Tata Guna Lahan Tata Guna Lahan dan Tata Guna Hutan Propinsi Lampung
kenyataan di lapang bahwa HPK pada umumnya sudah beralih fungsi karena adanya okupasi oleh masyarakat dan bahkan oleh pemerintah sendiri.
Pelabuhan Udara Beranti misalnya, adalah infrastruktur transportasi udara yang berada di dalam kawasan HPK. Selain itu, yang paling utama sebagai dasar
pengambilan keputusan adalah adanya kebijakan pertanahan Pemerintah Propinsi yaitu “Tanah Untuk Rakyat”. Kebijakan tersebut setidaknya tertuang
didalam 1 Pidato politik Gubernur Propinsi Lampung pada acara pelantikan anggota DPRD periode Tahun 1999-2004, 2 Propeda Propinsi Lampung Tahun
2000-2005, dan 3 Rencana Strategis Pembangunan Propinsi Lampung Tahun 2000-2005.
Tabel 4.4 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsinya Tahun 1997 – 2001
No Fungsi Hutan
1997 Luas
Ha 1998
Luas Ha
1999 Luas
Ha 2000
Luas Ha
2001 Luas
Ha
1. Hutan Lindung
336.100 336.100 351.531 317.615 317.615 2.
Hutan Suaka Alam dan Hutan Wisata
422.500 422.500 422.500 462.030 462.030 3.
Hutan Produksi Terbatas 44.120 44.120 44.120 33.358 33.358
4. Hutan Produksi Tetap
281.089 281.089 192.902 191.732 191.732 5.
Hutan Produksi yang dapat di Konservasi
153.459 153.459 153.459 -
-
Jumlah 1.237.268 1.237.268
1.164.512 1.004.735 1.004.735
Sumber : Dinas Kehutanan Propinsi Lampung, 2002
Perubahan luasan kawasan hutan tersebut kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No 256Kpts-II2000 tentang
Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Propinsi Lampung seluas ±
1.004.735 hektar Tabel 4.5; sehingga kawasan HPK di Propinsi Lampung yang semula seluas 153.459 hektar, statusnya terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Dipertahankan seluas 8.333 hektar 5, yang terdiri dari wilayah sempadan pantai, rawa habitat satwa langka, muara sungai, kawasan lintasan gajah dan
kawasan penyangga hutan lindung. 2. Dilepaskan seluas 145.125 hektar 95, yang secara defakto sudah diokupasi
masyarakat menjadi kawasan permukiman dan lahan garapan. Redistribusi lahan kepada masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan keadilan,
pemerataan, kewajaran, pelestarian lingkungan hidup dan sesuai dengan peraturan yang berlaku yang diatur melalui Peraturan Daerah Propinsi Lampung
No.6 Tahun 2001 tentang Alih Fungsi Lahan Dari Eks Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi HPK Seluas + 145.125 hektar Menjadi Kawasan Bukan
HPK Dalam Rangka Pemberian Hak Atas Tanah. 3. Peruntukan penggunaan lahan di kawasan eks HPK kemudian digunakan untuk
permukiman seluas 248.109 hektar dan untuk tegalan seluas 92.240,37 hektar dan terdistribusi kepada 127.236 orang di 6 kabupaten, yaitu Kabupaten
Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tanggamus, Way Kanan dan Lampung Barat.
Dengan dikeluarkannya keputusan tersebut, maka luas wilayah hutan di Propinsi Lampung menjadi 1.004.735 hektar yang terdiri dari Hutan Lindung 317.615
hektar 32, Hutan Suaka Alam Hutan Wisata 462.030 hektar 46, Hutan Produksi Terbatas 33.358 hektar 3 dan Hutan Produksi Tetap 191.732 hektar
19. Tabel 4.5 Luas dan Fungsi Kawasan Hutan Per KabupatenKota di Propinsi
Lampung Menurut SK.Menhutbun No.256KPts-II2000. No. KabupatenKota
Luas dan Fungsi Kawsan Hutan Ha Jumlah ha
HSATN HL
HP HPT
1 Bandar Lampung
300,00 100,00 0,00 0,00
400,00 2 Lampung
Selatan 35.683,00 26.373,16 44.801,05 0,00 106.357,21
3 Tanggamus 13.345,00 141.881,35 0,00
0,00 155.226,35
4 Lampung Tengah
0,00 28.431,72 12.500,00 0,00
40.931,72 5 Lampung
Timur 125.621,00 21.616,30 13.175,00 0,00
160.412,30 6 Lampung
Utara 0,00
29.500,00 10.056,00 0,00 39.555,00
7 Lampung Barat
287.081,00 48.923,37 0,00 33.358,00 369.362,37
8 Way Kanan
0,00 20.789,10 57.180,03 0,00
77.919,13 9
Tulang Bawang 0,00
0,00 54.570,92 0,00 54.570,92
10 Metro 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
Total PROPINSI
462.030,00 317.615,00 191.732,00 33.358,00 1.004.735,00
Sumber: Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.256KPts-II2000.