110
Tabel 44.
Rata Rata Lama Waktu Tahun Menggarap Lahan dengan Sistem Garap Sewa di Kelompok Tani Harum IV, Kec Lembursitu, Kota
Sukabumi Tahun 2011
Katagorik Pengusahaan Lahan
Rata Rata Lama Waktu Menggarap Lahan Tahun Total
Rata Rata Memiliki Hubungan
Kekerabatan Tidak Memiliki
Hubungan Kekerabatan 1.
0,5 Ha 9.55
12.82 12.24
2. 0,5 - 0,99 Ha 3.33
1.00 2.56
Total Rata Rata 7.06
12.03 10.79
Penggarap Akad 1.
0,5 Ha 3.50
4.00 3.67
2. 0,5 - 0,99 Ha 0.00
0.00 0.00
Total Rata Rata 3.50
4.00 3.67
7.5. Tingkat Penggunaan Tingkat Teknologi
Berdasarkan data pada Tabel 45, penggunaan teknologi di lokasi penelitian dibedakan ke dalam 6 kategori, yaitu: 1 benih berlabel, 2 pupuk sesuai
rekomendasi, 3 sistem legowo, 4 traktor, 5 pengendalian hayati, dan 6 pupuk organik. Penggunaan keenam teknologi inilah yang menjadi tolak ukur
penilaian yang digunakan saat ini oleh para penyuluh pertanian di Kota Sukabumi. Dari total responden, sebanyak 97 persen responden menggunakan benih berlabel
dalam kegiatan usahataninya; 41 persen responden menggunakan pupuk sesuai rekomendasi; 50 persen responden menerapkan sistem legowo; 100 persen
responden menggunakan alat bantu traktor dalam mengolah tanahnya, 28 persen responden melakukan pengendalian hayati; 53 persen responden menggunakan
pupuk organik. Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari Tabel 45, antara lain
kemampuan penerapan teknologi yang masih rendah adalah melakukan pengendalian hama, karena baru sebesar 28 persen. Petani masih terpaku cara
penanganan hama dengan pemberantasan bukan pada pencegahan melalui pengendalian. Petani baru bertindak setelah hama penyakit menyerang cukup luas,
sehingga kerusakan akibat hama penyakit masih tinggi terutama pada musim- musim penghujan.
111
Penggunaan pupuk sesuai rekomendasi juga masih terbilang rendah, yaitu hanya sebesar 41 persen. Daya beli petani untuk pupuk masih rendah karena
pengetahuan petani tentang kebutuhan dan fungsi pupuk bagi tanaman juga masih rendah. Selain itu, petani kurang memanfaatkan jerami limbah dari panen dan
bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk kesuburan tanah, karena pengetahuan dan sikap petani akan pentingnya bahan organik dalam membantu
meningkatnya kesuburan tanah juga masih terbilang rendah. Dari keenam teknologi yang menjadi tolak ukur keberhasilan di lokasi
penelitian, berdasarkan total responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik lahan, dominasi teknologi yang diterapkan hanya penggunaan benih
berlabel dan penggunaan traktor, masing-masing sebesar 25 persen. Selain itu, berdasarkan total responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik
dan penggarap, dominasi teknologi yang diterapkan juga hanya penggunaan benih berlabel dan penggunaan traktor, masing-masing sebesar 28 persen. Sedangkan
berdasarkan total responden yang termasuk ke dalam kelompok petani penggarap, dominasi teknologi yang diterapkan adalah penggunaan benih berlabel, yaitu
sebesar 44 persen dan penggunaan traktor sebesar 47 persen.
Tabel 45.
Tingkat Penggunaan Teknologi di Kelompok Tani Harum IV, Kec Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011
Kriteria
Penggunaan Teknologi Benih
Berlabel Pupuk Sesuai
Rekomendasi Sistem
Legowo Traktor
Pengendalian Hayati
Pupuk Organik
n N
N N
N n
Pemilik
8 25
3 9
5 9
8 25
3 9
2 6
Pemilik dan Penggarap
9 28
3 9
5 13
9 28
4 13
5 16
Pemilik Penggarap sewa
7 22
3 9
4 9
7 22
3 9
4 13
Pemilik Penggarap akad
2 6
1 3
2 6
1 3
1 3
Penggarap
14 44
7 22
6 28
15 47
2 6
10 31
Penggarap sewa
10 31
5 16
3 25
11 34
2 6
9 28
Penggarap pinjam
2 6
1 3
2 2
6 - - -
-
Penggarap sewa dan pinjam
2 6
1 3
1 3
2 6 -
- 1
3
Total
31 97
13 41
16 50
32 100
9 28
17 53
7.6. Rata-rata Skor dan Distribusi Tingkat Penggunaan Tingkat