Rata-Rata Lama Waktu Menggarap Lahan dengan Sistem Garap

109

7.4. Rata-Rata Lama Waktu Menggarap Lahan dengan Sistem Garap

Sewa Berdasarkan data pada Tabel 44, diperoleh informasi bahwa total rata-rata lama waktu menggarap lahan dengan sistem garap sewa di lokasi penelitian adalah selama 10,79 tahun. Dari total rata-rata lama waktu menggarap lahan tersebut; 12,24 tahun adalah lama waktu menggarap lahan bagi responden yang mengusahakan lahan  0,5 ha dan 2,56 tahun adalah lama waktu menggarap lahan bagi responden yang mengusahakan lahan 0,5 – 0,9 ha. Dari total responden yang mengusahakan lahan  0,5 ha; 12,82 tahun adalah lama waktu menggarap lahan bagi responden yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik lahan, sedangkan 9,55 tahun adalah lama waktu menggarap lahan bagi responden yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik lahan. Hal berbeda terjadi pada responden yang mengusahakan lahan 0,5 – 0,9 ha. Dari total responden yag mengusahakan lahan sebesar 0,5 - 0,9 ha; 1 tahun adalah lama waktu menggarap lahan bagi responden yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik lahan, sedangkan 3,33 tahun adalah lama waktu menggarap lahan bagi responden yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik lahan. Jika dilihat berdasarkan kelompok petani penggarap akad, diperoleh informasi bahwa total rata-rata lama waktu menggarap lahan dengan sistem garap akad di lokasi penelitian adalah selama 3,67 tahun dan seluruhya merupakan petani yang mengusahakan lahan  0,5 ha. Dari total responden yang mengusahakan lahan  0,5 ha, 4 tahun adalah lama waktu menggarap lahan bagi responden yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik lahan, sedangkan 3,50 tahun adalah lama waktu menggarap lahan bagi responden yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik lahannya. 110 Tabel 44. Rata Rata Lama Waktu Tahun Menggarap Lahan dengan Sistem Garap Sewa di Kelompok Tani Harum IV, Kec Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011 Katagorik Pengusahaan Lahan Rata Rata Lama Waktu Menggarap Lahan Tahun Total Rata Rata Memiliki Hubungan Kekerabatan Tidak Memiliki Hubungan Kekerabatan 1.  0,5 Ha 9.55 12.82 12.24 2. 0,5 - 0,99 Ha 3.33 1.00 2.56 Total Rata Rata 7.06 12.03 10.79 Penggarap Akad 1.  0,5 Ha 3.50 4.00 3.67 2. 0,5 - 0,99 Ha 0.00 0.00 0.00 Total Rata Rata 3.50 4.00 3.67

7.5. Tingkat Penggunaan Tingkat Teknologi

Dokumen yang terkait

Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi Sawah ( Oriza sativa)

79 517 91

Analisis Komparisi Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Pengguna Benih Sang Hyang Sri dengan Benih Penangkaran Swadaya (Kasus : Desa Naga Kisar Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)

3 79 94

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi Kasus : Desa Bakaran Batu Dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

1 53 152

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi kasus : Desa Bakaran Batu dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang).

14 80 152

Analisis Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Jenis Saluran Irigasi (Studi Kasus: Desa Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun)

8 82 59

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Sikap Petani Padi Sawah Terhadap Kelompok Tani Di Kabupaten Deli Serdang. (Studi Hasil : Kelompok Tani Kampung Baru, Tani Jaya, Hotma Jaya, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam)

3 44 87

Hubungan Dinamika Kelompok Tani Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Kopi (Kasus : Kelurahan Tigarunggu, Kabupaten Simalungun)

18 102 69

Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sistem Tanam Jajar Legowo Dengan Sistem Tegel Kelurahan Situmekar, Sukabumi

8 45 60

Studi Pemekaran Kelurahan Lembursitu Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi.

0 2 15

Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi Sawah ( Oriza sativa)

0 2 16