Pendapatan Tunai Rata-Rata Petani Pendapatan Tunai Bersih Rata-Rata Petani

120

8.4. Pendapatan Tunai Rata-Rata Petani

Pendapatan tunai merupakan selesih penerimaan usahatani dikurangi biaya usahatani. Berdasarkan Gambar 11, diperoleh informasi bahwa rata-rata total pendapatan petani di lokasi penelitian adalah sebesar Rp 11.320.879,00ha. Rata- rata pendapatan yang diperoleh responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik adalah Rp 12.453.694,00ha; petani pemilik dan penggarap sebesar Rp 11.283.378,00ha; dan petani penggarap sebesar Rp 10.739.212,00ha. Meskipun biaya petani pemilik relatif tinggi, akan tetapi karena produksinya relatif tinggi juga, maka pendapatan tunainya menjadi relatif tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Gambar 11. Indikator Pendapatan Rata-Rata Petani di Kelompok Tani Harum IV, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011

8.5. Pendapatan Tunai Bersih Rata-Rata Petani

Pendapatan tunai bersih diperoleh dari pendapatan tunai yang dikurangkan dengan biaya sewa garapannya. Pendapatan ini menggambarkan imbalan untuk tenaga kerja keluarga dan modal usahatani. Untuk kelompok petani pemilik, karena mereka tidak mengeluarkan biaya untuk sewa garapan, maka pendapatan tunai bersih mereka sama dengan pendapatan tunainya. Berdasarkan Gambar 12, diperoleh informasi bahwa rata-rata total pendapatan bersih petani di lokasi penelitian adalah sebesar Rp 7.012.538,00ha. Dari 3 kelompok responden yang 12,453,694 11,283,378 10,739,212 11,320,879 9,500,000 10,000,000 10,500,000 11,000,000 11,500,000 12,000,000 12,500,000 13,000,000 Pemilik n=8 Pemilik Penggarap n=9 Penggarap n=15 Rata Rata Total n=32 P enadpa tan R p H a 121 ada di lokasi penelitian, responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik lahanlah yang memperoleh pendapatan bersih terbesar dibandingkan dengan responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik penggarap dan petani penggarap. Rata-rata pendapatan bersih yang diterima oleh responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik adalah Rp 12.453.694,00ha; petani pemilik dan penggarap sebesar Rp 6.495.520,00ha; dan petani penggarap sebesar Rp 4.420.790,00ha. Gambar 12. Indikator Pendapatan Bersih Rata-Rata Petani di Kelompok Tani Harum IV, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011

8.6. Pendapatan Bersih per Rumah Tangga Petani setiap Musim

Dokumen yang terkait

Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi Sawah ( Oriza sativa)

79 517 91

Analisis Komparisi Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Pengguna Benih Sang Hyang Sri dengan Benih Penangkaran Swadaya (Kasus : Desa Naga Kisar Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)

3 79 94

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi Kasus : Desa Bakaran Batu Dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

1 53 152

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi kasus : Desa Bakaran Batu dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang).

14 80 152

Analisis Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Jenis Saluran Irigasi (Studi Kasus: Desa Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun)

8 82 59

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Sikap Petani Padi Sawah Terhadap Kelompok Tani Di Kabupaten Deli Serdang. (Studi Hasil : Kelompok Tani Kampung Baru, Tani Jaya, Hotma Jaya, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam)

3 44 87

Hubungan Dinamika Kelompok Tani Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Kopi (Kasus : Kelurahan Tigarunggu, Kabupaten Simalungun)

18 102 69

Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sistem Tanam Jajar Legowo Dengan Sistem Tegel Kelurahan Situmekar, Sukabumi

8 45 60

Studi Pemekaran Kelurahan Lembursitu Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi.

0 2 15

Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi Sawah ( Oriza sativa)

0 2 16