Ummat PKPU, yang berniat untuk menjadikan Situ Bojongsari sebagai lokasi pelatihan Tim Rescue PKPU. Sarana flying fox tersebut akan diserahkan
pengelolaannya kepada Pokja Situ Bojongsari untuk kemudian dimanfaatkan sebagai sarana wisata. Pihak PKPU juga berencana membantu Pokja Situ
Bojongsari dalam menata lahan untuk area camping camping ground. Pihak Pokja Situ Bojongsari juga tengah mengajukan permohonan bantuan kepada
Disporasenbud Kota Depok berupa sepeda air, perahu naga, dan pembangunan dermaga. Perkembangan wisata air di Situ Bojongsari sekilas tampak jauh
tertinggal di belakang perkembangan wisata Situ Sawangan, namun bukan tidak mungkin dengan penataan dan sistem pengelolaan yang baik, Situ Bojongsari
dapat berkembang menjadi kawasan wisata air yang ramai. Pengelolaan wisata air Situ Sawangan-Bojongsari tidak terlepas dari
pengelolaan situ tersebut untuk tujuan konservasi situ. Situ yang terjaga dengan baik akan mendukung upaya pengembangan kegiatan wisata di situ dan lebih jauh
lagi akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar situ. Masyarakat sekitar Situ Sawangan-Bojongsari yang tergabung dalam Pokja Situ
merupakan aktor utama penggerak kegiatan pengelolaan situ dan pengembangan wisata air situ, diharapkan dapat tetap mengindahkan kaidah-kaidah pelestarian
situ selain berupaya untuk meningkatkan perekonomian melalui pemanfaatan sumberdaya alam situ sebagai kawasan wisata air.
4.4. Kegiatan Antropogenik Sekitar Situ Sawangan-Bojongsari
Kegiatan antropogenik sekitar Situ Sawangan-Bojongsari berlangsung di permukiman penduduk, kawasan wisata situ, lapangan rumput, dan kebun milik
masyarakat. Kegiatan rumah tangga atau domestik cukup mendominasi di lingkungan sekitar Situ Sawangan-Bojongsari. Kegiatan wisata juga diketahui
berlangsung di dua wilayah situ. Kegiatan pertanian sudah jauh berkurang disebabkan oleh peralihan mata pencaharian masyarakat yaitu dari petani menjadi
pegawaikaryawan, buruh, atau pekerjaan lainnya. Persawahan di sekitar situ memang sudah tidak ada, namun masih terdapat kegiatan pertanian tanaman hias
yang dilakukan oleh sebagian masyarakat dan kegiatan pertanian di kebun dan lahan pertanian yang terbentuk akibat pendangkalan situ Gambar 9. Peternakan
bebek diketahui juga kegiatannya tetap per
Kegiatan antropogeni terbatas pada area ya
lapangan golf dan are puing bangunan ke se
buangan dari banguna di area milik swasta
Kegiatan dome dapat menurunkan kua
kegiatan mencuci pak dapat berakibat pada
lainnya. Warung-war Gambar 9
Alih men
Gambar 10 P pe
pe uga terdapat pada lahan yang berbatasan dengan
erlu diwaspadai agar jangan sampai mencema nik sekitar situ yang dilakukan oleh pihak swa
yang diklaim dimiliki oleh pihak swasta tersebut area cottagevilla milik mereka. Kegiatan pem
ke sempadan situ dan pendirian bangunan dim unan tersebut diarahkan menuju perairan situ di
Gambar 10.
estik yang tidak mengindahkan aspek kelest kualitas perairan situ. Masyarakat diketahui m
pakaian dan kendaraan bermotor di wilayah si da pencemaran air situ oleh detergen atau oleh
arung makan di Situ Sawangan diketahui m lih fungsi lahan situ menjadi perkebunan ki
enyiram tanaman perkebunan oleh masyarakat
Pembangunan di
kawasan Telaga
Gol pembuatan saluran buangan menuju perair
pembuangan puing bangunan di tepi situ kana
n wilayah situ dan mari perairan situ.
swasta berlangsung sebut, yaitu di area
pembuangan puing- dimana saluran air
ditemukan terjadi
estarian situ tentu masih melakukan
situ. Hal ini tentu h bahan pencemar
menyalurkan air kiri; kegiatan
kat kanan.
olf Sawangan:
airan situ kiri; kanan.
buangan bekas pencucian peralatan makan ke dalam perairan situ. Selain itu, terdapat kamar kecilwc di area wisata situ yang memiliki saluran buangan yang
diarahkan langsung ke perairan. Kegiatan perikanan di Situ Sawangan-Bojongsari meliputi kegiatan
memancing oleh masyarakat di beberapa bagian sempadan situ, baik di kawasan pemancingan maupun di berbagai tepi situ lainnya, kegiatan menjala ikan, dan
budidaya ikan pada keramba atau tambak ikan. Wawancara dengan responden pakar memberikan informasi mengenai pemanfaatan situ, yaitu Pemerintah Kota
Depok sebenarnya hanya diperbolehkan untuk memanfaatkan air bagian permukaan situ saja dan dilarang untuk mendirikan keramba jaring apung.
Namun, Perda Kota Depok No. 22 Tahun 2003 tentang Izin Usaha Perikanan, Peternakan, dan Pemotongan Hewan memperbolehkan pembuatan keramba jaring
apung asalkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pada peraturan tersebut, meskipun tidak disebutkan secara khusus mengenai situ sebagai lokasi pendirian
keramba jaring apung. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian isi peraturan dengan pendapat responden pakar. Hal ini harus diluruskan agar tidak
menimbulkan kerancuan pada pihak masyarakat dan demi menghindari konflik yang mungkin terjadi.
Pelarangan pendirian keramba jaring apung yang disebutkan dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kerusakan lingkungan, seperti terjadinya upwelling
yang dapat menyebabkan kematian ikan secara massal dan eutrofikasi. Oleh karena itu, solusi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Depok hingga saat ini
adalah melalui program re-stocking, yaitu menebar benih ikan di situ-situ di Kota Depok, minimal 3 situ setiap tahunnya, sehingga nantinya masyarakat dapat
memanfaatkan ikan-ikan tersebut. Pemerintah Kota Depok juga mengeluarkan larangan terhadap kegiatan menjala atau menjaring ikan di areal situ. Hal tersebut
tampaknya tidak dipatuhi oleh masyarakat sekitar situ. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya warga yang melakukan kegiatan menjala dan menjaring ikan
pada areal situ.
4.5. Permasalahan Kualitas dan Lingkungan Perairan Situ Sawangan- Bojongsari