Tukar Menukar Aktiva Tetap.

| P a g e 206 berdasarkan harga pasar dikurangi NSBF aktiva tetap yang diserahkan, pada saat terjadinya pertukaran. AT Fixed Assets yang diterima dicatat HP-nya = Harga Pasar. PT. A PT. B AT yang diserahkan = NSBF 100 juta,- 120 juta,- H. Pasar 200 juta,- 200 juta,- Keuntungan 100 juta,- 80 juta,- PT. A dan PT. B mencatat harga perolehan aktiva tetap sebesar Rp. 200.000.000,-; keuntungan pengalihan harta merupakan objek PPh-tidak final. PSAK No.16 butir 20,21. Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atau pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam itu diukur pada nilai wajar aktiva yang dilepaskan atau yang diperoleh, yang mana yang lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer. Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atas suatu aktiva yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dalam bidang usaha yang sama dan memiliki suatu nilai wajar serupa. Suatu aktiva tetap juga dapat dijual dalam pertukaran dengan kepemilikan aktiva yang serupa. Dalam kedua keadaan tersebut, karena proses perolehan penghasilan earning process tidak lengkap, tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui dalam transaksi. Sebaliknya, biaya perolehan aktiva baru adalah jumlah tercatat dari aktiva yang dilepaskan. Tetapi, nilai wajar aktiva yang diterima dapat menyediakan bukti dari suatu pengurangan impairment aktiva yang dilepaskan. Dalam keadaan ini aktiva yang dilepaskan diturun nilai bukukan written down dan nilai turun nilai buku written down ini ditetapkan untuk aktiva baru. Contoh dari pertukaran aktiva serupa termasuk pertukaran pesawat terbang, hotel, bengkel dan properti real estate lainnya: jika aktiva lain seperti kas termasuk sebagai bagian transaksi pertukaran, ini dapat mengindikasikan bahwa pos yang dipertukarkan tidak memiliki suatu nilai yang serupa. | P a g e 207 Akuntansi: 1 Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis, laba rugi pertukaran diakui langsung pada tahun yang bersangkutan. 2 Pertukaran AT sejenis serupa, yang memiliki manfaat yang serupa dalam bidang usaha yang sama dan memiliki suatu nilai wajar yang serupa tanpa tambahan uang, tidak ada laba rugi yang diakui. Aktiva tetap yang diterima dinilai sebesar NBA Aktiva tetap yang diserahkan. Mulai tahun 1995, secara fiskal tidak dibedakan pertukaran aktiva tetap sejenis dan tidak sejenis, harus dihitung keuntungan atau kerugiannya pada tahun yang bersangkutan.

F. Aktiva Tetap yang Dibangun Sendiri.

Pengeluaran untuk membangun atau membuat aktiva tetap misalnya bangunan merupakan unsur harga perolehan aktiva tetap, didalam pengeluaran tersebut harus dibedakan antara biaya yang dapat dikurangkan dan biaya yang tidak dapat dikurangkan, secara fiskal yang merupakan unsur harga perolehan adalah pengeluaran yang memenuhi ketentuan Pasal 6 UU PPh 1984, penyusutan yang dibebankan pada harga perolehan aktiva tetap harus dibedakan antara penyusutan akuntansi dan penyusutan fiskal. Peraturan MKRI. N0.39PMK.032010, m.b.1April 2010. PPN atas kegiatan membangun sendiri: 1. Kegiatan membangun sendiri terutang PPN bagi OPBadan yang melakukan kegiatan membangun sendiri; yaitu kegiatan membangun bangunan yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh OPBadan yang hasilnya digunakan sendiri atau pihak lain. 2. Bangunan berupa satu atau lebih konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada satu kesatuan tanah danatau peraturan dengan kriteria: a. konstruksi atas hanya terdiri dari kayu, beton, pasangan batu batu atau bahan sejenis, danatau baja; b. diperuntukkan bagi tempat tinggal atau kegiatan usaha, dan c. luas keseluruhan paling sedikit 300m 2 tiga ratus m 2 | P a g e 208 3. PPN terutang sebesar 4 empat persen dari jumlah biaya yang dikeluarkandibayarkan untuk membangun bangunan, tidak termasuk harga perolehan tanah. 4. Saat terutang PPN pada saat mulai dibangunnya bangunan. 5. Pembangunan bertahap yang tidak lebih dari 2 dua tahun dianggap satu kesatuan. 6. Terutang ditempat bangunan didirikan. 7. Disetorkan ke Kas Negara Bank Persepsi atau Kantor Pos Giro paling lama tgl 15 bulan berikutnya dan dilaporkan paling lama akhir bulan dengan SSP lembar ke 3. 8. PM tidak dapat dikreditkan. 9. Bangunan digunakan Pihak Lain: Pihak yang membangun wajib menyerahkan SSP Asli kepada pihak yang menggunakan; apabila tidak diserahkan maka Pihak Lain yang menggunakan bangunan tersebut bertanggung jawab secara renteng atas pembangunan PPN yang terutang. Contoh PT. CBA PKP membangun sendiri gudang seluas 400 meter persegi dimulai bulan Mei 2010. Bulan Pengeluaran PPN Mei Rp. 100.000.000,- Rp. 4.000.000,- Juni 60.000.000,- 2.400.000,- Juli 200.000.000,- 8.000.000,- Agst 300.000.000,- 12.000.000,- Sep 240.000.000,- 9.600.000,- Okt 100.000.000,- 4.000.000,- Selesai Rp.1.000.000.000,- Rp. 40.000.000,- PPN atas membangun sendiri gudang sebesar Rp. 40.000.000,- tidak dapat dikreditkan dengan Pajak Keluaran, merupakan unsur harga perolehan; jadi harga perolehan gudang sebesar Rp. 1.040.000.000,-.