Dasar Akrual Dasar Kas. Konsistensi.

5 | P a g e PSAK No. 1 butir 14, perubahan kebijakan akuntansi yang berpengaruh material perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.

E. Tahun Buku.

Berdasarkan Pasal 1 angka 8 UU KUP, Tahun Pajak adalah jangka waktu satu tahun kalender 1 Januari s.d. 31 Desember, kecuali bila WP menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender. Apabila tahun buku tidak sama dengan tahun takwim, yang menentukan pengisian SPT Tahunan PPh adalah enam bulan pertama, misalnya tahun buku: - 1 Maret 2008 s.d. 28 Februari 2009, SPT PPh-Tahun 2008, - 1 Juli 2008 s.d. 30 Juni 2009, SPT PPh-Tahun 2008, - 1 Agustus 2008 s.d. 31 Juli 2009, SPT PPh-Tahun 2009.

F. Penghasilan dan Biaya.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan UU. PPh 1984 sebagaimana telah diubah dengan: - UU. No.7 Tahun 1991, mulai berlaku 1 Januari 1992; - UU. No.10 Tahun 1994, mulai berlaku 1 Januari 1995; - UU. No.17 Tahun 2000, mulai berlaku 1 Januari 2001; - UU. No.36 Tahun 2008, mulai berlaku 1 Januari 2009; a. Penghasilan. Akuntansi membedakan penghasilan dari usaha pokok dan penghasilan di luar usaha, sedangkan PPh membedakan: a. Penghasilan yang bukan objek pajak, pengertiannya terbatas yang diatur dalam Pasal 4 ayat 3 UU. No.36 Tahun 2008. b. Penghasilan yang merupakan objek pajak yang dikenakan PPh - Final, pengertiannya terbatas yang diatur dalam Pasal 4 ayat 2 UU. No.36 Tahun 2008; diatur dengan Peraturan Pemerintah. c. Penghasilan yang merupakan objek pajak yang dikenakan tarif umum atau tidak final, pengertiannya semua penghasilan selain huruf a dan b.

b. Biaya.

Tidak semua biaya dapat dikurangkan dari Penghasilan bruto, PPh membedakan: 6 | P a g e a. Biaya dapat dikurangkan dari penghasilan bruto deductible expense, sesuai Pasal 6 UU. No.36 Tahun 2008. b. Biaya tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto non deductible expense, sesuai Pasal 9 UU. No.36 Tahun 2008. c. Pasal 4 PP No.138 Tahun 2000 Pengeluaran dan biaya yang tidak dapat dikurangkan dalam menghitung PhKP, termasuk: - Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang bukan merupakan objek pajak, dikenakan PPh-Final, norma penghitungan. - PPh-Pasal 2123 yang ditanggung perusahaan kecuali PPh-Pasal 26 yang digross-up. - Kerugian dari harta atau utang yang dimiliki dan tidak dipergunakan dalam usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak. Prinsip Akuntansi Pajak Penghasilan adalah mempertemukan antara biaya yang dapat dikurangkan dengan penghasilan yang merupakan objek PPh-tidak final, karena biaya untuk memperoleh penghasilan yang bukan objek PPh dan biaya untuk memperoleh penghasilan yang dikenakan PPh-final tidak boleh dikurangkan; sesuai dengan prinsip akuntansi adalah mempertemukan biaya dan penghasilan yang tepat proper matching cost and revenue.

G. Prinsip Harga Historis.

Pasal 10 6 UU. PPh 1984 mewujudkan bahwa PPh menganut prinsip harga historis dalam menentukan penghasilan neto fiskal, hal ini sama dengan akuntansi; namun demikian berdasarkan Pasal 19 UU. PPh 1984, Menteri Keuangan berwenang menetapkan peraturan tentang penilaian kembali aktiva dan faktor penyesuaian apabila terjadi ketidaksesuaian antara unsur-unsur biaya dengan penghasilan karena perkembangan harga, hal ini pun diimbangi dengan Perubahan PSAK No.16 revisi 2007 tentang penilaian aktiva tetap berdasarkan harga pasar.

H. Konservatis.

Akuntansi menggunakan prinsip konservatis, yaitu mengakui kerugian yang mungkin timbul belum direalisasi yang dapat diperkirakan atau ditaksir dengan membentuk penyisihan, misalnya: penurunan nilai surat-surat berharga, kerugian