tak terionisasi yang bersifat toksik bagi organisme perairan akan meningkat seiring dengan peningkatan pH dan temperatur. Ikan yang hidup pada perairan
dengan nilai pH tinggi alkalin memiliki kandungan amonia yang lebih tinggi pada tubuhnya dibandingkan dengan ikan yang hidup di perairan netral dan
mengalami gangguan ekskresi amonia tubuh Scott et al. 2005. Air yang memiliki pH sangat rendah atau bersifat asam dapat bersifat korosif yang
menyebabkan pengkaratan pada besi atau baja dan tentunya berbahaya pula bagi manusia.
4.5.4. Oksigen Terlarut Dissolved Oxygen DO
Hasil pengukuran konsentrasi oksigen terlarut menunjukkan nilai yang bervariasi, namun sebagian besar telah memenuhi baku mutu air untuk kebutuhan
rekreasi. Konsentrasi oksigen terlarut pada bagian inlet adalah 3,65 mgL dan pada bagian outlet adalah 3,85 mgL. Kedua nilai tersebut berada di bawah nilai
baku mutu air sebesar 4 mgL. Hal ini mengindikasikan tingginya kandungan bahan organik yang terkandung dalam air pada dua bagian situ tersebut. Bagian
inlet adalah lokasi aliran masuk air menuju situ, sedangkan outlet adalah tempat terakumulasinya berbagai zat yang terbawa aliran air situ menuju saluran keluar.
Data pemantauan BLH Kota Depok tahun 2010 justru menunjukkan konsentrasi oksigen terlarut yang jauh lebih tinggi dari hasil pengukuran pada penelitian ini
untuk bagian outlet situ. Perbedaan waktu pengambilan sampel dan metode yang digunakan dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perbedaan tersebut.
Konsentrasi oksigen terlarut pada stasiun dekat lapangan golf menunjukkan nilai yang hampir mendekati batas minimum yang ditetapkan dalam baku mutu.
Gulma air yang dibiarkan tumbuh begitu saja oleh pihak pengelola, baik oleh Pokja Situ Sawangan maupun oleh pihak swasta, diduga menjadi penyebab
rendahnya kandungan oksigen terlarut pada daerah tersebut. Selain itu, waktu pengambilan sampel yang bertepatan dengan pagi hari juga mempengaruhi
rendahnya oksigen terlarut yang terukur. Perairan dengan vegetasi akuatik mengapung memiliki fluktuasi nilai oksigen terlarut yang lebih besar rendah di
pagi hari dan tinggi di sore hari dan memiliki periode anoksia yang lebih panjang pada malam hari dibandingkan dengan konsentrasi oksigen terlarut di perairan
terbuka Reeder 2011. Populasi gulma air dapat mengurangi difusi oksigen ke dalam air dan menurunkan oksigen terlarut pada air di bawahnya. Gulma air yang
mati akan tenggelam dan didegradasi oleh mikroorganisme air. Proses tersebut membutuhkan sejumlah besar oksigen, sehingga konsentrasi oksigen terlarut
dapat menurun Agustiyani 2004; Reeder 2011. Oksigen terlarut merupakan kebutuhan dasar bagi organisme air. Kehidupan
organisme air bergantung pada kemampuan perairan untuk mempertahankan konsentrasi oksigen pada tingkat kebutuhan hidup mereka. Konsentrasi oksigen
terlarut yang terlalu rendah akan mengakibatkan ikan-ikan dan organisme air lainnya menderita, bahkan dapat berujung pada kematian. Hal ini menjadi
menarik ketika kondisi perairan dikaitkan dengan daya tarik wisata. Sumberdaya perikanan yang dimiliki oleh Situ Sawangan-Bojongsari merupakan daya tarik
tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi situ tersebut, dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan kuliner khas yang ditawarkan. Oleh karena itu,
perairan situ perlu dijaga kualitasnya agar pemanfaatan sumberdaya perikanan lokal dapat tetap berlangsung.
4.5.5. Kebutuhan Oksigen Biologis Biological Oxygen Demand BOD
Nilai BOD air Situ Sawangan-Bojongsari telah berada di atas Baku Mutu Air Kelas II berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 pada beberapa stasiun
pengambilan sampel, yaitu pada lokasi dekat saung-saung atau warung makan di Situ Sawangan 3,085 mgL, bagian tengah situ 3,170 mgL, dan dekat
permukiman warga Bojongsari 3,940 mgL. Ketiga nilai BOD tersebut hanya sedikit melebihi nilai BOD maksimal yang ditetapkan dalam baku mutu air yaitu
sebesar 3 mgL. Hal ini menunjukkan bahwa Situ Sawangan-Bojongsari tidak berada dalam kondisi tercemar berat. Meskipun begitu, kegiatan antropogenik
sekitar situ tetap perlu diwaspadai sebagai penyebab bertambahnya bahan pencemar dalam perairan. Nilai BOD yang tinggi menunjukkan tingginya bahan
buangan atau bahan organik mudah urai di dalam air. Bahan organik tersebut dapat berasal dari kegiatan antropogenik di area saung-saung Situ Sawangan dan
area permukiman warga. Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik dalam air yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen