Tata Guna Hutan Tata Guna Lahan dan Tata Guna Hutan Propinsi Lampung

pemerataan, kewajaran, pelestarian lingkungan hidup dan sesuai dengan peraturan yang berlaku yang diatur melalui Peraturan Daerah Propinsi Lampung No.6 Tahun 2001 tentang Alih Fungsi Lahan Dari Eks Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi HPK Seluas + 145.125 hektar Menjadi Kawasan Bukan HPK Dalam Rangka Pemberian Hak Atas Tanah. 3. Peruntukan penggunaan lahan di kawasan eks HPK kemudian digunakan untuk permukiman seluas 248.109 hektar dan untuk tegalan seluas 92.240,37 hektar dan terdistribusi kepada 127.236 orang di 6 kabupaten, yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tanggamus, Way Kanan dan Lampung Barat. Dengan dikeluarkannya keputusan tersebut, maka luas wilayah hutan di Propinsi Lampung menjadi 1.004.735 hektar yang terdiri dari Hutan Lindung 317.615 hektar 32, Hutan Suaka Alam Hutan Wisata 462.030 hektar 46, Hutan Produksi Terbatas 33.358 hektar 3 dan Hutan Produksi Tetap 191.732 hektar 19. Tabel 4.5 Luas dan Fungsi Kawasan Hutan Per KabupatenKota di Propinsi Lampung Menurut SK.Menhutbun No.256KPts-II2000. No. KabupatenKota Luas dan Fungsi Kawsan Hutan Ha Jumlah ha HSATN HL HP HPT 1 Bandar Lampung 300,00 100,00 0,00 0,00 400,00 2 Lampung Selatan 35.683,00 26.373,16 44.801,05 0,00 106.357,21 3 Tanggamus 13.345,00 141.881,35 0,00 0,00 155.226,35 4 Lampung Tengah 0,00 28.431,72 12.500,00 0,00 40.931,72 5 Lampung Timur 125.621,00 21.616,30 13.175,00 0,00 160.412,30 6 Lampung Utara 0,00 29.500,00 10.056,00 0,00 39.555,00 7 Lampung Barat 287.081,00 48.923,37 0,00 33.358,00 369.362,37 8 Way Kanan 0,00 20.789,10 57.180,03 0,00 77.919,13 9 Tulang Bawang 0,00 0,00 54.570,92 0,00 54.570,92 10 Metro 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Total PROPINSI 462.030,00 317.615,00 191.732,00 33.358,00 1.004.735,00 Sumber: Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.256KPts-II2000.

4.2.3 Tutupan Lahan Hutan Forest Land Cover

Menurut Santoso 2002, guna mengetahui kondisi terakhir sebaran luas penutupan lahan hutan forest land cover pada kawasan hutan negara telah dilakukan analisis data untuk Propinsi Lampung oleh Badan Planologi Departemen Kehutanan melalui suatu proses penampalan overlaying secara digital antara 2 dua jenis data yaitu: • Hasil deliniasi kawasan hutan yang telah ditunjuk Menteri Kehutanan dari Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi dan Perairan skala 1 : 250.000 yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No 256Kpts-II2000 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Propinsi Lampung seluas ± 1.004.735 hektar, dan • Peta Penutupan Lahan hasil penafsiran citra satelit Landsat 7 ETM+ liputan tahun 2000 yang diklasifikasikan ke dalam 21 kelas yang dibagi menjadi 3 tiga kategori berhutan, tidak berhutan dan tidak ada data berawan yaitu: Areal Berhutan - hutan lahan kering primer; - hutan lahan kering sekunder; - hutan mangrove primer; - hutan mangrove sekundertebangan; - hutan tanaman; - hutan rawa primer; - hutan rawa sekundertebangan; Areal Tidak Berhutan - semak belukar; - perkebunan; - permukiman; - tanah terbuka; - tubuh air; - belukar rawa; - pertanian lahan kering; - pertanian lahan kering campur semak; - sawah; - pertambangan; - tambak; - transmigrasi; - rawa; Areal Tidak Ada Data - tertutup awan. Hasil penampalan data penutupan lahan dengan data kawasan hutan secara digital tersebut apabila dijumlahkan luasnya berbeda dengan data resmi luas penunjukan kawasan hutan dan kawasan konservasi perairan SK Menteri Kehutanan propinsi yang menggunakan peta manual, terutama kawasan Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi Terbatas. Data luas kawasan hutan pada peta manual tersebut adalah data hasil pemaduserasian TGHK dan RTRWP sebagai komitmen antara Departemen Kehutanan dengan Pemerintah Daerah Tingkat I propinsi ditambah luas kawasan konservasi perairan dan luas pulau-pulau kecil yang belum dipetakan ketika dilakukan pemaduserasian. Hasil penampalan kedua datapeta Propinsi Lampung tersebut disajikan pada Tabel 4.6 yang memperlihatkan kondisi penutupan lahan di kawasan hutan khususnya Hutan Lindung dan Hutan Produksi tahun 2000, sedangkan data yang lengkap termasuk kawasan konservasi disajikan pada Lampiran 5. Tabel 4.6 Kondisi Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Lindung dan Hutan Poduksi di Propinsi Lampung Tahun 2000 No Penutupan Lahan Hutan Lindung Ha Hutan Produksi Terbatas Ha Hutan Produksi Tetap Ha

A. Areal Berhutan

1. Hutan Lahan Kering Primer 5.951,54 512,50 2. Hutan Lahan Kering Sekunder 46.081,81 10.067,44 13,11 3. Hutan Mangrove Primer 4. Hutan Mangrove Sekunder 47,02 5. Hutan Tanaman 71.607,08 6. Hutan Rawa Primer 2.411,60 7. Hutan Rawa Sekunder Jumlah-A 54.491,97 10.579,94 71.620,19

B. Areal Tidak Berhutan

8. Semak Belukar 35.697,43 6.867,85 5.425,43 9. Perkebunan 1.135,18 6.121,52 10. Permukiman 18,20 41.046,44 320,73 11. Tanah Terbuka 12. Tubuh Air 13. Belukar Rawa 3.224,90 14. Pertanian Lahan Kering 634,87 1.264,76 3.994,24 15. Pert. Lhn. Krg. Campur Semak 195.781,87 15.615,67 67.684,76 16. Sawah 347,29 628,63 4.823,39 17. Pertambangan 18. Tambak 1.367,25 13,59 509,74 19. Transmigrasi 20. Rawa 2.707,45 4.705,10 Jumlah – B 237.689,54 65.436,94 96.809,81

C. Tidak Ada

Data 21. Tertutup awan 25.504,09 3.503,73 Jumlah – C 25.504,09 3.503,73 TOTAL A+B+C 317.685,60 76.016,88 171.933,73 Sumber : Badan Planologi Kehutanan, 2002 Berdasarkan pada Tabel 4.6 tersebut, pada Tahun 2000 di Propinsi Lampung, • Kawasan Hutan Lindung seluas 317.685,6 hektar yang masih berhutan tinggal seluas 54.491,97 hektar 17,15 , sedangkan sebagian besar tidak berhutan