Biaya, Gaji, Upah, Bonus, Honorarium, THR dsb.

| P a g e 129 4 Penginapan untuk awak kapalpesawat. 1. Peraturan MKRI NO.83PMK.032009, m.b. 1 Januari 2009. 2. Peraturan DIREKTUR JENDERAL PAJAK No.PER-51PJ2009, 7 Sept.2009. Pemberian natura dan kenikmatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja dan bukan merupakan penghasilan bukan objek PPh Pasal 21 bagi Pegawai yang menerimanya: a. Pemberian atau penyediaan makananminuman bagi seluruh pegawai yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan meliputi: 1 pemberian makananminuman yang disediakan oleh pemberi kerja di tempat kerja, 2 pemberian kupon makananminuman bagi pegawai yang karena sifat pekerjaannya tidak dapat makan ditempat kerja, meliputi pegawai bagian: pemasaran, transportasi dan dinas luar lainnya. PER-51PJ2009 Tgl 7 Sept. 2009. Nilai Kupon makananminuman yang wajar dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dan bukan objek PPh 21. Nilai Kupon yang wajar adalah tidak melebihi rata-rata nilai penyediaan makananminuman per pegawai yang disediakan ditempat kerja. b. Pemberian natura dan kenikmatan yang merupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai sarana keselamatan kerja atau karena sifat pekerjaan tersebut mengharuskannya, meliputi: pakaian dan peralatan untuk keselamatan kerja, pakaian seragam petugas keamanan satpam, sarana antar jemput pegawai, serta penginapan untuk awak kapal dan sejenisnya. Pengertian keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan berkaitan dengan keamanan atau keselamatan kerja pekerja yang diwajibkan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau pemerintah daerah setempat DEPNAKER. c. Keputusan Dir. Jend. Pajak Nomor KEP-220PJ2002, biaya pemeliharaan dan perbaikan kendaraan termasuk sedan dan pulsa Hand phone atau telpon seluler milik perusahaan yang digunakan pegawai karena jabatannya dibawa pulang pegawai tertentu, 50 dapat dikurangkan; dibahas lebih lanjut dalam penyusutan fiskal. | P a g e 130 d. Penjelasan Pasal 6 ayat 1 huruf g, biaya yang dikeluarkan untuk keperluan bea siswa, magang dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan, dengan memperhatikan kewajaran, termasuk beasiswa yang diberikan kepada pelajar, mahasiswa dan pihak lain. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia NO.246PMK.032008 tentang Beasiswa yang dikecualikan dari objek PPh atau Bukan Objek PPh Pasal 21, dengan syarat: 1 mengikuti pendidikan didalam negeri pada tingkat pendidikan: dasar, menengah dan tinggi. 2 komponen beasiswa terdiri dari biaya pendidikan yang dibayarkan ke sekolah tuition fee, biaya ujian, biaya penelitian yang berkaitan dengan bidang studi yang diambil, pembelian buku, biaya hidup yang wajar sesuai dengan daerah lokasi tempat belajar. 3 Tidak berlaku apabila penerima bea siswa mempunyai hubungan istimewa dengan: pemilik, komisaris, direksi atau pengurus dari WP pemberi bea siswa. e. Iuran atau premi jaminan kematian JKM, jaminan kecelakaan kerja JKK ke PT. JAMSOSTEK merupakan biaya yang dapat dikurangkan dan merupakan objek PPh-Pasal 21; pegawai atau keluarganya menerima penggantian pengobatan atau santunan kematian dari PT. JAMSOSTEK bukan merupakan objek PPh- Pasal 21. f. Iuran jaminan haritua JHT ke PT.JAMSOSTEK atau iuran pensiun ke Dana Pensiun yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan, dapat dikurangkan dan bukan objek PPh-Pasal 21; pada waktu pegawai diberhentikan PHK mendapat uang pesangon dikenai PPh Pasal 21-Final, atau pegawai pensiun menerima pensiun sekaligus dikenakan PPh Pasal 21-Final. g. Biaya pengobatan pegawai yang diberikan dalam bentuk natura atau langsung dibayar ke rumah sakit dan apotik, tidak dapat dikurangkan dan bukan merupakan objek PPh Pasal 21; apabila diberikan dalam bentuk tunjangan atau penggantian pengobatan merupakan biaya yang dapat dikurangkan dan merupakan objek PPh-Pasal 21. | P a g e 131 h. Biaya perjalanan pegawai dalam rangka tugas perusahaan yang didukung dokumen-dokumen pengeluaran tiket, hotel, akomodasi dapat dikurangkan dan bukan merupakan objek PPh Pasal 21, uang saku atau honor perjalanan merupakan biaya yang dapat dikurangkan dan objek PPh Pasal 21. i. Fiskal Luar Negeri pegawai yang dibayar perusahaan, dalam bukti fiskal ditulis nama dan NPWP perusahaan merupakan kredit PPh-perusahaan, berlaku sampai dengan 31 Des. 2008. j. Biaya sewa rumah untuk pegawai yang dibayar perusahaan, tidak dapat dikurangkan kecuali dinyatakan dalam bentuk tunjangan sewa rumah dan merupakan objek pemotongan PPh-Pasal 4 ayat 2 sebesar 10. k. Biaya penyusutan dan biaya pemeliharaan rumah perusahaan yang ditempati pegawai, tidak dapat dikurangkan kecuali dinyatakan dalam bentuk tunjangan perumahan sebesar biaya penyusutan dan biaya pemeliharaan rumah tersebut. l. Surat Edaran Dir. Jend. Pajak No.SE-16PJ.441992. Pembayaran bonus, gratifikasi, jasa produksi, tantiem dan sebagainya kepada karyawan yang merupakan bagian keuntungan pembagian laba atau dibebankan ke laba yang ditahan retained learning, bagi perusahaan tidak dapat dikurangkan dan bagi pegawai merupakan objek PPh-Pasal 21. m. Pasal 6 ayat 1 huruf h UU. No.36 Th.2008, Peraturan MKRI No.246PMK.032008 dan No.154PMK.032009. Biaya beasiswa, magang dan pelatihan dapat dibiayakan, penjelasan: Biaya dibebankan sebagai biaya perusahaan, dengan memperhatikan kewajaran, termasuk beasiswa yang dapat dibebankan sebagai biaya adalah beasiswa yang diberikan kepada pelajar, mahasiswa, dan pihak lain; bagi yang menerima bukan objek PPh Pasal 21.

3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.83PMK.032009.

Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan yang diberikan berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu dalam rangka menunjang kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan di daerah tersebut, adalah sarana dan fasilitas di lokasi kerja untuk: a. tempat tinggal, termasuk perumahan bagi Pegawai dan keluarganya; b. pelayanan kesehatan; c. pendidikan bagi pegawai dan keluarganya; | P a g e 132 d. peribadatan; e. pengangkutan bagi Pegawai dan keluarganya; f. olah raga tidak termasuk golf, power boating, pacuan kuda, dan terbang layang. sepanjang sarana dan fasilitas tersebut tidak tersedia, sehingga pemberi kerja harus menyediakan sendiri.

4. Perlakuan PPh Pasal 21 bagi pegawai:

a. Dibebankan ke pegawai, mengurangi uang yang diterima pegawai; b. Dibayar perusahaan tidak dapat dibiayakan; c. Diberikan tunjangan PPh Pasal 21 maksimal sebesar PPh Pasal 21 terutang dapat dibiayakan.

5. Equalisasi dan rekonsiliasi antara SPT Tahunan PPh WP badan dengan SPT PPh Pasal 21.

Perbedaan antara jumlah biaya gaji, upah dsb dalam lampiran II SPT. Tahunan PPh WP Badan dengan objek PPh-Pasal 21 menurut SPT. PPh Pasal 21 dalam masa pajak yang sama 12 bulan untuk bukan daerah terpencil disebabkan: a. Penyesuaian fiskal positif lampiran I, berupa penggantian atau imbalan pekerjaan dalam bentuk natura dan kenikmatan. b. Pemberian imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan yang dapat dikurangkan dan bukan merupakan objek PPh-Pasal 21. c. Biaya pendidikan, biaya perjalanan, iuran JHT, iuran pensiun ke Dana Pensiun yang sudah disyahkan Menteri Keuangan, yang dapat dikurangkan dan bukan merupakan objek PPh Pasal 21. d. Pemberian bonus, gratifikasi, tantiem, jasa produksi yang merupakan pembagian laba, tidak dapat dikurangkan dan merupakan objek PPh Pasal 21. | P a g e 133 Tabel 5.1 Rekonsiliasi Fiskal – Biaya SDM dalam ribuan rupiah 1771-II Lamp.II 1771.I Lamp.I Dapat dikurangkan Objek PPh Ps.21 1 Gaji Pokok 3.000.000 - 3.000.000 3.000.000 2 JKK dan JKM JAMSOSTEK 36.000 - 36.000 360.000 3 JHT-JAMSOSTEK 111.000 - 111.000 PER.31PJ2009 4 Iuran Pensiun- DPMK 150.000 - 150.000 PER.31PJ2009 5 Tunjangan Operasional 300.000 - 300.000 300.000 6 T.H.R 250.000 - 250.000 250.000 7 Penggantian Pengobatan 250.000 - 250.000 250.000 8 Biaya opname Natura 100.000 5c 100.000 - Ps.91e, Ps.43d 9 Bonus Prestasi Kerja 450.000 - 450.000 450.000 10 Tunjangan PPh Pasal 21 120.000 - 120.000 120.000 11 Seragam Olah Raga 9.000 5c 9.000 - Ps.91e, Ps.43d 12 PiknikRekreasi 15.000 5c 15.000 - Ps.91e, Ps.43d 13 Penyediaan Makan 30.000 - 30.000 83PMK.032009 14 Antar Jemput Pegawai 36.000 - 36.000 83PMK.032009 15 Seragam SATPAM 5.000 - 5.000 83PMK.032009 16 Keselamatan Kerja 15.000 - 15.000 83PMK.032009 17 Pembagian Sembako 6.000 5c 6.000 - Ps.91e, Ps.43d 18 Perjalanan Dinas 100.000 - 100.000 Ps. 61a 19 Pendidikan 30.000 - 30.000 Ps. 61g 20 Uang Saku 324.000 - 324.000 324.000 21 Bonus dari Laba 200.000 5c 200.000 - 200.000 22 Upah Harian 60.000 - 60.000 60.000 23 Uang Lembur 40.000 - 40.000 40.000 24 Pemberian Natura 10.000 5c 10.000 - Ps.91e, | P a g e 134 Ps.43d 25 PPh Ps. 21 dibayar Persh. 3.000 5c 3.000 - Ps.91e, Ps.43d 5.650.000 343.000 5.307.000 5.030.000 Perhitungan: Biaya Gaji, Upah, dsb SPT PPh Lamp.II Rp.5.650.000.000,- Penyesuaian fiskal positif SPT PPh Lamp.I 343.000.000,- Biaya dapat dikurangkan Rp.5.307.000.000,- Objek PPh. Ps.21 SPT PPh Ps.21 Rp.5.030.000.000,-

G. Biaya Transportasi.

Biaya transportasi termasuk biaya pengangkutan bahan atau barang pada waktu pembelian atau penjualan, bagi WP Badan dan BUT wajib memotong PPh yang telah dibahas dalam Bab.2.

H. Biaya Penyusutan dan Amortisasi.

Biaya penyusutan dan amortisasi di Lampiran II SPT. Tahunan PPh WP Badan merupakan penyusutan komersial dan amortisasi komersial, penyusutan fiskal dan amortisasi fiskal dimasukkan dalam Lampiran Khusus SPT. Tahunan PPh WP badan; selisihnya masuk di Lampiran I no.3ij atau 4ab. Perlu dicocokkan rinciannya, dan diperiksa mengenai pengelompokkan harta, uraiannya dibahas dalam Penyusutan Aktiva Tetap yang dalam Buku Akuntansi Pajak. Apabila harga perolehan aktiva tetap tidak dilakukan koreksi fiskal, selisih antara penyusutan komersial dan penyusutan fiskal merupakan benda waktu; apabila WP melaksanakan PSAK No.46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan, akan menimbulkan kewajiban pajak tangguhan atau aktiva pajak tangguhan.

I. Biaya Sewa.

Biaya sewa terdiri dari sewa tanah dan atau bangunan, sewa kendaraan angkutan darat, sewa harta selain tanah bangunan dan kendaraan angkutan darat, termasuk charter kapal, charter pesawat, charter kendaraan; berkaitan dengan kewajiban memotong PPh-Pasal 42 final atau PPh Pasal 23, PPh Pasal 15 telah dibahas dalam Bab 2. | P a g e 135

J. Biaya Bunga Pinjaman.

Biaya bunga dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, kewajiban memotong PPh Pasal 2326 telah dibahas dalam Bab 2.

K. Biaya Sehubungan dengan Jasa.

Biaya sehubungan dengan jasa atau Professional fee adalah biaya termasuk: konsultan hukum, konsultan pajak, konsultan teknik, akuntan publik, penilai, jasa teknik, jasa manajemen dan sebagainya baik yang dilakukan oleh WP orang pribadi maupun WP Badan yang berstatus sebagai WPDN atau WPLN. Biaya sehubungan dengan jasa dibedakan antara yang merupakan JKP dan bukan JKP serta yang merupakan objek pemotongan PPh dan yang bukan merupakan objek pemotongan PPh, telah dibahas dalam Bab 2.

L. Kerugian Piutang Tak Tertagih.

Penjualan kredit menimbulkan piutang usaha. Contoh: PT. ABC PKP menjual kredit pada Toko Rejeki: Harga barang Rp. 50.000.000 PPN Pajak Keluaran 5.000.000 Jumlah Piutang Usaha Rp. 55.000.000 Apabila piutang usaha tersebut nyata-nyata tidak dapat ditagih dan secara akuntansi dihapuskan atau merupakan kerugian piutang, perlakuan perpajakannya: a. PPN yang telah disetorkan ke Kas Negara tidak dapat diminta kembali. b. PPh berdasarkan Pasal 6 1 h UU PPh 1984. Pasal 6 ayat 1 h UU. No.36 Tahun 2008. Kerugian atas Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dapat dibiayakan dengan syarat yang diatur atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.105PMK.032009: a. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang timbul di bidang usaha bank, lembaga pembiayaan, industri dagang, dan jasa lainnya dapat dibebankan sebagai biaya dalam menghitung penghasilan kena pajak; tidak termasuk piutang yang berasal dari transaksi bisnis dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan WP.