129
lahan sawah sebesar 0,022 hamusim. Pada persamaan 1, jika terjadi penambahan pendapatan sebesar 1 juta rupiah, maka total rata-rata luas pengusahaan lahan
sawah petani pemilik menjadi sebesar 0,085 ha. Pada persamaan 2, jika terjadi penambahan pendapatan sebesar 1 juta rupiah, maka total rata-rata luas
pengusahaan lahan sawah petani pemilik dan penggarapb menjadi sebesar 0,570 ha. Pada persamaan 3, jika terjadi penambahan pendapatan sebesar 1 juta rupiah,
maka total rata-rata luas pengusahaan lahan sawah petani penggarap menjadi sebesar 0,163 ha.
Oleh karena ketersediaan lahan di lokasi penelitian relatif tetap, maka makna terjadinya penambahan luas pengusahaan lahan sawah petani sebesar 0,022
hamusim, misal untuk kasus pada kelompok petani pemilik dan penggarap adalah terjadinya pengalihan investasi setara dengan nilai pengusahaan lahan 0,022
hamusim. Untuk menggambarkan pengalihan investasi setara 0,022 hamusim dengan cara mengalihkan penambahan luas pengusahaan lahan sawah dengan
produktivitas padi rata-rata petani yang kemudian dikalikan dengan rata-rata harga Gabah Kering Panen GKP. Dengan asumsi produktivitas 6,9 tonha dan rata-rata
harga Gabah Kering Panen GKP sebesar Rp 2.500,00kg, maka akan terjadi pengalihan investasi ke usahatani selain usahatani padi setara dengan Rp
379.500,00musim. Berdasarkan ketiga model tersebut, terlihat dengan peningkatan
pendapatan dalam jumlah yang sama, kelompok petani pemilik dan penggarap paling responsif dibandingkan dengan kelompok petani lainnya. Sedangkan
kelompok petani penggarap lebih responsif dibandingkan kelompok petani pemilik.
9.2. Hubungan antara Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah
dengan Pendapatan Usahatani Padi Hasil kajian berikut ini akan memaparkan analisa hubungan antara
pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani padi. Jika Variable dependent
dalam penelitian ini adalah laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah Y
2
, maka variable independent yang diduga mempengaruhi luas pengusahaan lahan sawah adalah pendapatan usahatani padi X dan dummy
status penguasaan lahan terdiri atas: kelompok status pemilik DSP, kelompok
130
status pemilik dan penggarap DSPP, serta kelompok status penggarap DSPGR.
Hasil olahan dari analisis regresi linier berganda ini dapat dilihat pada Lampiran 3 yang diringkaskan pada Tabel 54. Berdasarkan tabel tersebut, terlihat
bahwa nilai R adalah sebesar 0,338. Nilai R pada model mencerminkan besarnya korelasi antara independent variable dengan dependent variable. Korelasi tersebut
semakin kuat jika nilai R mendekati 1. Dengan nilai R sebesar 0,338 maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara independent variable dengan dependent
variable relatif tidak kuat.
Berdasarkan Tabel 54 juga dapat terlihat nilai R
2
R square adalah sebesar 0,114 yang berarti bahwa kontribusi semua independent variable terhadap
dependent varible adalah sebesar 11,4 persen, sehingga 88,6 persen dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak termasuk di dalam model. Selain itu, berdasarkan Tabel 54 juga terlihat nilai signifikansi model sebesar 0,496. Hal tersebut
mengandung arti bahwa tingkat kepercayaan terhadap model ini sangat rendah sekali, yaitu 50,4 persen.
Tabel 54.
Hasil Pengujian Regresi Pendapatan Usahatani Padi terhadap Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah
b
R .338
a
R Square .114
Sig .496
a
F .868
a. Predictors: Constant, X pendapatan usahatani padi, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik
b. Dependent Variable: Y
2
laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah
Model yang tidak signifikan, mengandung arti bahwa tidak ada pengaruh antara laju peningkatan pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani
padi. Seseorang petani akan memiliki laju peningkatan pengusahaan lahan sawah, jika dia memiliki akses terhadap pengusahaan lahan sawah. Akses yang
diperlukan meliputi ketersediaan informasi, kedekatan dan kepercayaan dengan pemilik lahan yang akan disewa, serta modal untuk membeli dan menyewa lahan.
Dengan demikian pendapatan bisa mempengaruhi laju peningkatan pengusahaan
131
lahan sawah, jika dalam waktu yang bersamaan diiringi dengan kemampuan petani untuk mengakumulasikan modalnya, misalnya melalui menabung. Dengan
tingkat pendapatan tiap bulan yang relatif kecil, merupakan hal yang sangat sulit bagi petani untuk bisa mengakumulasikan modalnya, karena sebagian besar telah
habis untuk menutupi kebutuhan rumah tangga sehari hari. Hal inilah yang menjadi penyebab kenapa laju peningkatan pengusahaan lahan sawah tidak
dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan.
147
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Berdasarkan nilai koefisien Gini, maka distribusi lahan berdasarkan,
penguasaan, dan pengusahaan lahan di lokasi penelitian timpang. 2.
Berdasarkan analisis pendapatan tunai, usahatani padi memiliki pendapatan usahatani yang positif. Akan tetapi karena luas lahan yang
diusahakan relatif kecil, maka pendapatan yang diterima petani relatif kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari hari.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan petani dengan luas
pengusahaan lahan sawah. Semakin besar pendapatan usahatani padi, maka luas pengusahaan lahan sawah akan semakin meningkat. Kelompok
petani yang responsif dalam meningkatkan pengusahaan lahannya adalah kelompok petani pemilik dan penggarap.
4. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pengusahaan lahan adalah status
pengusahaan lahan terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap, umur,
pendidikan, pengalaman bertani, jumlah tanggungan keluarga, jumlah keluarga yang bekerja di sektor pertanian, jumlah hari kerja, jumlah
organisasi yang diikuti, interaksi pertemuan di kelompok tani, hutang, aset, luas lahan sawah yang dikuasai, luas lahan milik, produktivitas padi, biaya
usahatani, penerimaan usahatani, dan pendapatan usahatani. Berdasarkan analisis regresi menggunakan metode backward, maka ditemukan satu
model yang fit sig 0,000 menggambarkan hubungan antara pengusahaan lahan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan model
tersebut, maka faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengusahaan lahan sawah adalah status pengusahaan lahan terdiri dari: kelompok status
pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap, laju peningkatan luas pengusahaan lahan, produktivitas padi,
jumlah hari kerja, jumlah organisasi yang diikuti, pendapatan usahatani, aset, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat menjadi petani
mandiri. Diantara semua faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang
148
paling signifikan adalah luas lahan sawah yang dikuasai. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju peningkatan luas pengusahaan
lahan sawah adalah status pengusahaan lahan terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status
penggarap, produktivitas, umur petani, luas lahan sawah yang dikuasai, umur saat menjadi petani mandiri, dan luas lahan milik. Diantara semua
faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang paling signifikan adalah usia, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat menjadi petani
mandiri.
Saran
1. Upaya-upaya yang perlu dilakukan agar distribusi pengusahaan lahan tidak
timpang dan semakin kecil adalah meningkatkan akses lahan untuk petani dan mencegah terjadi konversi lahan. Akses terhadap lahan dapat
dipertahankan dengan cara menjaga loyalitas dan rasa saling percaya antara penggarap dan pemilik lahan.
2. Mengingat pendapatan yang diperoleh petani relatif kecil, maka penting
bagi petani di lokasi penelitian untuk menerapkan teknologi budidaya dengan baik. Berdasarkan analisa tingkat penggunaan teknologi budidaya,
maka hal yang perlu dilakukan petani agar produksi padinya meningkat adalah: 1 petani menggunakan pupuk sesuai anjuran, 2 melaksanakan
pengendalian hayati sebagai upaya pencegahan hama dan penyakit pada tanaman padi, dan 3 menggunakan sistem legowo dalam usahatani padi.
3. Dalam rangka memberikan rasa keadilan kepada petani penggarap,
diperlukan regulasi atau kebijakan yang mengatur tentang besaran sewa garapan. Besaran sewa garapan yang diterapkan saat ini di lokasi
penelitian dirasa masih memberatkan para petani. 4.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, perlu adanya penciptaan iklim usaha di perdesaan agar petani memperoleh tambahan
penghasilan di luas usahatani padi. 5.
Mengingat sebagian besar petani tergolong pada kategori usia tua dan lanjut, maka diperlukan adanya upaya regenerasi petani dan pendidikan
terhadap calon petani baru dan petani muda dalam rangka peningkatan
149
produksi. Selain itu diperlukan juga adanya kebijakan yang memberikan insentif bagi generasi muda untuk memasuki sektor pertanian.
153
Lampiran 1 Karakteristik Petani di Kelompok Tani Harum IV, Kelurahan Situmekar,
Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011
No. Nama Responden Umur
Karakteristik Responden 1
Kandi 48
Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 2
Turi 59
Petani Penggarap Sewa 3
Oban 55
Petani Penggarap Sewa 4
Atang 70
Petani Penggarap Sewa 5
Mamad 63
Petani Penggarap Sewa 6
Wiwih 43
Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 7
Ganjar 55
Petani Pemilik 8
Tati 39
Petani Penggarap Sewa dan Pinjam 9
Aang 65
Petani Pemilik dan Penggarap Akad 10 Juri
60 Petani Penggarap Sewa
11 Ratnaningsih 49
Petani Pemilik 12 Odon
60 Petani Penggarap Sewa dan Pinjam
13 Rosnaeni 50
Petani Penggarap Pinjam 14 Idah
41 Petani Pemilik dan Penggarap Akad
15 Eman 65
Petani Penggarap Sewa 16 Fatah
60 Petani Penggarap Sewa
17 Irah 52
Petani Penggarap Sewa 18 Udin
62 Petani Pemilik dan Penggarap Sewa
19 H. Gandi 83
Petani Pemilik 20 Sarif
47 Petani Pemilik
21 Yayah 60
Petani Pemilik 22 Oleh
69 Petani Pemilik
23 Ejen 36
Petani Penggarap Pinjam 24 Uki
61 Petani Pemilik
25 Asep 50
Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 26 Hendi
46 Petani Penggarap Sewa
27 Empud 45
Petani Pemilik dan Penggarap Sewa
154
28 Bibin 60
Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 29 Anang
56 Petani Penggarap Sewa
30 Dudin 58
Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 31 Otih
70 Petani Pemilik
32 Otang 47
Petani Penggarap Sewa
155
Lampiran 2 Analisis Regresi Hubungan Pengusahaan Lahan Sawah Luas Pengusahaan
Lahan Sawah dengan Pendapatan Usahatani Padi
Regression
Variables EnteredRemoved
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 X Pendapatan usahatani padi, DSPGR, DSPP, DSP
a
. Enter a. All requested variables entered.
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .783
a
.614 .557
.14881 2.013
a. Predictors: Constant, X Pendapatan usahatani padi, DSPGR, DSPP, DSP b. Dependent Variable: Y
1
Luas Pengusahaan Lahan Sawah
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.950 4
.238 10.725
.000
a
Residual .598
27 .022
Total 1.548
31 a. Predictors: Constant, X Pendapatan usahatani padi, DSPGR, DSPP, DSP
b. Dependent Variable: Y
1
Luas Pengusahaan Lahan Sawah
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta t
Sig. 1
Constant .252
.056 4.493
.000 DSP
-.189 .080
-.371 -2.352
.026 DSPP
.296 .181
.234 1.633
.114 DSPGR
-.111 .065
-.251 -1.697
.101 X
.022 .006
.602 4.039
.000 a. Dependent Variable: Y
1
Luas Pengusahaan Lahan Sawah
156
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 DSP
.574 1.742
DSPP .696
1.436 DSPGR
.654 1.528
X .643
1.554 a. Dependent Variable: Y
1
Luas Pengusahaan Lahan Sawah
Charts
Lampiran 3
Analisi Regresi Hubungan Pengusahaan Lahan Sawah Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah dengan Pendapatan Usahatani Padi
Regression
Variables EnteredRemoved
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 X Pendapatan usahatani padi , DSPGR, DSPP, DSP
a
. Enter a. All requested variables entered.
157
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .338
a
.114 -.017
.08699 1.707
a. Predictors: Constant, X Pendapatan usahatani padi , DSPGR, DSPP, DSP b. Dependent Variable: Y
2
Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.026 4
.007 .868
.496
a
Residual .204
27 .008
Total .231
31 a. Predictors: Constant, X
Pendapatan usahatani padi, DSPGR, DSPP, DSP b. Dependent Variable: Y
2
Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta t
Sig. 1
Constant .077
.033 2.345
.027 DSP
-.056 .047
-.288 -1.203
.240 DSPP
-.002 .106
-.005 -.023
.982 DSPGR
-.062 .038
-.367 -1.637
.113 X
-.002 .003
-.122 -.541
.593 a. Dependent Variable: Y
2
Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 DSP
.574 1.742
DSPP .696
1.436 DSPGR
.654 1.528
X .643
1.554 a. Dependent Variable: Y
2
Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah
Charts
158
Lampiran 4 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengusahaan Lahan
Sawah Luas Pengusahaan Lahan Sawah Regression
Variables EnteredRemoved
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1
X
1
laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah, X
2
produktifitas padi, X
3
jumlah hari kerja petani, X
4
jumlah organisasi yang diikuti, X
5
pendapatan, X
6
aset, X
7
luas lahan sawah yang dikuasai,X
8
umur saat menjadi petani mandiri, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP
dummy status pemilik
a
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.933
a
.870 .798
.10039 2.224
a. Predictors: Constant, X
1
laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah, X
2
produktifitas padi, X
3
jumlah hari kerja petani, X
4
jumlah organisasi yang diikuti, X
5
pendapatan, X
6
aset, X
7
luas lahan sawah yang dikuasai,X
8
umur saat menjadi petani mandiri, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik
b. Dependent Variable: Y
1
Luas Pengusahaan Lahan Sawah
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1.346 11
.122 12.144
.000
a
Residual .202
20 .010
Total 1.548
31 a. Predictors: Constant, X
1
laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah, X
2
produktifitas padi, X
3
jumlah hari kerja petani, X
4
jumlah organisasi yang diikuti, X
5
pendapatan, X
6
aset, X
7
luas lahan sawah yang dikuasai,X
8
umur saat menjadi petani mandiri, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik
b. Dependent Variable: Y
1
Luas Pengusahaan Lahan Sawah
159
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta T
Sig. 1
Constant .243
.135 1.795
.088 X
1
.192 .269
.074 .713
.484 X
2
-.026 .017
-.190 -1.527
.143 X
3
.000 .000
-.146 -1.352
.191 X
4
.025 .049
.056 .504
.619 DSPP
.263 .133
.208 1.975
.062 DSPGR
-.048 .049
-.109 -.976
.341 DSP
-.007 .074
-.013 -.091
.928 X
5
.011 .006
.290 1.694
.106 X
6
-.002 .001
-.259 -1.658
.113 X
7
.565 .158
.721 3.580
.002 X
8
.003 .002
.160 1.495
.151
a. Variable dependent: Y
1
Luas Pengusahaan Lahan Sawah
160
Lampiran 5 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengusahaan Lahan
Sawah Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah Regression
Variables EnteredRemoved
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 X
1
produktifitas padi, X
2
umur petani, X
3
luas lahan sawah yang dikuasai, X
4
umur saat menjadi petani mandiri, X
5
luas lahan milik, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP
dummy status pemilik
a
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .678
a
.459 .271
.07362 1.648
a. Predictors: Constant, X
1
produktifitas padi, X
2
umur petani, X
3
luas lahan sawah yang dikuasai, X
4
umur saat menjadi petani mandiri, X
5
luas lahan milik, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik
b. Dependent Variable: Y
2
Laju peningkatan luas Pengusahaan Lahan Sawah
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.106 8
.013 2.444
.045
a
Residual .125
23 .005
Total .231
31 a. Predictors: Constant, X1 produktifitas padi, X2 umur petani, X3 luas lahan sawah yang dikuasai,
X4 umur saat menjadi petani mandiri, X5 luas lahan milik, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik
b. Dependent Variable: Y
2
Laju peningkatan luas Pengusahaan Lahan Sawah
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta t
Sig. 1
Constant .154
.122 1.269
.217 DSP
.029 .045
.147 .637
.531 DSPP
-.185 .115
-.379 -1.602
.123 DSPGR
-.051 .035
-.297 -1.447
.161 X
1
-.015 .009
-.281 -1.623
.118 X
2
-.003 .002
-.334 -1.736
.096 X
3
.234 .103
.774 2.284
.032 X
4
.004 .001
.460 2.764
.011 X
5
-.209 .139
-.474 -1.509
.145 a. Dependent Variable: Y
2
Laju peningkatan luas Pengusahaan Lahan Sawah
161
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 DSP
.441 2.265
DSPP .421
2.374 DSPGR
.558 1.794
X
1
.784 1.276
X
2
.635 1.574
X
3
.204 4.894
X
4
.849 1.178
X
5
.238 4.196
a. Dependent Variable: Y
2
Laju peningkatan luas Pengusahaan Lahan Sawah
Karakteristik responden: 1. pemilik penggarap, 2. penggarap-sewa, 3. penggarap akad, 4. penggarap-sewa
dan akad, 5. penggarap pinjam, 6. petani penggarap- milik dan sewa, 7. petani penggarap- milik dan akad, 8. petani
penggarap-sewa dan pinjam Alamat: 1. tegal jambu Rt 0107, 2.
cipanengah hilir Rt 0204, 3. bangsanaya Rt 0307, 4. Jeruk
Nyelap Rt 0402, 5. tegal jambu Rt 0207, 6. leuwi heulang Rt 0407
Katagorik Usia, 1. 30-44, 2. 45-
59, 3. 60 total lahan yg
dikuasai saat ini: 1. 0-0,49 ha; 2.
0,5-0,99 ha; 3. ≥ 1 ha
Katagorik TLK Luas Lahan
Yang Diusahakan
Pada Saat Pertamakali Jadi
Petani
No. Res Nama
kar. Res alamat
usia thn KU
TLK ha Ka.TLK
LLDPJD Ha 1 Kandi
Petani Pemilik Penggarap Sewa 1
48 2
1.145 3
0.14 2 Turi
Petani Penggarap Sewa 1
59 2
0.35 1
0.08 3 Oban
Petani Penggarap Sewa 2
55 2
0.15 1
0.4 4 Atang
Petani Penggarap Sewa 1
70 3
0.08 1
0.08 5 Mamad
Petani Penggarap Sewa 1
63 3
0.33 1
0.1 6 Wiwih
Petani Pemilik Penggarap Sewa 1
43 1
0.2 1
0.06 7 Ganjar
Petani Pemilik 2
55 2
0.2 1
0.05 8 Tati
Petani Penggarap Sewa Pinjam 1
39 1
0.14 1
0.11 9 Aang
Petani Pemilik Penggarap Akad 1
65 3
0.15 1
0.04 10 Juri
Petani Penggarap Sewa 1
60 3
0.24 1
0.105 11 Ratnaningsih
Petani Pemilik 1
49 2
0.105 1
0.04 12 Odon
Petani Penggarap Sewa Pinjam 1
60 3
0.65 2
0.2 13 Rosnaeni
Petani Penggarap Pinjam 1
50 2
0.05 1
0.05 14 Idah
Petani Pemilik Penggarap Akad 1
41 1
0.213 1
0.023 15 Eman
Petani Penggarap Sewa 1
65 3
0.34 1
0.25 16 Fatah
Petani Penggarap Sewa 1
60 3
0.21 1
0.6 17 Irah
Petani Penggarap Sewa 1
52 2
0.1 1
0.09 18 Udin
Petani Pemilik Penggarap Sewa 1
62 3
0.78 2
0.2 19 H. Gandi
Petani Pemilik 4
83 3
1.17 3
0.5 20 Sarif
Petani Pemilik 1
47 2
0.06 1
0.2 21 Yayah
Petani Pemilik 1
60 3
0.18 1
0.08 22 Oleh
Petani Pemilik 5
69 3
0.74 2
0.05 23 Ejen
Petani Penggarap Pinjam 3
36 1
0.44 1
0.18 24 Uki
Petani Pemilik 3
61 3
0.2 1
0.1 25 Asep
Petani Pemilik Penggarap Sewa 6
50 2
0.6 2
0.1 26 Hendi
Petani Penggarap Sewa 3
46 2
0.37 1
0.05 27 Empud
Petani Pemilik Penggarap Sewa 6
45 2
0.465 1
0.16 28 Bibin
Petani Pemilik Penggarap Sewa 6
60 3
0.57 2
0.2 29 Anang
Petani Penggarap Sewa 3
56 2
0.28 1
0.17 30 Dudin
Petani Pemilik Penggarap Sewa 6
58 2
0.34 1
0.18 31 Otih
Petani Pemilik 3
70 3
0.245 1
0.06 32 Otang
Petani Penggarap Sewa 3
47 2
0.36 1
0.1
162
LAMPIRAN 6
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 total lahan yg
diusahakan saat ini
Peningkatan atau penurunan
Lahan Yang Diusahakan
saat pertama jd petani,
menggarap lahan milik
sendiri?1. Ya, 2. Tidak
jika ya, sumber perolehan: 1.
hadiah, 2. waris, 3. beli sendiri, 4.
sewa, 5. akad jika tidak, sumber
perolehan? 1. sewa, 2. akad, 3.
bagi hasil, 4 pinjam lahan milik yang
dikuasai lahan milik yang
diusahakan Persentase
lahan milik yang diusahakan
Total Persil Total Persil Hak
Milik total lahan yang
diusahakan padi saat ini
Katagorik Total Lahan 1. kurang
dari 0,5 ha, 2, 0,5-0,99.
TLU ha NTLYUP Ha
LMS Ya, SP
tdk, SP LMK Ha
LMU Ha LMYDU
TP TPHM
LPYDU ha Kat. LPYDU
1.145 1.005
2 1
0.185 0.185
100.00 5
2 0.985
2 0.35
0.27 2
1 2
0.35 1
0.15 -0.25
2 1
2 0.15
1 0.08
2 1
1 0.08
1 0.33
0.23 2
1 4
0.1 1
0.1 0.04
2 1
0.04 0.04
100.00 3
1 0.06
1 0.2
0.15 1
3 0.2
0.2 100.00
1 1
0.2 1
0.14 0.03
2 1
0.11 0.11
100.00 2
1 0.11
1 0.12
0.08 2
1 0.08
0.05 62.50
4 2
0.12 1
0.24 0.135
2 1
0.06 0.06
100.00 5
1 0.24
1 0.105
0.065 2
2 0.105
0.105 100.00
2 2
0.105 1
0.65 0.45
2 1
0.15 0.15
100.00 2
1 0.15
1 0.05
2 1
0.05 0.05
100.00 1
1 0.05
1 0.063
0.04 1
3 0.173
0.023 13.29
3 2
0.063 1
0.3 0.05
2 1
0.18 0.18
100.00 3
1 0.3
1 0.21
-0.39 2
1 0.13
0.13 100.00
2 1
0.21 1
0.1 0.01
1 2
0.1 0.1
100.00 1
1 0.1
1 0.78
0.58 1
3 0.3
0.3 100.00
4 2
0.78 2
0.87 0.37
1 2
0.87 0.87
100.00 5
4 0.57
2 0.06
-0.14 2
1 0.06
0.06 100.00
1 1
0.06 1
0.18 0.1
1 2
0.18 0.18
100.00 3
3 0.18
1 0.72
0.67 1
2 0.74
0.72 97.30
8 8
0.635 2
0.44 0.26
2 4
0.18 0.18
100.00 3
1 0.44
1 0.2
0.1 2
4 0.2
0.2 100.00
1 1
0.2 1
0.59 0.49
2 2
0.2 0.19
95.00 3
2 0.5
2 0.37
0.32 2
1 0.3
0.3 100.00
2 1
0.37 1
0.465 0.305
1 2
0.35 0.35
100.00 6
4 0.325
1 0.47
0.27 1
2 0.47
0.37 78.72
3 2
0.45 1
0.28 0.11
2 2
0.17 0.17
100.00 2
1 0.28
1 0.34
0.16 2
2 0.34
0.34 100.00
2 2
0.34 1
0.245 0.185
1 2
0.245 0.245
100.00 4
4 0.145
1 0.36
0.26 2
2 0.11
0.11 100.00
2 1
0.25 1
163
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 Lahan milik
yang diusahakan
tanaman padi Umur saat
menjadi petani mandiri
Pengalaman bertani
Katagorik Pengalaman
Bertani 1. 10 thn, 2.10-19 thn, 3. 20-
29 thn, 4. 30 thn Lama
pendidikan responden
Jumlah Tanggungan
Keluarga konsumsi beras
keluarga per hari?
Konsumsi beras rumah tangga
per tahun kg Konsumsi beras
per kapita per tahun
Jumlah kel bekerja sektor
pertanian Jml Kel bekerja
sektor non pertanian
LMUP Ha UJP thn
PB thn KPB
LP JTK org
KB kg KBT kg
KBPKPT kg JKBSP org
JKBSNP org 0.19
23 25
3 12
6 2.4
864 144
1 33
26 3
3 1.2
432 144
2 32
23 3
4 1.6
576 144
2 1
35 35
4 3
1.2 432
144 1
1 16
47 4
4 1.6
576 144
1 33
10 2
12 4
1.6 576
144 1
0.20 44
11 2
9 6
1.6 576
96 2
2 20
19 2
6 5
1.8 648
129.6 2
1 0.05
30 35
4 2
0.8 288
144 2
55 5
1 12
2 0.8
288 144
2 0.11
14 35
4 6
3 1.3
468 156
1 1
18 42
4 2
0.8 288
144 1
29 21
3 6
4 0.8
288 72
1 2
0.02 30
11 2
6 5
1.9 684
136.8 1
1 22
43 4
6 2
0.8 288
144 1
39 21
3 6
4 1.6
576 144
2 2
14 38
4 4
1.6 576
144 1
2 0.30
23 39
4 6
1.2 432
72 1
1 0.57
20 63
4 3
1.05 378
126 2
0.06 20
27 3
6 8
3 1080
135 1
3 0.18
19 41
4 2
0.8 288
144 1
1 0.64
18 51
4 2
0.4 144
72 2
28 8
1 6
4 1
360 90
1 0.20
15 46
4 6
6 1.6
576 96
2 2
0.10 49
1 1
6 5
1.84 662.4
132.48 1
2 40
6 1
6 4
1.2 432
108 1
0.21 37
8 1
6 6
2.4 864
144 2
1 0.37
20 40
4 4
1.6 576
144 2
40 16
2 6
7 2.7
972 138.8571429
2 1
0.16 32
26 3
2 0.8
288 144
1 0.15
35 35
4 1
0.32 115.2
115.2 1
29 18
2 6
6 4
1440 240
2 1
164
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 Jml Kel yang
bekerja Rasio Keluarga
yang bekerja di sektor pertanian
Rasio jumlah keluarga yang bekerja di sektor
pertanian terhadap total tanggungan
keluarga Rasio jumlah
yang bekerja terhadap jumlah
tanggungan keluarga
Jenis keterampilan di
sektor pertanian:
berkebun
ternak kambing ternak ayam ternak sapi
memiliki keterampilan di sektor pertanian
selain padi, 1. memiliki, 0. tidak
memiliki Memiliki
keterampilan di luar sektor
pertanian Memiliki
Keterampilan di sektor pertanian
dan non pertanian
JKB org RKBSP
RJBSPJTK RJBJTK
Berkebun ernak KambingDom Ternak Ayam Ternak Sapi
Skill SP Skill NSP
Skill SP NSP 1
1.00 0.17
3.00 1
1 1
1 2
1.00 0.67
3.00 1
1 1
1 3
0.67 0.50
4.00 1
1 2
0.50 0.33
3.00 1
1.00 0.25
4.00 1
1 1
0.00 0.00
4.00 1
1 1
1 4
0.50 0.33
6.00 1
3 0.67
0.40 5.00
1 1
2 1.00
1.00 2.00
1 2
1.00 1.00
2.00 2
0.50 0.33
3.00 1
1.00 0.50
2.00 1
1 1
1 3
0.33 0.25
4.00 2
0.50 0.20
5.00 1
1 1
0.00 0.00
2.00 1
4 0.50
0.50 4.00
1 1
1 1
3 0.33
0.25 4.00
2 0.50
0.17 3.00
1 1
2 1.00
0.67 1.50
1 1
4 0.25
0.13 8.00
1 2
0.50 0.50
2.00 2
1.00 1.00
1.00 1
1 1
0.00 0.00
4.00 1
4 0.50
0.33 6.00
1 1
1 3
0.33 0.20
2.50 1
1 1
0.00 0.00
4.00 1
3 0.67
0.33 6.00
1 1
2 1.00
0.50 4.00
1 1
3 0.67
0.29 7.00
1 1
1 1.00
0.50 2.00
1 1
1.00 1.00
1.00 3
0.67 0.33
6.00 1
1 1
165
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 Jenis
Keterampilan di Sektor Non
Pertanian: PNS
Buruh pengrajin
jumlah jam kerja petani per
minggu Jumlah Jam
kerja petani per minggu untuk
kegiatan sektor pertanian
Jumlah jam kerja petani per
minggu untuk kegiatan di luar
sektor pertanian saat menjadi
petani sudah menikah? 1. Ya,
2. Tidak alasan responden menjadi
petani:menjamin ketersediaan beras untuk
konsumsi petani jaring pengaman rumah tangga
bercocok tanam padi merupakan
keahlian utama responden saat itu
kecintaan responden
terhadap profesinya
Swasta PNS
Buruh Pengrajin
JJK jammingguJKPSP jammingJKPLSP jamminMenikah Jaring Pengaman Keluarga Merupakan Keahlian
Cinta profesi 1
84 36
48 2
1 56
42 14
1 1
56 56
1 30
30 2
1 35
35 1
1 55
15 40
1 1
66 30
36 1
1 1
44 44
1 1
1 56
28 28
1 1
63 63
1 1
21 21
1 1
1 87
73 14
1 38.5
38.5 1
36 36
1 1
1 1
57 3
54 1
1 54
49 5
1 1
35 35
1 1
38.5 38.5
2 35
35 2
1 58.5
10.5 48
2 1
1 28
28 1
1 41
41 2
1 1
62 5
57 1
41 41
1 60
60 1
1 77
23 54
1 45
45 1
1 54
54 1
1 51
51 1
1 57
49 8
1 1
1 49
49 1
76 76
1 1
166
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 culture dalam
keluarga tuntutan yang
disertai akses terhadap
sumber daya pertanian
bertani merupakan
usaha yang prospektif
memanfaatkan waktu luang
cita-cita masa tua menjadi
seorang petani Aktif di Poktan.
1. Ya, 2. tidak Lama aktif
berorganisasi Interaksi
Pertemuan di poktan
perolehan warisan yang
diterima responden dan
saudara Jumlah
transaksi pengadaan
tanah Rata-rata
Peningkatan atau penurunan setiap
transaksi tanah
budaya keluarga Tuntutan akses Usaha Prosfektif Waktu Luang
Cita cita Akif di Poktan
LAB tahun IPP kali
PW ha JTPT kali
RNTTTHa 1
1 24
3 0.06
13 0.077
3 0.090
1 1
5 4
5 -0.050
0.1 7
0.000 1
1 25
2 5
0.046 1
1 10
2 5
0.008 1
5 0.030
5 0.006
0.03 7
0.011 1
1 2
2 5
0.027 0.03
7 0.009
1 1
3 9
5 0.090
1 1
11 3
0.01 4
0.000 1
1 2
1 0.15
5 0.008
1 1
0.02 8
0.006 1
5 3
8 -0.049
1 5
2 5
0.002 1
1 2
2 0.1
8 0.073
1 0.5
10 0.037
1 6
3 4
-0.035 1
0.18 5
0.020 1
0.18 11
0.061 1
4 0.065
1 1
1 2
9 0.011
1 0.1
4 0.123
1 1
6 4
5 0.064
1 1
1 37
2 0.21
6 0.051
0.3 5
0.054 1
3 0.037
1 1
2 2
0.16 3
0.053 1
0.16 4
0.046 1
0.11 7
0.037
167
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 Rata-rata
Peningkatan atau penurunan setiap
transaksi tanah besar lahan
orang tua pertimbangan dalam
menentukan lahan yang akan dikuasai:
harga lahan kesuburan lahan
lokasi lahan strategis
tawaran dari orang lain
lahan warisan Alasan
Penambahan dan
Pengurangan Lahan
RNTTTM2 BLOT ha
P.harga lahan P.Subur
P.Strategis P.Tawaran
P.Warisan ATKL 1
ATKL 2 ATKL 3
ATKL 4 ATKL 5
ATKL 6 ATKL 7
773 0.53
1 4
4 4
1 1
13 4
900 1
1 4
4 -500
2 1
4 13
4 4
1 4
6 13
4 8
460 4
13 4
5 80
0.37 1
4 1
1 1
300 1
1 1
1 1
60 0.5
1 4
13 4
5 114
1 4
13 6
1 7
7 270
1 4
4 13
4 93
0.17 1
7 13
1 1
1 6
900 1
1 1
4 13
4 5
1 4
13 5
80 0.8
1 1
7 13
7 63
0.05 1
4 13
4 4
6 1
9 -488
0.5 1
4 13
4 4
13 2
4 20
0.2 1
6 13
13 4
725 0.4
1 1
6 1
1 1
10 4
370 1.5
1 1
6 6
1 1
1 1
8 -350
0.3 1
1 4
13 1
200 0.3
1 4
13 6
6 609
0.5 1
3 1
1 1
1 6
1 650
0.63 1
5 5
5 111
1 1
5 5
12 5
12 13
4 1225
0.5 1
1 6
1 2
640 0.3
1 4
13 4
4 508
0.4 1
1 6
6 4
7 6
540 0.3
1 6
8 1
4 367
0.07 1
4 4
533 0.66
1 4
6 463
0.49 1
1 6
1 1
371 0.1
1 4
13 4
4 6
13
168
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 Peran Keluarga: 1.
suami, 2. istri, 3. orang tua, 4. mertua, 5.
saudara adikkakak, 6. anak
peran bentuk partisipasi dlm
meningkatkan penguasaan lahan:
membeli lahan mewariskan
lahan menjual lahan
pada responden menerima lahan
akad bekerja
menabung memberikan ide
ATKL 8 ATKL 9
ATKL 10 ATKL 11
ATKL 12 ATKL 13
PK 1 1
2 3
4 5
6 7
7 1
8 4
4 13
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
2 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 2
1 7
1 1
1 1
11 1
1 1
1 1
1 1
2 1
1 1
6 4
1 1
1 1
1 1
13 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 2
1 1
1
169
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 mengambil
keputusan mendukung
keputusan menawarkan
lahan Peran Keluarga: 1.
suami, 2. istri, 3. orang tua, 4. mertua,
5. saudara adikkakak, 6. anak
peran bentuk partisipasi dlm
meningkatkan penguasaan lahan:
membeli lahan mewariskan
lahan menjual lahan
pada responden menerima lahan
akad bekerja
menabung memberikan
ide mengambil
keputusan 8
9 10
PK 2 1
2 3
4 5
6 7
8 2
2 1
2 1
1 2
2 1
1 2
1 2
1 1
2 2
1 2
1 2
1 3
1 2
1 2
2 1
2 2
2
170
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 mendukung
keputusan menawarkan
lahan Peran Keluarga: 1.
suami, 2. istri, 3. orang tua, 4. mertua, 5.
saudara adikkakak, 6. anak
peran bentuk partisipasi dlm
meningkatkan penguasaan lahan:
membeli lahan mewariskan
lahan menjual
lahan pada responden
menerima lahan akad
bekerja menabung
memberikan ide mengambil
keputusan mendukung
keputusan 9
10 PK 3
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1
1 3
1 4
1 4
1 5
1 4
1 1
4 1
1 3
1 3
1 1
3 1
1 1
3 1
1 1
3 1
1 3
1
171
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 menawarkan
lahan Peran Keluarga: 1.
suami, 2. istri, 3. orang tua, 4. mertua, 5.
saudara adikkakak, 6. anak
peran bentuk partisipasi dlm
meningkatkan penguasaan lahan:
membeli lahan mewariskan
lahan menjual lahan
pada responden menerima lahan
akad bekerja
menabung memberikan ide
mengambil keputusan
mendukung keputusan
menawarkan lahan
10 PK 4
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
5 1
1 5
1
6 1
4 1
4 1
172
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 Peran Keluarga: 1.
suami, 2. istri, 3. orang tua, 4.
mertua, 5. saudara
adikkakak, 6. anak
peran bentuk partisipasi dlm
meningkatkan penguasaan lahan:
membeli lahan mewariskan
lahan menjual lahan
pada responden menerima lahan
akad bekerja
menabung memberikan ide
mengambil keputusan
mendukung keputusan
menawarkan lahan
pernahkah lahan garapan
dipindah ke orang lain? 1.
ya, 2. tidak
PK 5 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 LPKO
1 2
1 2
1 2
2 2
1 2
2 1
2 2
1 2
2 1
1 1
2 2
2 2
2 1
5 1
2 2
2 2
2 1
173
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 jk ya, kapan
terjadinya? jika ya, jelaskan
alasannya? 1. dipindahkan hak
garapsewanya, 2. digadaikandiakadkan, 3.
dihadiahkan, 4. dijual jika ya, jelaskan
alasannya? Luas Lahan
Persil Padi Luas Lahan
Persil Palawija Luas Lahan
Persil Buah Buahan
Luas Lahan Persil Kayu
Kayuan Bambu
Luas Lahan Persil Sayuran Total Persil Padi
RATA RATA LUAS PERSIL
Rata-rata Luas Sawah Per
Persil Ya, kpn thn
Alasan LPKO Alasan LPKO 2 LLPP Ha
LLPPlwHa LLPB Ha
LLPK Ha LLPS Ha
TPP RRTP
RLSPP ha 2005
1 Pemilik Lahan Me 1.15
5 0.229
0.23 0.35
2 0.175
0.18 1995
1 Responden Pinda 0.15
2 0.075
0.08 0.08
1 0.08
0.08 1980
1 Pemilik Lahan Me 0.33
0.23 0.08
2 0.165
0.17 0.10
0.04 1
0.1 0.10
0.20 1
0.2 0.20
0.14 0.03
1 0.14
0.14 1979
1 Pemilik Lahan Me 0.12
3 0.04
0.04 0.24
5 0.048
0.05 0.11
2 0.0525
0.05 1974
1 Produksi Yang Dih 0.65
0.5 1
0.65 0.65
0.05 1
0.05 0.05
0.06 2
0.0315 0.03
2011 2 Pemilik Lahan Me
0.30 2
0.15 0.15
0.21 2
0.105 0.11
0.10 1
0.1 0.10
2008 3 Pemilik Lahan Me
0.78 4
0.195 0.20
1988 4 Menjual Lahan
0.87 0.3
0.3 3
0.29 0.29
1985 1 Responden Pinda
0.06 1
0.06 0.06
0.18 3
0.06 0.06
0.72 0.025
0.06 5
0.144 0.14
0.44 3
0.146666667 0.15
0.20 1
0.2 0.20
0.59 0.09
2 0.295
0.30 2001
1 Penggarap Menga 0.37
2 0.185
0.19 0.47
0.14 4
0.11625 0.12
0.47 0.1
2 0.235
0.24 0.28
2 0.14
0.14 0.34
2 0.17
0.17 0.25
0.1 3
0.081666667 0.08
1996 1 Pemilik Lahan Me
0.36 0.11
1 0.36
0.36
174
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 luas lahan
Garap Sewa Nama pemilik
lahanGarap Sewa
hub. Responden dg pemilik lahan: 1. ada
hubungan kekerabatan, 2. tidak ada hubungan
kekerabatan luas lahan
Garap Sewa Nama pemilik
lahanGarap Sewa
luas lahan Garap Sewa
Nama pemilik lahanGarap
Sewa luas lahan
Garap Sewa Nama pemilik
lahanGarap Sewa
luas lahan Garap Sewa
Nama pemilik lahanGarap
Sewa LLGS ha 1
NPLLGS 1 HDP 1
LLGS ha 2 NPLLGS 2
LLGS ha 3 NPLLGS 3
LLGS ha 4 NPLLGS 4
LLGS ha 5 NPLLGS 5
0.12 Oom 1
0.43 H. Mirka 0.25 Kartobi
0.35 Shidiq 2
0.08 Ela 2
0.07 Ros 0.08 H. Mahpudin
2 0.06 Mbah Maman
2 0.04 Mbah Maman
0.06 Kartobi 1
0.11 Betty 2
0.06 Omi 1
0.04 Omi 0.04 Omi
0.04 Omi 0.06 Omi
0.15 H. Mahpudin 2
0.18 H. Mahpudin 2
0.12 H. Mahpudin 0.13 Pak Rinto
2 0.08 Mak Een
0.1 H. Mahpudin 2
0.48 Esih 1
0.4 Pak Istoharo 2
0.3 Asep 2
0.07 Asep 0.065 Mak Ocah
1 0.1 H. Mahpudin
2 0.17 Udin
2 0.11 Ian
0.18 H. Mahpudin 2
0.25 Evi 2
175
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 luas lahan
Garap Akad Nama pemilik
lahanGarap Akad
hub. Responden dg pemilik lahan: 1. ada hubungan
kekerabatan, 2. tidak ada hubungan kekerabatan
luas lahan Garap Akad
Nama pemilik lahanGarap
Akad Rata Rata Lama
Garap Sewa Rata Rata Lama
Garap Akad Rata Rata Biaya
Sewa KgHa Biaya Ustan Per
Ha Rata Rata Biaya
Sewa Rp Produksi Padi
Total LLGA ha 1
NPLLGA 1 HDP 1
LLGA ha 2 NPLLGA 2
RRLGS Thn RRLGS Thn
RBSKgHa BUT RpHa
RBS Rp PPT TonHa
3.67 2806.59
5,126,904 7,016,473
7,498 26.00
3142.86 5,342,857
7,857,143 5,714
8.50 2991.07
5,000,000 7,477,679
7,500 18.00
3125.00 6,875,000
7,812,500 6,250
4.00 2050.00
5,850,000 5,125,000
6,000 9.00
3000.00 6,700,000
7,500,000 9,333
4,775,000 6,500
4.00 3000.00
5,018,182 7,500,000
7,273 0.04 Pak Cucum
2 0.03 Ibu Omi
4.00 5,833,333
6,667 3.65
3000.00 7,166,667
7,500,000 8,000
6,190,476 9,524
32.00 3066.67
4,666,667 7,666,667
6,667 6,350,000
5,900 0.04 M. Eman
1 1.00
6,507,937 7,826
9.00 2777.78
6,233,333 6,944,444
5,333 3.00
2788.46 6,547,619
6,971,154 7,619
21.00 3000.00
5,300,000 7,500,000
5,000 3.00
2500.00 6,603,846
6,250,000 6,026
5,175,439 6,842
6,666,667 9,333
7,227,778 6,389
6,066,142 6,142
4,189,773 5,318
5,085,000 7,500
1.00 3075.00
5,400,000 7,687,500
4,800 6.00
3107.14 7,027,027
7,767,857 12,162
0.05 Ibu Mumun 1
16.00 6.00
3076.92 6,461,538
7,692,308 8,308
3.00 5,555,556
4,889 9.00
3061.50 4,285,714
7,653,743 5,000
26.00 2777.78
5,294,118 6,944,444
6,667 7,000,000
6,897 10.00
2800.00 6,400,000
7,000,000 5,200
176
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 Penerimaan
Ustan Padi RpHa
Keuntungan Keuntungan
Bersih setelah bayar garap
Keuntungan Bersih per
musim tanam Rumah Tanga
Rp Jumlah nilai
aset Rp sumber biaya
beliakad lahan: tabungan
jual emas pinjam tetangga Skor Benih
Skor Pupuk Skor Legowo
Skor Traktor PUP RpHa
KU RpHa KB RpHa
KBRTUP Rp JNA
Uang TabunganMenjual Perhiasan injam KerabatTetanSB
SP SL
ST 18,746,193
13,619,289 6,602,816
6,503,774 127,000,000
1 10
10 10
10 14,285,714
8,942,857 1,085,714
380,000 31,000,000
10 10
10 18,750,000
13,750,000 6,272,321
940,848 17,000,000
10 10
10 15,625,000
8,750,000 937,500
75,000 30,000,000
10 10
10 10
15,000,000 9,150,000
4,025,000 402,500
20,000,000 10
10 23,333,333
16,633,333 9,133,333
548,000 65,000,000
1 10
10 10
10 16,250,000
11,475,000 11,475,000
2,295,000 52,000,000
1 10
10 18,181,818
13,163,636 5,663,636
623,000 11,000,000
10 10
16,666,667 10,833,333
10,833,333 1,300,000
4,000,000 1
10 10
20,000,000 12,833,333
5,333,333 1,280,000
10 10
10 10
23,809,524 17,619,048
17,619,048 1,850,000
38,000,000 1
10 10
10 16,666,667
12,000,000 4,333,333
650,000 10,000,000
10 10
10 10
14,750,000 8,400,000
8,400,000 420,000
25,000,000 10
10 10
10 19,565,217
13,057,281 13,057,281
300,317 53,000,000
1 10
10 10
13,333,333 7,100,000
155,556 46,667
10,000,000 1
10 10
19,047,619 12,500,000
5,528,846 1,161,058
52,000,000 10
10 12,500,000
7,200,000 -300,000
-30,000 12,000,000
10 10
15,064,103 8,460,256
2,210,256 1,724,000
50,000,000 1
10 10
10 10
17,105,263 11,929,825
11,929,825 6,800,000
157,000,000 1
10 10
10 23,333,333
16,666,667 16,666,667
1,000,000 50,000,000
1 10
10 15,972,222
8,744,444 8,744,444
1,574,000 50,000,000
10 10
10 15,354,331
9,288,189 9,288,189
5,898,000 50,000,000
1 1
10 10
10 13,295,455
9,105,682 9,105,682
4,006,500 35,000,000
10 10
10 18,750,000
13,665,000 13,665,000
2,733,000 50,200,000
1 10
10 10
10 12,000,000
6,600,000 -1,087,500
-543,750 50,000,000
1 10
10 10
30,405,405 23,378,378
15,610,521 5,775,893
38,000,000 10
10 10
10 20,769,231
14,307,692 6,615,385
2,150,000 41,000,000
10 10
12,222,222 6,666,667
6,666,667 3,000,000
15,750,000 1
10 10
12,500,000 8,214,286
560,542 156,952
6,500,000 1
10 10
16,666,667 11,372,549
4,428,105 797,059
25,000,000 1
10 10
17,241,379 10,241,379
10,241,379 1,485,000
35,000,000 1
10 10
10 10
13,000,000 6,600,000
-400,000 -100,000
20,300,000 1
10
177
No. Res 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 Skor Hayati
Skor Organik Skor Total
1.20-33, 2. 34- 47, 48-60
Pengeluaran rumah tangga
Rptahun SH
SO Stot
K.Stot RC
PRT Rpthn 10
10 60
3 3.656435644
43,480,000 10
40 2
2.673796791 4,080,000
10 40
2 3.75
12,642,000 10
10 60
3 2.272727273
12,156,000 10
30 1
2.564102564 8,280,000
10 10
60 3
3.482587065 27,798,400
20 1
3.403141361 13,708,000
20 1
3.623188406 8,196,000
10 30
1 2.857142857
5,550,000 10
50 3
2.790697674 6,792,000
30 1
3.846153846 7,473,600
10 50
3 3.571428571
6,780,000 40
2 2.322834646
9,892,000 10
40 2
3.006362672 22,740,000
20 1
2.139037433 7,860,000
10 30
1 2.909090909
10,020,000 10
30 1
2.358490566 12,324,000
10 50
3 2.281110464
14,160,000 30
1 3.305084746
11,088,000 10
30 1
3.5 17,460,000
30 1
2.209838586 6,240,000
10 10
50 3
2.531152648 7,548,000
30 1
3.173311635 9,780,000
10 10
60 3
3.687315634 6,484,000
10 10
50 3
2.222222222 20,690,000
10 50
3 4.326923077
18,240,000 20
1 3.214285714
15,900,000 20
1 2.2
7,041,000 10
30 1
2.916666667 9,676,000
20 1
3.148148148 12,100,000
40 2
2.463054187 4,888,000
10 20
1 2.03125
7,524,000
178
RINGKASAN
OCTIASARI. H34070084. 2011. Hubungan Status Pengusahaan Lahan dengan Pendapatan Usahatani Padi Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV,
Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi . Skripsi.
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Di bawah bimbingan IMAN FIRMANSYAH.
Tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor beras dunia merupakan salah satu alasan mengapa upaya peningkatan produksi beras nasional
melalui program intensifikasi dan ektensifikasi perlu dilakukan. Di lain sisi, salah satu hambatan program intensifikasi maupun ekstensifikasi adalah adanya alih
fungsi konversi lahan ke penggunaan non pertanian, padahal lahan merupakan faktor produksi utama dalam usaha pertanian.
Selain adanya konversi lahan pertanian, ketersediaan gabah atau beras juga dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penguasaan lahan sawah oleh rumah tangga
petani padi. Berdasarkan data Sensus Pertanian 1983-2003, dapat diketahui rata- rata kepemilikan lahan petani pada tahun 1983 sebesar 0,23 ha dan kepemilikan
ini semakin kecil karena di tahun 2003 menjadi 0,07 ha. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesejahteraan petani semakin berkurang.
Fenomena semakin kecilnya kepemilikan lahan oleh petani diindikasikan hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kota Sukabumi. Semakin
sempitnya luas kepemilikan lahan, maka produksi padi yang dihasilkan per rumah tangga petani semakin berkurang, implikasinya pendapatan pun semakin berkurang.
Salah satu potret rendahnya rata-rata penguasaan lahan serta rendahnya pendapatan yang di terima oleh masing-masing rumah tangga petani terjadi di
Kelompok Tani Harum IV, Kel. Situmekar, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi.
Selain itu, seringkali kecilnya kepemilikan lahan petani diikuti oleh timpangnya distribusi penguasaan dan pengusahaan lahan. Hal ini disebabkan
karena terdapat sebagian kecil individu yang mempunyai akses untuk memiliki lahan dalam jumlah yang relatif luas. Sementara itu, terdapat banyak masyarakat
yang tidak memiliki akses untuk menguasai lahan.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola distribusi penguasaan lahan petani
padi, menganalisis pendapatan usahatani padi sawah berdasarkan status penguasaan lahan sawahnya, menganalisis hubungan antara pengusahaan lahan
sawah dengan pendapatan usahatani padi, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengusahaan lahan sawah petani padi di Kelompok Tani Harum
IV, Kel. Situmekar, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dan pengambilan responden
dilakukan dengan metode sensus.
Berdasarkan nilai koefisien Gini, maka distribusi lahan berdasarkan penguasaan dan pengusahaan lahan di lokasi penelitian timpang, yang ditunjukkan
dengan nilai koefisien Gini 0,5. Berdasarkan analisis pendapatan tunai, usahatani padi memiliki pendapatan usahatani yang positif. Akan tetapi karena
luas lahan yang diusahakan relatif kecil, maka pendapatan yang diterima petani relatif kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari hari. Berdasarkan
perhitungan pendapatan bersih tunai rumah tangga per musim, maka rata-rata
pendapatan usahatani padi adalah sebesar Rp 1.725.088. artinya, mereka mendapatkan pendapatan sekitar Rp 431.272,00bulan dan pendapatan tersebut
jauh di bawah UMR.
Terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan petani dengan luas pengusahaan lahan sawah. Semakin besar pendapatan usahatani padi, maka luas
pengusahaan lahan sawah akan semakin meningkat. Kelompok petani yang responsif dalam meningkatkan pengusahaan lahannya adalah kelompok petani
pemilik dan penggarap.
Akses untuk mengusahakan lahan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengusahaan lahan sawah adalah status
penguasaan lahan terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap, laju peningkatan luas
pengusahaan lahan, produktivitas padi, jumlah hari kerja, jumlah organisasi yang diikuti, pendapatan usahatani, aset, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat
menjadi petani mandiri. Di antara semua faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang paling signifikan adalah luas lahan sawah yang dikuasai, sedangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah adalah status penguasaan lahan terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok
status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap, produktivitas, umur petani, luas lahan sawah yang dikuasai, umur saat menjadi petani mandiri,
dan luas lahan milik. Di antara semua faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang paling signifikan adalah usia, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat
menjadi petani mandiri.
65
VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN