Tabel 3.1. Tahapan dan Jadwal Penelitian
No Tahap
Kegiatan Jadwal Penelitian
2004 2004-
2005 2005
2005 Sep-
Nov Des-
Feb Mar-
Mei Jun-
Des
1. Persiapan • Penyusunan proposal penelitian.
• Rapat Komisi, Prelim, dan Kolokium. • Observasi pendahuluan
• Menjalin hubungan sosial dengan responden.
• Membangun tim peneliti lapang • Membangun jaringan multipihak
• Perijinan penelitian xxx x
2. Pelaksanaan • Kajian data sekunder
• Wawancara penelitian lapang • Workshop
• Tabulasi dan entri data x
xxx xxx xxx
3. Penyelesaian • Analisis dan sintesa data dan
kejadianproses • Pengumpulan data ulang sesuai
keperluan • Menyusun struktur penulisan
• Penulisan draft laporan xxxxxx
Keterangan: x = 1 satu bulan.
3.2 Hipotesis
Untuk memandu dan mepertajam kajian, hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah:
1 Kebijakan yang baik memerlukan konsistensi penafsiran dan
pelaksanaanpenerapan secara operasioal di lapang. 2 Pemahaman konprehensif tentang faktor-faktor penyebab konflik dapat
membantu pengambilan keputusan faktor yang mana yang harus ditangani terlebih dahulu bagi upaya penyelesaian konflik.
3 Gaya mengelola konflik diperlukan untuk memutuskan bentuk-bentuk penyelesaian konflik alternatif Alternative Dispute Resolution di luar
peradilan. 4 Model kognitif penanganan konflik dapat membantu para pihak yang
berkonflik dalam memutuskan dan mendukung kesepakatan penyelesaian konflik.
3.3 Teknik Pengambilan Responden
Pengambilan responden dilakukan secara bertahap dengan rangkaian sebagai berikut:
1 Tahap kesatu: Dalam tahap ini responden diambil secara tertuju purposive sampling yaitu merekamasyarakat yang melakukan klaim atas status dan
kepemilikan lahan serta akses pengelolaan lahan di dalam kawasan. Pada kasus konflik akses pengelolaan lahan di kawasan Hutan Lindung
Register 45B Bukit Rigis, pada tahun 2000 terdapat 2000 kepala keluarga yang berada di dalam kawasan Dinas Kehutanan Lampung Barat, 2000.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh ICRAF selama tahun 2001, dari jumlah tersebut yang hanya bertani tapi tidak menetap di
dalam kawasan sebanyak 75 kepala keluarga berasal dari Desa Gunung Terang Kecamatan Way Tenong, 402 kepala keluarga berasal dari Desa
Simpang Sari, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat. Sedangkan berdasarkan studi Watala tahun 2003, terdapat 150 kepala
keluarga berasal dari Desa Sukapura yang bertani dan tinggal menetap secara permanen di dalam kawasan. Total populasi calon responden dari
ketiga desa adalah 627 kepala keluarga. Berdasarkan sebaran populasi responden tersebut, maka penarikan
responden contoh dilakukan dengan teknik proportional random sampling PSRS. Total calon responden contoh yang diteliti adalah sebanyak 100
kepala keluarga. Jumlah dan sebaran contoh yang diambil seperti ditayangkan dalam Tabel 3.2. Responden yang dipilih di dalam tabel tersebut
adalah responden yang menjadi subjek tujuan penelitian yang kedua. Tabel 3.2. Pengambilan Responden Contoh untuk Tujuan Penelitian yang
Kedua
Kawan hutan dan desa Yang Berbatasan Desa Asal
Responden N
n=100
Kawasan Hutan Lindung Register 45B Bukit Rigis, Lampung Barat
Gunung Terang 75
12 Simpang Sari
402 64
Sukapura 150 24
TOTAL 627 100
Keterangan: n = jumlah responden
2 Tahap Kedua: Selain responden yang terdapat di dalam Tabel 3.2, juga diambil responden yang berasal dari pihakkelompokinstitusi lain yang
bersengketa dengan responden Tabel 3.2. Pengambilan responden diambil dengan memakai teknik snowball sampling. Menurut Bernard 1998, teknik
tersebut amat membantu peneliti terutama; 1 ketika belum memperoleh
gambaran yang pasti mengenai pihak-pihak mana saja terlibat dalam konflik, 2 belum mengetahui pihak mana yang paling tepat untuk diwawancarai
mengingat meminta informasi tentang konflik merupakan sesuatu yang sensitif dan memerlukan kehati-hatian. Responden Table 3.2 diwawancarai
untuk dimintai keterangannya tentang siapakah pihak lawan orang danatau lembaga yang menurut mereka memiliki perbedaan-perbedaan yang
menimbulkan konflik kepentingan dengan mereka dalam pengelolaan kawasan hutan. Hasil kunjungan pendahuluan, untuk sementara terdapat tiga
komunitas yang saling berbeda kepentingan di lokasi yaitu: 1 kelompok masyarakat yang mengelola lahan kawasan
2 aparat pemerintah Kabupaten Lampung Barat, dan 3 aparat desakecamatan dan pihak swasta yang berdomisili di DAS Way
Besay. 3 Tahap Ketiga: Dengan menggunakan teknik serupa snowball sampling,
kepada masing-masing pihak yang bersengketa diwawancarai siapakah jika ada menurut mereka pihak-pihak indipenden yang pernah danatau sedang
berinisiasi membantu penanganan konflik yang mereka hadapi. Dengan menggunakan teknik tersebut pada Tahap Kedua dan Ketiga,
kemudian ditentukan sebanyak 30 responden dari lokasi konflik secara proporsional tertuju purposive proporsional sampling. Penentuan sebanyak
30 responden didasarkan kepentingan studi dalam menjawab tujuan ketiga penelitian ini. Selanjutnya dengan responden yang sama, tujuan keempat
penelitian ini dijawab dengan mempergunakan Metode. Metode tersebut merupakan metode analisis sistem lunak yang dapat dipergunakan dalam
pengambilan keputusan berbasis indeks kinerja dan merupakan modifikasi dari teknik brainwriting dan survey Marimin, 2004. Dalam metode ini panel
dipergunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuesioner yang tertuang dalam tulisan. Objek metode ini adalah untuk memperoleh
konsensus yang paling reliable dapat dipercaya dari sebuah kelompok ahli atau sekumpulan orang yang dianggap mengetahui tentang sesuatu. Adapun
prosedur metode Delphi adalah sebagai berikut Marimin, 2004: 1 Mengembangkan pertanyaan Delphi
2 Memilih dan kontak dengan responden 3 Memilih ukuran contoh