Sanksi Tidak Menyelenggarakan Pembukuan.
10 | P a g e
tahun dan denda paling sedikit 2 dua kali dan paling banyak 4 empat kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
b. Berdasarkan Pasal 13 ayat 1d dan Pasal 13 ayat 3 UU KUP, jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB ditambah dengan sanksi
administrasi berupa kenaikan sebesar 50 lima puluh persen dari PPh yang tidak atau kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak.
Ketetapan tersebut merupakan Ketetapan Jabatan, berdasarkan Pasal 26 ayat 4 UU. No.16 Tahun 2000 dalam hal WP mengajukan keberatan harus dapat
membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak tersebut. c. Berdasarkan Pasal 14 ayat 5 UU NO.36 Tahun 2008, WP yang ternyata tidak
atau tidak sepenuhnya menyelenggarakan pencatatan atau pembukuan, maka penghasilan netonya dihitung berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan
Neto dan peredaran brutonya dihitung dengan cara lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan PMK.
Catatan:
Sampai penulisan buku ini belum ada PMK dan belum ada Norma Penghitungan Penghasilan Neto untuk WP Badan.
RANGKUMAN
Pembukuan perpajakan termasuk akuntansi umum general accounting yang dikaitkan kewajiban perusahaan di bidang perpajakan yaitu membayar PPhnya
sendiri, memotong atau memungut PPh Pihak lain dan memungut PPN danatau PPnBm apabila sudah dikukuhkan sebagai PKP.
Terdapat persamaan dan perbedaan antara SAK dengan PPh mengenai penentuan atau pengakuan penghasilan dan biaya; perbedaan terdiri dari beda
tetap dan beda waktu.
Inti dari pembukuan perpajakan adalah membuat penyesuaian fiskal atas laporan keuangan komersial menjadi laporan keuangan fiskal sebagai dasar pengisian
SPT Tahunan PPh
11 | P a g e
LATIHAN PILIHAN GANDA ASOSIASI.
Jawaban A, apabila: a, b, c benar. B, apabila: a dan c benar.
C, apabila: b dan d benar. D, apabila semua a, b, c, d benar.
1. Berdasarkan Pasal 28 ayat 1 UU KUP, yang wajib menyelenggarakan pembukuan:
a. WP Badan DN, b. WPOPDN yang melakukan kegiatan usaha,
c. Bentuk Usaha Tetap BUT, d. WPOPDN yang melakukan pekerjaan bebas.
2. Berdasarkan Pasal 28 UU KUP, yang tidak wajib menyelenggarakan pembukuan:
a. Yayasan dan atau organisasi sejenis yang tujuannya tidak mencari keuntungan,
b. WPLN selain BUT, c. Organisasi politik dan organisasi massa yang tujuannya tidak mencari
keuntungan, d. WPOPDN yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
3. Akuntansi Pajak adalah: a. Bagian dari akuntansi umum.
b. Dapat berdasarkan S.A.K. c. Untuk menghitung penghasilan neto fiskal atau rugi fiskal.
d. Untuk menghitung PPN, PPnBm dan Kewajiban memotong PPh-Pihak Lain.
12 | P a g e
4. Prinsip pembukuan perpajakan: a. Harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik;
b. Mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya; c. Pengeluaran-pengeluaran yang dapat dibiayakan harus dilakukan dalam
batas-batas yang wajar sesuai dengan adat kebiasaan pedagang yang baik;
d. Kerugian yang dapat diperkirakan dengan cermat dapat dibiayakan. 5. Prinsip Akuntansi yang dapat diterima pada Akuntansi Pajak:
a. Prinsip harga perolehan; b. Prinsip Proper matching cost and revenue;
c. Prinsip Konsisten; d. Prinsip Konservatis.
6. Dasar Kas Akrual Stelsel yang digunakan untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak:
a. Penjualan meliputi seluruh penjualan baik yang tunai maupun kredit; b. Harga Pokok Penjualan harus diperhitungkan seluruh pembelian tunai
dan kredit serta persediaan awal dan akhir. c. Pembelian Aktiva Tetap tidak boleh dibebankan sekaligus, harus
dengan penyusutan. d. Biaya yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun tidak boleh
dibebankan sekaligus, tapi dengan penyusutan atau amortisasi. 7. Penghasilan dapat dibedakan:
a. Dikenakan PPh-Final. b. Dikenakan PPh-Tidak Final.
c. Bukan Objek PPh d. Ditangguhkan pengakuannya.
13 | P a g e
8. Biaya dapat dibedakan: a. Dapat dikurangkan dari penghasilan bruto,
b. Ditangguhkan pembebanannya, c. Tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto,
d. Dibukukan ke Neraca. 9. Beda Tetap antara Akuntansi dan PPh:
a. Menurut akuntansi merupakan penghasilan, menurut PPh bukan objek PPh;
b. Menurut akuntansi bukan merupakan penghasilan, menurut PPh merupakan objek PPh;
c. Menurut akuntansi merupakan biaya, menurut PPh merupakan objek PPh,
d. Menurut akuntansi merupakan penghasilan, menurut PPh dikenakan PPh-Final.
10. Beda Waktu antara Akuntansi dan PPh: a. Penyusutan komersial dengan metode saldo menurun,
b. Akuntansi menggunakan Akrual Stelsel, PPh menggunakan Kas Stelsel,
c. Akuntansi membentuk Penyisihan Pesangon, PPh tidak boleh, d. PPh dapat melakukan revaluasi, Akuntansi tidak boleh.
1. D 2. B
3. D 4. A
5. A 6. D
7. D 8. A
9. D 10. B
JAWABAN LATIHAN BAB I
14 | P a g e
BAB
AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN AKUNTANSI PEMOTONGAN PAJAK
PENGHASILAN