Karakteristik Pengunjung Pengunjung Situ Sawangan-Bojongsari

waktu pada permukaan air situ dapat ditemui gulma air, sebagian besar berupa tumbuhan kapu-kapu dan eceng gondok. Keberadaan gulma air tersebut dapat mengurangi estetika perairan dan mengganggu kegiatan wisata air situ. Jika gulma air tersebut mati, maka gulma akan mengendap pada dasar perairan dan menyebabkan pendangkalan situ. Oleh karena itu, kondisi trofik atau kesuburan situ perlu mendapat perhatian dari pihak pengelola agar kualitas perairan dapat selalu terjaga dan kegiatan wisata air pada situ tidak terhambat oleh hal tersebut.

4.6. Pengunjung Situ Sawangan-Bojongsari

Hasil wawancara dengan pengunjung Situ Sawangan-Bojongsari memberikan informasi mengenai karakteristik pengunjung dan persepsi pengunjung Situ Sawangan-Bojongsari. Data persepsi pengunjung mengenai Situ Sawangan-Bojongsari sebagai kawasan wisata mencakup persepsi mengenai kondisi situ, kondisi fasilitas penunjang di area situ, biaya berwisata, serta pengelolaan kualitas perairan Situ Sawangan-Bojongsari.

4.6.1. Karakteristik Pengunjung

Kondisi umum pengunjung Situ Sawangan-Bojongsari dijabarkan dalam berbagai aspek sehingga diperoleh karakteristik pengunjung Situ Sawangan- Bojongsari Tabel 6. Karakteristik pengunjung Situ Sawangan-Bojongsari secara umum terlihat bervariasi, meskipun ada karakter yang bersifat dominan pada beberapa parameter tertentu. Jumlah pengunjung laki-laki hampir berimbang dengan jumlah pengunjung perempuan, yaitu masing-masing sebesar 58,33 dan 41,67. Hal ini menunjukkan bahwa Situ Sawangan-Bojongsari memiliki daya tarik tidak hanya bagi kaum laki-laki, namun juga bagi kaum perempuan. Tabel 6 Karakteristik pengunjung Situ Sawangan-Bojongsari Parameter Jumlah pengunjung Total pengunjung Situ Sawangan Situ Bojongsari Jenis kelamin Laki-laki 16 53,33 19 63,33 35 58,33 Perempuan 14 46,67 11 36,67 25 41,67 Usia tahun 15 – 24 8 26,67 15 50,00 23 38,33 25 – 34 8 26,67 13 43,33 21 35,00 35 – 44 10 33,33 2 6,67 12 20,00 44 4 13,33 0,00 4 6,67 Pendidikan terakhir SD 2 6,67 0,00 2 3,33 SMP 8 26,67 16 53,33 24 40,00 SMASMK 18 60,00 13 43,33 31 51,67 Tidak diketahui 2 6,67 1 3,33 2 5,00 Pekerjaan PNS 1 3,33 0,00 1 1,67 Karyawan swasta 14 46,67 16 53,33 30 50,00 Wiraswasta 8 26,67 0,00 8 13,33 Pelajar 4 13,33 13 43,33 17 28,33 Lainnya 3 10,00 1 3,33 4 6,67 Pendapatan Rpbulan 1 juta 9 30,00 15 50,00 24 40,00 1 – 2.5 juta 18 60,00 14 46,67 32 53,33 2.5 juta 3 10,00 1 3,33 4 6,67 Tujuan kunjungan Sekedar lewat 3 10,00 5 16,67 8 13,33 Wisata 26 86,67 20 66,67 46 76,67 Tidak tahu 0,00 5 16,67 5 8,33 Lainnya 1 3,33 0,00 1 1,67 Situ sebagai lokasi wisata Tahu 25 83,33 22 73,33 47 78,33 Tidak tahu 5 16,67 8 26,67 13 21,67 Informasi situ Teman 29 96,67 24 80,00 53 88,33 Keluarga 1 3,33 4 13,33 5 8,33 Lainnya 0,00 2 6,67 2 3,33 Frekuensi kunjungan dalam 1 bulan 1 – 2 kali 17 56,67 14 46,67 31 51,67 3 – 4 kali 5 16,67 1 3,33 6 10,00 Lainnya 8 26,67 15 50,00 23 38,33 Jarak situ dari tempat tinggal km 1 0,00 2 6,67 2 3,33 1 – 10 16 53,50 20 66,67 36 60,00 11 – 20 14 46,67 4 13,33 18 30,00 20 0,00 4 13,33 4 6,67 Kegiatan di situ Bersantai 29 96,67 25 83,33 54 90,00 Bersepeda airflying fox 1 3,33 5 16,67 6 10,00 Karakter pengunjung Situ Sawangan-Bojongsari dapat dinilai melalui parameter usia dan jenis pekerjaan pengunjung. Situ Sawangan-Bojongsari kerap kali dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai tingkatan usia. Situ Sawangan terlihat memiliki jumlah pengunjung yang lebih tersebar merata pada variasi usia dibandingkan dengan Situ Bojongsari yang didominasi oleh pengunjung berusia 15-24 tahun 50 dan 25-34 tahun 43,33. Hal ini sesuai dengan jenis pekerjaan pengunjung yang dominan di Situ Bojongsari, yaitu karyawan swasta 53,33 dan pelajar 43,33. Situ Bojongsari terlihat memiliki jumlah pengunjung berusia muda dan berstatus pelajar lebih banyak dibandingkan dengan Situ Sawangan yang memiliki pengunjung dominan berstatus karyawan swasta 46,67 diikuti wiraswasta 26,67. Hal ini diduga disebabkan oleh kenyamanan yang dirasakan oleh masing-masing individu di setiap lokasi situ, termasuk fasilitas yang ditawarkan di dalamnya, biaya berwisata, arah kedatangan, atau daerah asal pengunjung. Kondisi pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, dan pendapatan pengunjung situ dapat saling dikaitkan untuk melihat bentuk karakteristik pengunjung situ. Sebagian besar pengunjung situ memiliki riwayat pendidikan terakhir setingkat sekolah menengah, yaitu 51,67 pengunjung adalah lulusan Sekolah Menengah AtasSekolah Menengah Kejuruan SMASMK atau sederajat dan 40,00 pengunjung merupakan lulusan Sekolah Menengah Pertama SMP atau sederajat. Jenis pekerjaan pengunjung situ yang dominan adalah karyawan swasta yaitu sebanyak 50 dari total pengunjung. Data pendapatan pengunjung menunjukkan bahwa sebanyak 53,33 pengunjung memiliki pendapatan Rp 1.000.000,00 – 2.000.000,00 per bulan, sedangkan 40 pengunjung memiliki pendapatan lebih kecil dari Rp 1.000.000,00. Kondisi riwayat pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, dan jumlah pendapatan pengunjung mengindikasikan bahwa pengunjung Situ Sawangan-Bojongsari sebagian besar berasal dari masyarakat golongan menengah, baik golongan pendidikan menengah maupun perekonomian menengah. Biaya yang dibutuhkan untuk berwisata di Situ Sawangan-Bojongsari memang cukup terjangkau, terutama bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Hal serupa terjadi di kawasan wisata Situ Babakan, Jakarta Selatan. Menurut Indrasti 2002 pengunjung Situ Babakan didominasi oleh masyarakat berpendidikan menengah dengan pendapatan yang tidak terlalu besar. Situ Babakan adalah tempat rekreasi dengan biaya terjangkau yang dapat didatangi oleh masyarakat dengan karakteristik tersebut. Tujuan berwisata menjadi tujuan yang dipilih oleh 76,67 pengunjung situ. Hal ini menunjukkan bahwa Situ Sawangan-Bojongsari telah dikenal oleh pengunjung sebagai salah satu destinasi wisata yang ada dalam daftar pilihan mereka. Hal ini juga dapat dibuktikan oleh data yang menyatakan bahwa sebanyak 78,33 responden pengunjung telah mengetahui bahwa Situ Sawangan- Bojongsari merupakan salah satu situ yang dijadikan sebagai lokasi wisata air. Sebanyak 83,33 pengunjung memperoleh informasi mengenai keberadaan Situ Sawangan-Bojongsari dari teman mereka 83,33, dan tidak ada responden yang menyatakan memperoleh informasi tersebut dari media publikasi seperti pamphlet, majalah, koran, dan sejenisnya. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan untuk memperkenalkan Situ Sawangan-Bojongsari kepada masyarakat luas, termasuk potensi situ sebagai daerah tujuan wisata, masih perlu dikembangkan. Menurut Rahman 2010 promosi suatu objek wisata perlu memuat daya tarik dan keunikan dari objek wisata tersebut sehingga mampu mengundang wisatawan untuk datang berkunjung. Promosi dapat dijalankan apabila komponen pariwisata yang ada telah dibenahi, disertai dengan atraksi menarik, aksesibilitas yang mudah dan lancar, infrastruktur yang mantap serta fasilitas penunjang pariwisata yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan. Data frekuensi kunjungan menunjukkan bahwa sebanyak 51,67 pengunjung memiliki rutinitas untuk mengunjungi Situ Sawangan-Bojongsari dalam waktu 1-2 kali dalam sebulan. Frekuensi kunjungan yang tidak menentu dimiliki oleh 38,33 pengunjung yang menyatakan bahwa mereka mengunjungi Situ Sawangan-Bojongsari jika merasa ingin saja. Kenyamanan yang dirasakan saat berada di situ serta jarak antara situ dengan tempat tinggal yang tidak terlalu jauh dapat menjadi alasan bagi rutinitas kunjungan maupun keinginan untuk mengunjungi situ. Jarak yang ditempuh oleh pengunjung dari tempat tinggal mereka menuju situ bervariasi. Sebanyak 60 pengunjung menempuh jarak berkisar antara 1-10 km dari tempat tinggal mereka menuju situ. Hal ini memperlihatkan bahwa pengunjung Situ Sawangan-Bojongsari dominan berasal dari masyarakat yang berdomisili di Kota Depok dan daerah sekitarnya, seperti Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor. Lokasi Situ Sawangan-Bojongsari memang cukup strategis dan tidak terlalu jauh dari Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor. Pengunjung Situ Bojongsari tampak lebih beragam dibandingkan dengan pengunjung Situ Sawangan dalam hal ukuran jarak situ dengan tempat tinggal pengunjung. Data pengunjung yang menempuh jarak lebih dari 20 km diperoleh dari Situ Bojongsari, yaitu sebanyak 6,67 pengunjung. Hal ini disebabkan oleh sesuatu hal yang bersifat kondisional, seperti ditemukannya beberapa pengunjung situ yang sedang mengunjungi kerabatnya yang berdomisili di sekitar Situ Bojongsari sehingga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Situ Bojongsari, atau diduga karena faktor Situ Bojongsari yang dilalui oleh jalan alternatif sehingga dirasa lebih mudah untuk dicapai. Adapun kegiatan yang umumnya dilakukan oleh pengunjung selama melakukan kunjungan ke situ, baik Situ Sawangan maupun Situ Bojongsari, adalah bersantai 90 dan kegiatan bersepeda air atau berseluncur di udara dengan flying fox 10. Kegiatan bersantai yang dimaksudkan adalah menikmati keindahan alam dari tepian situ seperti bersantai di saung-saung tepi situ. Kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung selain bersantai yaitu bersepeda air serta menaiki wahana flying fox tergolong rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah armada fasilitas wisata air, kondisi fasilitas yang kurang baik, atau kurang bervariasinya jenis fasilitas wisata air yang ada.

4.6.2. Persepsi Pengunjung terhadap Kondisi Situ Sawangan-Bojongsari