Biaya Transportasi. Biaya Penyusutan dan Amortisasi.

| P a g e 135

J. Biaya Bunga Pinjaman.

Biaya bunga dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, kewajiban memotong PPh Pasal 2326 telah dibahas dalam Bab 2.

K. Biaya Sehubungan dengan Jasa.

Biaya sehubungan dengan jasa atau Professional fee adalah biaya termasuk: konsultan hukum, konsultan pajak, konsultan teknik, akuntan publik, penilai, jasa teknik, jasa manajemen dan sebagainya baik yang dilakukan oleh WP orang pribadi maupun WP Badan yang berstatus sebagai WPDN atau WPLN. Biaya sehubungan dengan jasa dibedakan antara yang merupakan JKP dan bukan JKP serta yang merupakan objek pemotongan PPh dan yang bukan merupakan objek pemotongan PPh, telah dibahas dalam Bab 2.

L. Kerugian Piutang Tak Tertagih.

Penjualan kredit menimbulkan piutang usaha. Contoh: PT. ABC PKP menjual kredit pada Toko Rejeki: Harga barang Rp. 50.000.000 PPN Pajak Keluaran 5.000.000 Jumlah Piutang Usaha Rp. 55.000.000 Apabila piutang usaha tersebut nyata-nyata tidak dapat ditagih dan secara akuntansi dihapuskan atau merupakan kerugian piutang, perlakuan perpajakannya: a. PPN yang telah disetorkan ke Kas Negara tidak dapat diminta kembali. b. PPh berdasarkan Pasal 6 1 h UU PPh 1984. Pasal 6 ayat 1 h UU. No.36 Tahun 2008. Kerugian atas Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dapat dibiayakan dengan syarat yang diatur atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.105PMK.032009: a. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang timbul di bidang usaha bank, lembaga pembiayaan, industri dagang, dan jasa lainnya dapat dibebankan sebagai biaya dalam menghitung penghasilan kena pajak; tidak termasuk piutang yang berasal dari transaksi bisnis dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan WP. | P a g e 136 b. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dapat dibebankan sebagai pengurang penghasilan bruto, sepanjang memenuhi persyaratan: 1 Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih tersebut telah dibukukan sebagai penghasilan oleh debitur yang bersangkutan pada tahun yang bersangkutan; 2 WP harus menyerahkan daftar piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih tersebut kepada Direktorat Jenderal Pajak; daftar tersebut harus mencantumkan identitas debitur berupa nama, NPWP, alamat dan jumlah piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih; dilampirkan pada SPT. Tahunan PPh. 3 Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih tersebut telah diserahkan perkara penagihannya Kepada Pengadilan Negeri atau instansi pemerintah yang menangani piutang negara, atau terdapat perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutangpembebasan uang antara kreditur dan debitur atas piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih tersebut, atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus, atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu; tidak berlaku untuk piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih kepada debitur kecil atau debitur kecil lainnya. 4 Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih kepada debitur kecil adalah piutang debitur kecil yang jumlahnya tidak melebihi Rp.10.000.000,00 sepuluh juta rupiah, yang merupakan gunggungan jumlah piutang dari beberapa kredit yang diberikan oleh suatu institusi banklembaga pembiayaan dalam negeri sebagai akibat adanya pemberian: Kukesra, KUT, KPRSS, KUK, KUR, Kredit kecil lainnya dalam rangka kebijakan perkreditan Bank Indonesia dalam mengembangkan usaha kecil dan koperasi dan debitur kecil lainnya yang tidak melebihi Rp.5.000.000,-. Dibuat daftar nominatif debitur kecil dilampirkan pada SPT Tahunan PPh.

M. Biaya Royalti atau Imbalan atas Penggunaan Hak,

Telah dibahas dalam Bab 2.