Sumber Hukum dan Pengertian.

173 | P a g e 6. Pembayaran sewa-guna-usaha lease payment adalah jumlah uang yang harus dibayar secara berkala oleh lessee kepada lessor selama jangka waktu yang telah disetujui bersama sebagai imbalan penggunaan barang modal berdasarkan perjanjian sewa-guna-usaha; 7. Piutang Sewa-guna-usaha Lease Receivable adalah jumlah seluruh pembayaran sewa-guna-usaha selama masa sewa-guna-usaha; 8. Harga Perolehan Acquisition Cost adalah harga beli barang modal yang di lease ditambah dengan biaya langsung; 9. Nilai Pembiayaan adalah jumlah pembiayaan untuk pengadaan barang modal yang riil dikeluarkan oleh lessor; 10. Angsuran Pokok Pembiayaan adalah bagian dari pembayaran sewa-guna-usaha yang diperhitungkan sebagai pelunasan atas nilai pembiayaan; 11. Imbalan jasa-sewa-guna-usaha adalah bagian dari pembayaran sewa-guna- usaha yang diperhitungkan sebagai pendapatan sewa-guna-usaha bagi lessor; 12. Nilai sisa Residual Value adalah nilai barang modal pada akhir masa sewa- guna-usaha yang telah disepakati oleh lessor dengan lessee pada awal masa sewa-guna-usaha; 13. Simpanan Jaminan Security Deposit adalah jumlah uang yang diterima lessor dari lessee pada permulaan masa lessee sebagai jaminan untuk kelancaran pembayaran lease; 14. Masa Sewa-guna-usaha Lease Term adalah jangka waktu sewa-guna-usaha yang dimulai sejak diterimanya barang modal yang disewa-guna-usaha oleh lessee sampai dengan perjanjian sewa-guna-usaha berakhir; 15. Masa Sewa-guna-usaha Pertama adalah jangka waktu sewa-guna-usaha barang modal untuk transaksi sewa-guna-usaha yang pertama kalinya; 16. Opsi adalah hak Lessee untuk membeli barang modal yang disewa-guna-usaha atau memperpanjang jangka waktu perjanjian sewa-guna-usaha.

B. Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi. 1. Ketentuan pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai.

a. SGU tanpa hak opsi merupakan perusahaan sewa menyewa terutang PPN, kecuali lessor masih termasuk pengusaha kecil yaitu jumlah peredaran usaha 174 | P a g e satu tahun kurang dari Rp.600.000.000,- No.68PMK.032010, misalnya sewa menyewa tenda, alat pesta, buku dan sebagainya. b. Kegiatan sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha tanpa hak opsi apabila memenuhi semua kriteria berikut : 1 Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha pertama tidak dapat memenuhi harga perolehan barang modal yang di sewa guna usahakan ditambah keuntungan yang diperhitungkan oleh Lessor. 2 Perjanjian sewa guna usaha tidak memuat ketentuan mengenai opsi bagi lessee. c. Bagi Lessor pihak yang menyewakan : 1 Seluruh pembayaran sewa guna usaha yang diterima atau diperoleh merupakan obyek PPh. 2 Pembebanan biaya penyusutan atas barang modal yang disewa-guna- usahakan dimulai pada tahun pajak barang modal yang bersangkutan disewa-guna-usahakan. Khusus terhadap barang modal berupa tanah, tidak diperbolehkan untuk disusutkan. 3 Lessor tidak diperkenankan membentuk cadangan penghapusan piutang ragu-ragu. 4 Lessor apabila sudah dikukuhkan sebagai PKP, wajib memungut PPN sebesar 10 dari jumlah tagihan. d. Bagi Lessee yang menyewa 1 Lessee tidak boleh melakukan penyusutan atas barang modal yang disewa- guna-usahakan. 2 Pembayaran sewa guna usaha yang dibayarkan atau yang terutang adalah biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. 3 Atas pembayaran sewa guna usaha yang dibayar atau terutang oleh lessee wajib dipotong PPh Pasal 23. 4 Perusahaan sewa guna usaha yang semata-mata bergerak di bidang usaha sewa guna usaha tanpa hak opsi operating lease penghitungan PPh Pasal 25 sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Perlakuan Akuntansi oleh Perusahaan Sewa Guna Usaha Lessor.

PSAK No.30 butir 4.2. Operating Lease.