki peranan yang cukup besar di dalam ekosistem daratan. Situ adalah sebutan yang umum digunakan oleh
masyarakat di Jawa Barat untuk menggambarkan danau berukuran kecil. Di Jawa Barat, perairan situ memiliki ukuran dan kedalaman yang bervariasi yakni luas
mulai dari 1 sampai 160 hektar dan kedalaman berkisar antara 1 sampai 10 meter Sulastri 2003. Fungsi ekologis situ diantaranya ialah:
1. Habitat bagi berbagai jenis hewan dan tumbuhan Situ merupakan tempat hidup, berlindung, mencari makan, dan berkembang
biak bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan, bahkan beberapa adalah jenis endemik pada daerah tersebut. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan
bahwa situ adalah sebagai salah satu sumber keanekaragaman hayati di bumi. 2. Pengatur fungsi hidrologis
Keberadaan situ juga sangat erat kaitannya dengan siklus hidrologis di bumi. Situ dapat menampung air hujan dan limpasan air permukaan sehingga banjir
dan intrusi air laut dapat dicegah. Air situ bahkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber air cadangan ketika musim kemarau.