Pengelolaan Wisata Air Situ Sawangan-Bojongsari

4.3.4. Pengelolaan Wisata Air Situ Sawangan-Bojongsari

Pengelolaan wisata air di Situ Sawangan-Bojongsari secara umum masih belum berkembang. Faktor-faktor yang menyebabkan hal ini terjadi diantaranya adalah pengetahuan masyarakat atau Pokja Situ mengenai manajemen wisata yang masih rendah dan perhatian pemerintah khususnya Disporasenbud Kota Depok terhadap pengembangan wisata air Situ Sawangan-Bojongsari yang dianggap masih kurang. Pengorganisasian wisata yang dijalankan oleh masyarakat masih tergolong sederhana, namun tampak belum tertata dengan baik. Baik di Situ Sawangan maupun Situ Bojongsari belum terdapat peraturan dan pembagian tugas yang jelas di dalam organisasi pengelolanya. Pihak Disporasenbud Kota Depok dirasa masih belum maksimal dalam mengembangkan wisata air pada situ-situ di Kota Depok. Pihak Pokja Situ Bojongsari berharap sebaiknya Disporasenbud Kota Depok dapat mencanangkan program pengembangan wisata yang terfokus pada satu situ dahulu sehingga hasilnya dapat lebih maksimal dan cepat terlihat. Gambar 7 Area wisata Situ Sawangan kiri dan armada sepeda air di Situ Sawangan kanan. Gambar 8 Area wisata di Situ Bojongsari. Sebagai contoh, Disporasenbud dapat sekaligus memberikan bantuan sepeda air dalam jumlah yang cukup banyak, perahu naga, dan pembangunan dermaga di satu situ untuk pengembangan situ tersebut. Pihak Disporasenbud Kota Depok menyatakan bahwa hal ini sudah terpikirkan dan akan dipertimbangkan pelaksanaannya. Situ Sawangan dengan sempadan situnya yang luas lebih leluasa untuk mengembangkan kegiatan wisatanya dibandingkan dengan Situ Bojongsari. Warga masyarakat diperbolehkan untuk membangun saung atau warung di area wisata Situ Sawangan hanya dengan meminta izin kepada pihak pengelola, sedangkan Situ Bojongsari dengan luas sempadan situ yang terbatas membuat pihak pengelola sedikit kesulitan untuk mengembangkan sarana wisatanya. Para pemilik saung di Situ Sawangan dikenakan biaya pengangkutan sampah setiap minggunya sebesar Rp. 5.000,00 dan iuran atas dihadirkannya panggung dengan hiburan musik dangdut setiap hari Minggu sebesar Rp. 15.000,00. Satu Yayasan Panti Asuhan diizinkan oleh Pokja Situ Sawangan untuk mengoperasikan sarana sepeda air dan flying fox di Situ Sawangan tanpa ada perjanjian sistem bagi hasil antara Pokja Situ dengan pemilik sarana. Hal tersebut dilakukan atas dasar kepedulian sosial sehingga semua hasil dari penggunaan sarana-sarana tersebut dimanfaatkan oleh pihak Yayasan. Pemasukan bagi kas Pokja Situ dari kegiatan wisata hanya berasal dari pembayaran tiket masuk dan iuran kebersihan dari para pemilik saung. Pemasukan tersebut digunakan oleh Pokja Situ Sawangan untuk membiayai kegiatan pengelolaan situ. Pemancingan ikan milik salah seorang warga ditemukan terdapat pada salah satu sisi Situ Sawangan. Pemancingan ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat di setiap waktu. Kondisi Situ Bojongsari berbeda dengan kondisi Situ Sawangan. Warung- warung yang ada di Situ Bojongsari jumlahnya jauh lebih sedikit dan dimiliki langsung oleh salah satu anggota Pokja Situ Bojongsari, maka biaya untuk kebersihan situ ditangani langsung oleh pemilik saung tersebut. Hal yang serupa juga diterapkan pada hasil penggunaan sepeda air yaitu hasil yang diperoleh dimanfaatkan kembali oleh pihak pengelola untuk dana pengelolaan situ atau wisata. Pengadaan sarana flying fox sedang dilakukan di Situ Bojongsari dengan bantuan dari suatu Lembaga Kemanusiaan Nasional bernama Pos Keadilan Peduli Ummat PKPU, yang berniat untuk menjadikan Situ Bojongsari sebagai lokasi pelatihan Tim Rescue PKPU. Sarana flying fox tersebut akan diserahkan pengelolaannya kepada Pokja Situ Bojongsari untuk kemudian dimanfaatkan sebagai sarana wisata. Pihak PKPU juga berencana membantu Pokja Situ Bojongsari dalam menata lahan untuk area camping camping ground. Pihak Pokja Situ Bojongsari juga tengah mengajukan permohonan bantuan kepada Disporasenbud Kota Depok berupa sepeda air, perahu naga, dan pembangunan dermaga. Perkembangan wisata air di Situ Bojongsari sekilas tampak jauh tertinggal di belakang perkembangan wisata Situ Sawangan, namun bukan tidak mungkin dengan penataan dan sistem pengelolaan yang baik, Situ Bojongsari dapat berkembang menjadi kawasan wisata air yang ramai. Pengelolaan wisata air Situ Sawangan-Bojongsari tidak terlepas dari pengelolaan situ tersebut untuk tujuan konservasi situ. Situ yang terjaga dengan baik akan mendukung upaya pengembangan kegiatan wisata di situ dan lebih jauh lagi akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar situ. Masyarakat sekitar Situ Sawangan-Bojongsari yang tergabung dalam Pokja Situ merupakan aktor utama penggerak kegiatan pengelolaan situ dan pengembangan wisata air situ, diharapkan dapat tetap mengindahkan kaidah-kaidah pelestarian situ selain berupaya untuk meningkatkan perekonomian melalui pemanfaatan sumberdaya alam situ sebagai kawasan wisata air.

4.4. Kegiatan Antropogenik Sekitar Situ Sawangan-Bojongsari