Gaji Pegawai yang Merupakan Pemegang Saham.

| P a g e 143  sumbangan-sumbangan; dan sebagainya.

Y. Laba Rugi Selisih Kurs Valuta Asing. 1. Ketentuan Pajak Penghasilan.

a. Pasal 4 1 l UU. No.172000 tidak ada perubahan UU.No.101994 Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing merupakan objek pajak. Penjelasan: Keuntungan karena selisih kurs dapat disebabkan fluktuasi kurs mata uang asing atau adanya kebijaksanaan Pemerintah dibidang moneter. Atas keuntungan yang diperoleh karena fluktuasi kurs mata uang asing, pengenaan pajaknya dikaitkan dengan sistem pembukuan yang dianut oleh WP dengan syarat dilakukan secara taat asas. b. Pasal 6 1 e UU. No. 172000 tidak ada perubahan UU. No.101994. Kerugian dari selisih kurs mata uang asing dapat dikurangkan dari Ph. bruto. Penjelasan: Kerugian karena selisih kurs mata uang asing dapat disebabkan oleh adanya fluktuasi kurs yang terjadi sehari-hari, atau oleh adanya kebijaksanaan Pemerintah dibidang moneter. Kerugian selisih kurs mata uang asing yang disebabkan oleh fluktuasi kurs, pembebanannya dilakukan berdasarkan sistem pembukuan yang dianut, dan harus dilakukan secara taat asas. Apabila WP menggunakan sistem pembukuan berdasarkan kurs tetap kurs historis pembebanan kerugian selisih kurs dilakukan pada saat terjadinya realisasi atas perkiraan mata uang asing tersebut. Apabila WP menggunakan sistem pembukuan berdasarkan kurs tengah B.I atau kurs yang sebenarnya berlaku pada akhir tahun, pembebanannya dilakukan pada setiap akhir tahun berdasarkan kurs tengah B.I atau kurs yang sebenarnya berlaku pada akhir tahun. Rugi selisih kurs karena kebijaksanaan Pemerintah dibidang moneter dapat dibukukan dalam perkiraan sementara di neraca dan pembebanannya dilakukan bertahap berdasarkan realisasi mata uang asing tersebut. | P a g e 144 Perubahan pada Penjelasan Pasal 4 ayat 1 l dan Pasal 6 ayat 1e UU. No.36 Tahun 2008: Keuntungan Kerugian yang diperoleh karena fluktuasi kurs mata uang asing diakui berdasarkan pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. 2. Rugi-Laba Selisih Kurs Bagi WP yang penghasilannya dikenakan PPh Final S-136PJ.422004, 11 Mei 2004. a. Dalam hal penghasilan Wajib Pajak dikenakan PPh yang bersifat final, dasar pengenaan PPh Final adalah nilai pada saat diakuinya pendapatan dan dicatat sebagai piutang atau nilai pada saat pembayaran jika pembayaran terjadi lebih dahulu; b. Keuntungan atau kerugian selisih kurs pada perkiraan piutang yang terjadi karena adanya perbedaan nilai tukar mata uang asing antara tanggal pencatatanpengakuan pendapatan dengan tanggal pembayaranpelunasan tidak terutang PPh final melainkan merupakan penghasilanbiaya yang dikenakan PPh menurut ketentuan umum; c. Keuntungankerugian selisih kurs yang berkaitan dengan biaya-biaya untuk mendapatkan, menagih dan mempertahankan penghasilan yang dikenakan PPh final bukan merupakan penghasilan atau biaya yang dapat dikurangkan untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak.

3. Rugi-Laba Selisih Kurs bagi B.U.T.

SE-08PJ-422000 dan SE-11PJ.422000 KeuntunganKerugian selisih kurs mata uang asing yang terjadi akibat fluktuasi nilai Rupiah pada perkiraan utang kepada kantor pusat suatu BUT: a. Bagi B.U.T. bukan usaha perbankan, tidak diakui sebagai biaya atau tidak diakui sebagai penghasilan. b. Bagi BUT yang bergerak dibidang usaha perbankan tetap berlaku ketentuan sesuai Pasal 4 1 l dan Pasal 6 1 e UU. No.172000.

4. Ketentuan PPN.

Pasal 31 PP. No.501994 junto Pasal 11 PP. No.1432000: a. Apabila pembayaran atau harga jual atau penggantian dilakukan dengan mempergunakan mata uang asing, maka perhitungan PPN PPn BM