Setoran Modal berupa Aktiva Tetap.
| P a g e
212
Contoh 2: PT. A menyerahkan mesin ke PT . B sebagai setoran modal, dan menerima saham
PT. B dengan nominal sebesar Rp. 3.500.000.000,- PT. A :
Akuntansi Fiskal PPh
Harga perolehan 6.000.000.000
6.000.000.000 Akumulasi Penyusutan
3.000.000.000 4.100.000.000 Nilai Buku
3.000.000.000 1.900.000.000
Harga Pasar 4.000.000.000
4.000.000.000 Keuntungan pengalihan harta
1.000.000.000 2.100.000.000
Objek PPh SPT PPh -
2.100.000.000 H.P. Saham PT. B
4.000.000.000 4.000.000.000
PT. B : Harga perolehan Mesin
4.000.000.000 4.000.000.000
Nominal Saham 3.500.000.000
3.500.000.000 Agio Saham bukan objek PPh
500.000.000 500.000.000
PT. A PT. B
PT. A menyerahkan mesin Setoran modal
NSBF 1.900.000.000
Harga Pasar 4.000.000.000
H.P. Mesin 4.000.000.000 Keuntungan objek PPh
2.100.000.000 Nominal saham 3.500.000.000
Agio saham bukan objek PPh 500.000.000 H.P Saham PT. B
4.000.000.000,- Jurnal PT A: Investasi saham PT. B
D 4.000.000.000 Akumulasi Penyst. Mesin
D 3.000.000.000 Mesin
K 6.000.000.000 Keuntungan pengalihan harta
K 1.000.000.000 Diadakan koreksi fiskal atas keuntungan pengalihan harta sebesar
Rp. 1.100.000.000,- keuntungan pengalihan harta yang masuk dalam SPT-PPh sebesar Rp. 2.100.000.000,-
| P a g e
213
Jurnal PT B: Mesin D 4.000.000.000
Modal Saham K 3.500.000.000
Agio Saham K 500.000.000
Contoh 3 Sdr. ASMA membeli tanah tahun 1987 seharga Rp 1.000.000.000,-, tidak digunakan
untuk usaha. Pada tahun 2010 Sdr. Asma mendirikan PT. Maju Terus dengan setoran modal
berupa tanah tersebut: -
Harga pasar tanah ......................................................Rp. 50.000.000.000,- -
Nilai Jual Objek pajak................................................ Rp. 60.000.000.000,- Pemindahan hak dari Sdr. Asma ke PT. Maju Terus, Sdr. ASMA wajib membayar
PPH 5 x Rp. 60.000.000.000,- = Rp. 3.000.000.000,- dan bersifat final. Harga Perolehan tanah bagi PT. Maju Terus dapat dibukukan sebesar
Rp 60.000.000.000,-. Apabila yang memiliki tanah tersebut WP-Badan dan belum direvaluasi, misalnya PT. Astina menyerahkan tanah ke PT. Maju Terus sebagai
setoran modal. PPh dibayar dimuka sebesar Rp. 3.000.000.000,- tidak final sampai dengan
31 Desember 2008, berdasarkan Penjelasan Pasal 8 PP. No.71 Tahun 2008 mulai 1 Januari 2009 dikenai PPh Final 5 lima persen dari nilai pengalihan.
Perhitungan: Harga pasar Tanah ............................................. Rp.50.000.000.000,-
H.P. Tanah.......................................................... 1.000.000.000,- Keuntungan Pengalihan Harta........................... 49.000.000.000,-
PT.Astina membayar PPh Final sebesar 5xRp.60.000.000.000,- = Rp.3.000.000.000,- +
PT Maju Terus membayar BPHTB = 5 60.000.000.000 – 60.000.000 = Rp. 2.997.000.000,-
Pengalihan tanah atau bangunan: a. Pihak yang mengalihkan membayar PPh sebesar 5 lima persen dari nilai
tertinggi antara harga pasar akta notaris dengan Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan Bangunan NJOP PBB bersifat final untuk WP orang pribadi dan yayasan,
| P a g e
214
lainya tidak bersifat final merupakan kredit PPh; mulai tahun pajak 2009 pengalihan tanahbangunan dikenakan PPh Final baik WPOP maupun WP
Badan. b. Pihak yang memperoleh membayar Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan BPHTB sebesar 5 dari NP-NPTKP; NP adalah nilai tertinggi antara harga perolehan menurut akta notaris dan NJOP PBB.
Nilai Perolehan Tidak Kena Pajak NPTKP, mulai tahun 2010 Rp. 60.000.000,-, selanjutnya baca Peraturan MKRI No.14PMK.032009.