Penyesuaian Fiskal. Bahan Ajar Akuntansi Pajak

9 | P a g e Gambar 1.1 Skema Rekonsiliasi Rugi-Laba Fiskal

K. Sanksi Tidak Menyelenggarakan Pembukuan.

a. Berdasarkan Pasal 39 ayat 1 huruf g UU KUP, setiap orang yang dengan sengaja tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain; sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 enam bulan dan paling lama 6 enam Skema Rekonsiliasi Rugi - Laba Fiskal. Pembukuan WP Menghitung Ph. Neto Fiskal Rugi Fiskal Dapat berdasarkan Harus berdasarkan UU. PPh 1984 SAK ISAK dan perubahannya serta PP, KEPPRES, PMKKMK, Peraturan Keputusan Direktur Jenderal Pajak, S.E. Direktur Jenderal Pajak. Rugi – Laba Komersial Koreksi Fiskal Tidak Dijurnal Lamp. I SPT PPh Rugi – Laba Fiskal SPTTahunan PPh Lamp. I IV 10 | P a g e tahun dan denda paling sedikit 2 dua kali dan paling banyak 4 empat kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. b. Berdasarkan Pasal 13 ayat 1d dan Pasal 13 ayat 3 UU KUP, jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50 lima puluh persen dari PPh yang tidak atau kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak. Ketetapan tersebut merupakan Ketetapan Jabatan, berdasarkan Pasal 26 ayat 4 UU. No.16 Tahun 2000 dalam hal WP mengajukan keberatan harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak tersebut. c. Berdasarkan Pasal 14 ayat 5 UU NO.36 Tahun 2008, WP yang ternyata tidak atau tidak sepenuhnya menyelenggarakan pencatatan atau pembukuan, maka penghasilan netonya dihitung berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Neto dan peredaran brutonya dihitung dengan cara lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan PMK. Catatan: Sampai penulisan buku ini belum ada PMK dan belum ada Norma Penghitungan Penghasilan Neto untuk WP Badan. RANGKUMAN Pembukuan perpajakan termasuk akuntansi umum general accounting yang dikaitkan kewajiban perusahaan di bidang perpajakan yaitu membayar PPhnya sendiri, memotong atau memungut PPh Pihak lain dan memungut PPN danatau PPnBm apabila sudah dikukuhkan sebagai PKP. Terdapat persamaan dan perbedaan antara SAK dengan PPh mengenai penentuan atau pengakuan penghasilan dan biaya; perbedaan terdiri dari beda tetap dan beda waktu. Inti dari pembukuan perpajakan adalah membuat penyesuaian fiskal atas laporan keuangan komersial menjadi laporan keuangan fiskal sebagai dasar pengisian SPT Tahunan PPh