Biaya Promosi dan Penjualan. 1. Pasal 6 ayat 1a.7. UU. No.36 Tahun 2008.

| P a g e 138 lain dan merupakan objek pemotongan Pajak Penghasilan wajib dilakukan pemotongan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. WP wajib daftar nominatif atas pengeluaran Biaya Promosi yang dikeluarkan kepada pihak lain, paling sedikit harus memuat data penerima berupa nama, NPWP, alamat, tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, nomor bukti pemotongan dan besarnya Pajak Penghasilan yang dipotong; dibuat sesuai Lampiran PMK ini, dilampirkan pada SPT Tahunan PPh.

O. Biaya Entertainment.

Surat Edaran Dir. Jend. Pajak No.SE-27PJ.221986, 14-06-1986. Biaya entertainment, representasi, jamuan tamu dan sejenisnya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang merupakan objek PPh, dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dengan syarat dibuat daftar nominatif dan dilampirkan dalam SPT Tahunan PPh. Daftar Nominatif Entertainment: 1. Nomor urut, 2. Tanggal diberikan, 3. Namatempat entertainment diberikan, 4. Alamat entertainment, 5. Jenis entertainment, 6. Jumlah, 7. Relasi: nama, posisi, nama perusahaan, jenis usaha.

P. Sumbangan.

Sumbangan yang tidak ada hubungan usaha, pekerjaan, penguasaan atau kepemilikan, bagi yang menerima bukan objek PPh dan bagi yang memberi bukan biaya. Pasal 6 ayat 1 i, j, k, l, m UU.No.36 Tahun 2008, dapat dibiayakan sumbangan yang diatur atau berdasarkan PP belum ada sampai penulisan bahan ajar ini: 1. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional; 2. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia; 3. Biaya pembangunan infrastruktur sosial; 4. Sumbangan fasilitas pendidikan; | P a g e 139 5. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga. Surat Edaran Dir. Jend. Pajak No.SE-33PJ.4211996, 2 September 1996 Biaya bea siswa dalam rangka Gerakan Nasional Orang Tua Asuh GN-OTA dapat dikurangkan, dengan syarat WP harus dapat menunjukkan bukti setorantransfer uang, yang ditujukan ke BRI atas nama lembaga GN-OTA. Keputusan Menteri Keuangan R.I. No.609PMK.032004, tanggal 28 Desember 2004 dan No.14PMK.032005, tanggal 21 Pebruari 2005: Sumbangan yang diberikan oleh WP dalam rangka bantuan kemanusiaan bencana alam di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara pada bulan Desember 2004 dapat dibiayakan melalui penyampaian SPT Tahunan PPh tahun pajak yang bersangkutan. Sumbangan tersebut harus didukung oleh bukti-bukti yang sah dan dapat diuji kebenarannya. Sumbangan tersebut harus ditampung, disalurkan danatau dikelola oleh Instansi Pemerintah serta pihak-pihak lain yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya termasuk PMI, Media massa cetak dan elektronik, dan organisasi sosial danatau keagamaan: a. Wajib mendaftarkan diri ke KP-DJP. b. Wajib melaporkan penerimaan dan penyaluran sumbangan untuk setiap triwulan formulir laporan. Peraturan Menteri Keuangan R.I. Nomor 93PMK.032006 tanggal 13 Oktober 2006, dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah bantuan kemanusiaan bencana alam gempa bumi di Propinsi DIY dan sebagian Propinsi Jawa Tengah serta gempa bumi dan stunami di pesisir pantai selatan Pulau Jawa.

Q. Zakat.

Berdasarkan Pasal 9 ayat 1 huruf g UU PPh 1984 dan perubahannya, dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah zakat yang nyata-nyata dibayarkan oleh WPOP pemeluk agama Islam dan atau WP Badan DN yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah; lihat KEP-163PJ2003. Pasal 9 ayat 1 g UU. No.36 Tahun 2008, dapat dibiayakan adalah zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi