Hubungan antara Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah

129 lahan sawah sebesar 0,022 hamusim. Pada persamaan 1, jika terjadi penambahan pendapatan sebesar 1 juta rupiah, maka total rata-rata luas pengusahaan lahan sawah petani pemilik menjadi sebesar 0,085 ha. Pada persamaan 2, jika terjadi penambahan pendapatan sebesar 1 juta rupiah, maka total rata-rata luas pengusahaan lahan sawah petani pemilik dan penggarapb menjadi sebesar 0,570 ha. Pada persamaan 3, jika terjadi penambahan pendapatan sebesar 1 juta rupiah, maka total rata-rata luas pengusahaan lahan sawah petani penggarap menjadi sebesar 0,163 ha. Oleh karena ketersediaan lahan di lokasi penelitian relatif tetap, maka makna terjadinya penambahan luas pengusahaan lahan sawah petani sebesar 0,022 hamusim, misal untuk kasus pada kelompok petani pemilik dan penggarap adalah terjadinya pengalihan investasi setara dengan nilai pengusahaan lahan 0,022 hamusim. Untuk menggambarkan pengalihan investasi setara 0,022 hamusim dengan cara mengalihkan penambahan luas pengusahaan lahan sawah dengan produktivitas padi rata-rata petani yang kemudian dikalikan dengan rata-rata harga Gabah Kering Panen GKP. Dengan asumsi produktivitas 6,9 tonha dan rata-rata harga Gabah Kering Panen GKP sebesar Rp 2.500,00kg, maka akan terjadi pengalihan investasi ke usahatani selain usahatani padi setara dengan Rp 379.500,00musim. Berdasarkan ketiga model tersebut, terlihat dengan peningkatan pendapatan dalam jumlah yang sama, kelompok petani pemilik dan penggarap paling responsif dibandingkan dengan kelompok petani lainnya. Sedangkan kelompok petani penggarap lebih responsif dibandingkan kelompok petani pemilik.

9.2. Hubungan antara Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah

dengan Pendapatan Usahatani Padi Hasil kajian berikut ini akan memaparkan analisa hubungan antara pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani padi. Jika Variable dependent dalam penelitian ini adalah laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah Y 2 , maka variable independent yang diduga mempengaruhi luas pengusahaan lahan sawah adalah pendapatan usahatani padi X dan dummy status penguasaan lahan terdiri atas: kelompok status pemilik DSP, kelompok 130 status pemilik dan penggarap DSPP, serta kelompok status penggarap DSPGR. Hasil olahan dari analisis regresi linier berganda ini dapat dilihat pada Lampiran 3 yang diringkaskan pada Tabel 54. Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa nilai R adalah sebesar 0,338. Nilai R pada model mencerminkan besarnya korelasi antara independent variable dengan dependent variable. Korelasi tersebut semakin kuat jika nilai R mendekati 1. Dengan nilai R sebesar 0,338 maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara independent variable dengan dependent variable relatif tidak kuat. Berdasarkan Tabel 54 juga dapat terlihat nilai R 2 R square adalah sebesar 0,114 yang berarti bahwa kontribusi semua independent variable terhadap dependent varible adalah sebesar 11,4 persen, sehingga 88,6 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk di dalam model. Selain itu, berdasarkan Tabel 54 juga terlihat nilai signifikansi model sebesar 0,496. Hal tersebut mengandung arti bahwa tingkat kepercayaan terhadap model ini sangat rendah sekali, yaitu 50,4 persen. Tabel 54. Hasil Pengujian Regresi Pendapatan Usahatani Padi terhadap Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah b R .338 a R Square .114 Sig .496 a F .868 a. Predictors: Constant, X pendapatan usahatani padi, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik b. Dependent Variable: Y 2 laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah Model yang tidak signifikan, mengandung arti bahwa tidak ada pengaruh antara laju peningkatan pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani padi. Seseorang petani akan memiliki laju peningkatan pengusahaan lahan sawah, jika dia memiliki akses terhadap pengusahaan lahan sawah. Akses yang diperlukan meliputi ketersediaan informasi, kedekatan dan kepercayaan dengan pemilik lahan yang akan disewa, serta modal untuk membeli dan menyewa lahan. Dengan demikian pendapatan bisa mempengaruhi laju peningkatan pengusahaan 131 lahan sawah, jika dalam waktu yang bersamaan diiringi dengan kemampuan petani untuk mengakumulasikan modalnya, misalnya melalui menabung. Dengan tingkat pendapatan tiap bulan yang relatif kecil, merupakan hal yang sangat sulit bagi petani untuk bisa mengakumulasikan modalnya, karena sebagian besar telah habis untuk menutupi kebutuhan rumah tangga sehari hari. Hal inilah yang menjadi penyebab kenapa laju peningkatan pengusahaan lahan sawah tidak dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan. 147 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan nilai koefisien Gini, maka distribusi lahan berdasarkan, penguasaan, dan pengusahaan lahan di lokasi penelitian timpang. 2. Berdasarkan analisis pendapatan tunai, usahatani padi memiliki pendapatan usahatani yang positif. Akan tetapi karena luas lahan yang diusahakan relatif kecil, maka pendapatan yang diterima petani relatif kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari hari. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan petani dengan luas pengusahaan lahan sawah. Semakin besar pendapatan usahatani padi, maka luas pengusahaan lahan sawah akan semakin meningkat. Kelompok petani yang responsif dalam meningkatkan pengusahaan lahannya adalah kelompok petani pemilik dan penggarap. 4. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pengusahaan lahan adalah status pengusahaan lahan terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap, umur, pendidikan, pengalaman bertani, jumlah tanggungan keluarga, jumlah keluarga yang bekerja di sektor pertanian, jumlah hari kerja, jumlah organisasi yang diikuti, interaksi pertemuan di kelompok tani, hutang, aset, luas lahan sawah yang dikuasai, luas lahan milik, produktivitas padi, biaya usahatani, penerimaan usahatani, dan pendapatan usahatani. Berdasarkan analisis regresi menggunakan metode backward, maka ditemukan satu model yang fit sig 0,000 menggambarkan hubungan antara pengusahaan lahan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan model tersebut, maka faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengusahaan lahan sawah adalah status pengusahaan lahan terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap, laju peningkatan luas pengusahaan lahan, produktivitas padi, jumlah hari kerja, jumlah organisasi yang diikuti, pendapatan usahatani, aset, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat menjadi petani mandiri. Diantara semua faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang 148 paling signifikan adalah luas lahan sawah yang dikuasai. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah adalah status pengusahaan lahan terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap, produktivitas, umur petani, luas lahan sawah yang dikuasai, umur saat menjadi petani mandiri, dan luas lahan milik. Diantara semua faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang paling signifikan adalah usia, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat menjadi petani mandiri. Saran 1. Upaya-upaya yang perlu dilakukan agar distribusi pengusahaan lahan tidak timpang dan semakin kecil adalah meningkatkan akses lahan untuk petani dan mencegah terjadi konversi lahan. Akses terhadap lahan dapat dipertahankan dengan cara menjaga loyalitas dan rasa saling percaya antara penggarap dan pemilik lahan. 2. Mengingat pendapatan yang diperoleh petani relatif kecil, maka penting bagi petani di lokasi penelitian untuk menerapkan teknologi budidaya dengan baik. Berdasarkan analisa tingkat penggunaan teknologi budidaya, maka hal yang perlu dilakukan petani agar produksi padinya meningkat adalah: 1 petani menggunakan pupuk sesuai anjuran, 2 melaksanakan pengendalian hayati sebagai upaya pencegahan hama dan penyakit pada tanaman padi, dan 3 menggunakan sistem legowo dalam usahatani padi. 3. Dalam rangka memberikan rasa keadilan kepada petani penggarap, diperlukan regulasi atau kebijakan yang mengatur tentang besaran sewa garapan. Besaran sewa garapan yang diterapkan saat ini di lokasi penelitian dirasa masih memberatkan para petani. 4. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, perlu adanya penciptaan iklim usaha di perdesaan agar petani memperoleh tambahan penghasilan di luas usahatani padi. 5. Mengingat sebagian besar petani tergolong pada kategori usia tua dan lanjut, maka diperlukan adanya upaya regenerasi petani dan pendidikan terhadap calon petani baru dan petani muda dalam rangka peningkatan 149 produksi. Selain itu diperlukan juga adanya kebijakan yang memberikan insentif bagi generasi muda untuk memasuki sektor pertanian. 153 Lampiran 1 Karakteristik Petani di Kelompok Tani Harum IV, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011 No. Nama Responden Umur Karakteristik Responden 1 Kandi 48 Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 2 Turi 59 Petani Penggarap Sewa 3 Oban 55 Petani Penggarap Sewa 4 Atang 70 Petani Penggarap Sewa 5 Mamad 63 Petani Penggarap Sewa 6 Wiwih 43 Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 7 Ganjar 55 Petani Pemilik 8 Tati 39 Petani Penggarap Sewa dan Pinjam 9 Aang 65 Petani Pemilik dan Penggarap Akad 10 Juri 60 Petani Penggarap Sewa 11 Ratnaningsih 49 Petani Pemilik 12 Odon 60 Petani Penggarap Sewa dan Pinjam 13 Rosnaeni 50 Petani Penggarap Pinjam 14 Idah 41 Petani Pemilik dan Penggarap Akad 15 Eman 65 Petani Penggarap Sewa 16 Fatah 60 Petani Penggarap Sewa 17 Irah 52 Petani Penggarap Sewa 18 Udin 62 Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 19 H. Gandi 83 Petani Pemilik 20 Sarif 47 Petani Pemilik 21 Yayah 60 Petani Pemilik 22 Oleh 69 Petani Pemilik 23 Ejen 36 Petani Penggarap Pinjam 24 Uki 61 Petani Pemilik 25 Asep 50 Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 26 Hendi 46 Petani Penggarap Sewa 27 Empud 45 Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 154 28 Bibin 60 Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 29 Anang 56 Petani Penggarap Sewa 30 Dudin 58 Petani Pemilik dan Penggarap Sewa 31 Otih 70 Petani Pemilik 32 Otang 47 Petani Penggarap Sewa 155 Lampiran 2 Analisis Regresi Hubungan Pengusahaan Lahan Sawah Luas Pengusahaan Lahan Sawah dengan Pendapatan Usahatani Padi Regression Variables EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method 1 X Pendapatan usahatani padi, DSPGR, DSPP, DSP a . Enter a. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .783 a .614 .557 .14881 2.013 a. Predictors: Constant, X Pendapatan usahatani padi, DSPGR, DSPP, DSP b. Dependent Variable: Y 1 Luas Pengusahaan Lahan Sawah ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .950 4 .238 10.725 .000 a Residual .598 27 .022 Total 1.548 31 a. Predictors: Constant, X Pendapatan usahatani padi, DSPGR, DSPP, DSP b. Dependent Variable: Y 1 Luas Pengusahaan Lahan Sawah Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant .252 .056 4.493 .000 DSP -.189 .080 -.371 -2.352 .026 DSPP .296 .181 .234 1.633 .114 DSPGR -.111 .065 -.251 -1.697 .101 X .022 .006 .602 4.039 .000 a. Dependent Variable: Y 1 Luas Pengusahaan Lahan Sawah 156 Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 DSP .574 1.742 DSPP .696 1.436 DSPGR .654 1.528 X .643 1.554 a. Dependent Variable: Y 1 Luas Pengusahaan Lahan Sawah Charts Lampiran 3 Analisi Regresi Hubungan Pengusahaan Lahan Sawah Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah dengan Pendapatan Usahatani Padi Regression Variables EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method 1 X Pendapatan usahatani padi , DSPGR, DSPP, DSP a . Enter a. All requested variables entered. 157 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .338 a .114 -.017 .08699 1.707 a. Predictors: Constant, X Pendapatan usahatani padi , DSPGR, DSPP, DSP b. Dependent Variable: Y 2 Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .026 4 .007 .868 .496 a Residual .204 27 .008 Total .231 31 a. Predictors: Constant, X Pendapatan usahatani padi, DSPGR, DSPP, DSP b. Dependent Variable: Y 2 Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant .077 .033 2.345 .027 DSP -.056 .047 -.288 -1.203 .240 DSPP -.002 .106 -.005 -.023 .982 DSPGR -.062 .038 -.367 -1.637 .113 X -.002 .003 -.122 -.541 .593 a. Dependent Variable: Y 2 Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 DSP .574 1.742 DSPP .696 1.436 DSPGR .654 1.528 X .643 1.554 a. Dependent Variable: Y 2 Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah Charts 158 Lampiran 4 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengusahaan Lahan Sawah Luas Pengusahaan Lahan Sawah Regression Variables EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method 1 X 1 laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah, X 2 produktifitas padi, X 3 jumlah hari kerja petani, X 4 jumlah organisasi yang diikuti, X 5 pendapatan, X 6 aset, X 7 luas lahan sawah yang dikuasai,X 8 umur saat menjadi petani mandiri, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik a . Enter a. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .933 a .870 .798 .10039 2.224 a. Predictors: Constant, X 1 laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah, X 2 produktifitas padi, X 3 jumlah hari kerja petani, X 4 jumlah organisasi yang diikuti, X 5 pendapatan, X 6 aset, X 7 luas lahan sawah yang dikuasai,X 8 umur saat menjadi petani mandiri, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik b. Dependent Variable: Y 1 Luas Pengusahaan Lahan Sawah ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.346 11 .122 12.144 .000 a Residual .202 20 .010 Total 1.548 31 a. Predictors: Constant, X 1 laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah, X 2 produktifitas padi, X 3 jumlah hari kerja petani, X 4 jumlah organisasi yang diikuti, X 5 pendapatan, X 6 aset, X 7 luas lahan sawah yang dikuasai,X 8 umur saat menjadi petani mandiri, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik b. Dependent Variable: Y 1 Luas Pengusahaan Lahan Sawah 159 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 Constant .243 .135 1.795 .088 X 1 .192 .269 .074 .713 .484 X 2 -.026 .017 -.190 -1.527 .143 X 3 .000 .000 -.146 -1.352 .191 X 4 .025 .049 .056 .504 .619 DSPP .263 .133 .208 1.975 .062 DSPGR -.048 .049 -.109 -.976 .341 DSP -.007 .074 -.013 -.091 .928 X 5 .011 .006 .290 1.694 .106 X 6 -.002 .001 -.259 -1.658 .113 X 7 .565 .158 .721 3.580 .002 X 8 .003 .002 .160 1.495 .151 a. Variable dependent: Y 1 Luas Pengusahaan Lahan Sawah 160 Lampiran 5 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengusahaan Lahan Sawah Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawah Regression Variables EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method 1 X 1 produktifitas padi, X 2 umur petani, X 3 luas lahan sawah yang dikuasai, X 4 umur saat menjadi petani mandiri, X 5 luas lahan milik, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik a . Enter a. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .678 a .459 .271 .07362 1.648 a. Predictors: Constant, X 1 produktifitas padi, X 2 umur petani, X 3 luas lahan sawah yang dikuasai, X 4 umur saat menjadi petani mandiri, X 5 luas lahan milik, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik b. Dependent Variable: Y 2 Laju peningkatan luas Pengusahaan Lahan Sawah ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .106 8 .013 2.444 .045 a Residual .125 23 .005 Total .231 31 a. Predictors: Constant, X1 produktifitas padi, X2 umur petani, X3 luas lahan sawah yang dikuasai, X4 umur saat menjadi petani mandiri, X5 luas lahan milik, DSPGR dummy status penggarap, DSPP dummy status pemilik penggarap, DSP dummy status pemilik b. Dependent Variable: Y 2 Laju peningkatan luas Pengusahaan Lahan Sawah Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant .154 .122 1.269 .217 DSP .029 .045 .147 .637 .531 DSPP -.185 .115 -.379 -1.602 .123 DSPGR -.051 .035 -.297 -1.447 .161 X 1 -.015 .009 -.281 -1.623 .118 X 2 -.003 .002 -.334 -1.736 .096 X 3 .234 .103 .774 2.284 .032 X 4 .004 .001 .460 2.764 .011 X 5 -.209 .139 -.474 -1.509 .145 a. Dependent Variable: Y 2 Laju peningkatan luas Pengusahaan Lahan Sawah 161 Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 DSP .441 2.265 DSPP .421 2.374 DSPGR .558 1.794 X 1 .784 1.276 X 2 .635 1.574 X 3 .204 4.894 X 4 .849 1.178 X 5 .238 4.196 a. Dependent Variable: Y 2 Laju peningkatan luas Pengusahaan Lahan Sawah Karakteristik responden: 1. pemilik penggarap, 2. penggarap-sewa, 3. penggarap akad, 4. penggarap-sewa dan akad, 5. penggarap pinjam, 6. petani penggarap- milik dan sewa, 7. petani penggarap- milik dan akad, 8. petani penggarap-sewa dan pinjam Alamat: 1. tegal jambu Rt 0107, 2. cipanengah hilir Rt 0204, 3. bangsanaya Rt 0307, 4. Jeruk Nyelap Rt 0402, 5. tegal jambu Rt 0207, 6. leuwi heulang Rt 0407 Katagorik Usia, 1. 30-44, 2. 45- 59, 3. 60 total lahan yg dikuasai saat ini: 1. 0-0,49 ha; 2. 0,5-0,99 ha; 3. ≥ 1 ha Katagorik TLK Luas Lahan Yang Diusahakan Pada Saat Pertamakali Jadi Petani No. Res Nama kar. Res alamat usia thn KU TLK ha Ka.TLK LLDPJD Ha 1 Kandi Petani Pemilik Penggarap Sewa 1 48 2 1.145 3 0.14 2 Turi Petani Penggarap Sewa 1 59 2 0.35 1 0.08 3 Oban Petani Penggarap Sewa 2 55 2 0.15 1 0.4 4 Atang Petani Penggarap Sewa 1 70 3 0.08 1 0.08 5 Mamad Petani Penggarap Sewa 1 63 3 0.33 1 0.1 6 Wiwih Petani Pemilik Penggarap Sewa 1 43 1 0.2 1 0.06 7 Ganjar Petani Pemilik 2 55 2 0.2 1 0.05 8 Tati Petani Penggarap Sewa Pinjam 1 39 1 0.14 1 0.11 9 Aang Petani Pemilik Penggarap Akad 1 65 3 0.15 1 0.04 10 Juri Petani Penggarap Sewa 1 60 3 0.24 1 0.105 11 Ratnaningsih Petani Pemilik 1 49 2 0.105 1 0.04 12 Odon Petani Penggarap Sewa Pinjam 1 60 3 0.65 2 0.2 13 Rosnaeni Petani Penggarap Pinjam 1 50 2 0.05 1 0.05 14 Idah Petani Pemilik Penggarap Akad 1 41 1 0.213 1 0.023 15 Eman Petani Penggarap Sewa 1 65 3 0.34 1 0.25 16 Fatah Petani Penggarap Sewa 1 60 3 0.21 1 0.6 17 Irah Petani Penggarap Sewa 1 52 2 0.1 1 0.09 18 Udin Petani Pemilik Penggarap Sewa 1 62 3 0.78 2 0.2 19 H. Gandi Petani Pemilik 4 83 3 1.17 3 0.5 20 Sarif Petani Pemilik 1 47 2 0.06 1 0.2 21 Yayah Petani Pemilik 1 60 3 0.18 1 0.08 22 Oleh Petani Pemilik 5 69 3 0.74 2 0.05 23 Ejen Petani Penggarap Pinjam 3 36 1 0.44 1 0.18 24 Uki Petani Pemilik 3 61 3 0.2 1 0.1 25 Asep Petani Pemilik Penggarap Sewa 6 50 2 0.6 2 0.1 26 Hendi Petani Penggarap Sewa 3 46 2 0.37 1 0.05 27 Empud Petani Pemilik Penggarap Sewa 6 45 2 0.465 1 0.16 28 Bibin Petani Pemilik Penggarap Sewa 6 60 3 0.57 2 0.2 29 Anang Petani Penggarap Sewa 3 56 2 0.28 1 0.17 30 Dudin Petani Pemilik Penggarap Sewa 6 58 2 0.34 1 0.18 31 Otih Petani Pemilik 3 70 3 0.245 1 0.06 32 Otang Petani Penggarap Sewa 3 47 2 0.36 1 0.1 162 LAMPIRAN 6 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 total lahan yg diusahakan saat ini Peningkatan atau penurunan Lahan Yang Diusahakan saat pertama jd petani, menggarap lahan milik sendiri?1. Ya, 2. Tidak jika ya, sumber perolehan: 1. hadiah, 2. waris, 3. beli sendiri, 4. sewa, 5. akad jika tidak, sumber perolehan? 1. sewa, 2. akad, 3. bagi hasil, 4 pinjam lahan milik yang dikuasai lahan milik yang diusahakan Persentase lahan milik yang diusahakan Total Persil Total Persil Hak Milik total lahan yang diusahakan padi saat ini Katagorik Total Lahan 1. kurang dari 0,5 ha, 2, 0,5-0,99. TLU ha NTLYUP Ha LMS Ya, SP tdk, SP LMK Ha LMU Ha LMYDU TP TPHM LPYDU ha Kat. LPYDU 1.145 1.005 2 1 0.185 0.185 100.00 5 2 0.985 2 0.35 0.27 2 1 2 0.35 1 0.15 -0.25 2 1 2 0.15 1 0.08 2 1 1 0.08 1 0.33 0.23 2 1 4 0.1 1 0.1 0.04 2 1 0.04 0.04 100.00 3 1 0.06 1 0.2 0.15 1 3 0.2 0.2 100.00 1 1 0.2 1 0.14 0.03 2 1 0.11 0.11 100.00 2 1 0.11 1 0.12 0.08 2 1 0.08 0.05 62.50 4 2 0.12 1 0.24 0.135 2 1 0.06 0.06 100.00 5 1 0.24 1 0.105 0.065 2 2 0.105 0.105 100.00 2 2 0.105 1 0.65 0.45 2 1 0.15 0.15 100.00 2 1 0.15 1 0.05 2 1 0.05 0.05 100.00 1 1 0.05 1 0.063 0.04 1 3 0.173 0.023 13.29 3 2 0.063 1 0.3 0.05 2 1 0.18 0.18 100.00 3 1 0.3 1 0.21 -0.39 2 1 0.13 0.13 100.00 2 1 0.21 1 0.1 0.01 1 2 0.1 0.1 100.00 1 1 0.1 1 0.78 0.58 1 3 0.3 0.3 100.00 4 2 0.78 2 0.87 0.37 1 2 0.87 0.87 100.00 5 4 0.57 2 0.06 -0.14 2 1 0.06 0.06 100.00 1 1 0.06 1 0.18 0.1 1 2 0.18 0.18 100.00 3 3 0.18 1 0.72 0.67 1 2 0.74 0.72 97.30 8 8 0.635 2 0.44 0.26 2 4 0.18 0.18 100.00 3 1 0.44 1 0.2 0.1 2 4 0.2 0.2 100.00 1 1 0.2 1 0.59 0.49 2 2 0.2 0.19 95.00 3 2 0.5 2 0.37 0.32 2 1 0.3 0.3 100.00 2 1 0.37 1 0.465 0.305 1 2 0.35 0.35 100.00 6 4 0.325 1 0.47 0.27 1 2 0.47 0.37 78.72 3 2 0.45 1 0.28 0.11 2 2 0.17 0.17 100.00 2 1 0.28 1 0.34 0.16 2 2 0.34 0.34 100.00 2 2 0.34 1 0.245 0.185 1 2 0.245 0.245 100.00 4 4 0.145 1 0.36 0.26 2 2 0.11 0.11 100.00 2 1 0.25 1 163 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Lahan milik yang diusahakan tanaman padi Umur saat menjadi petani mandiri Pengalaman bertani Katagorik Pengalaman Bertani 1. 10 thn, 2.10-19 thn, 3. 20- 29 thn, 4. 30 thn Lama pendidikan responden Jumlah Tanggungan Keluarga konsumsi beras keluarga per hari? Konsumsi beras rumah tangga per tahun kg Konsumsi beras per kapita per tahun Jumlah kel bekerja sektor pertanian Jml Kel bekerja sektor non pertanian LMUP Ha UJP thn PB thn KPB LP JTK org KB kg KBT kg KBPKPT kg JKBSP org JKBSNP org 0.19 23 25 3 12 6 2.4 864 144 1 33 26 3 3 1.2 432 144 2 32 23 3 4 1.6 576 144 2 1 35 35 4 3 1.2 432 144 1 1 16 47 4 4 1.6 576 144 1 33 10 2 12 4 1.6 576 144 1 0.20 44 11 2 9 6 1.6 576 96 2 2 20 19 2 6 5 1.8 648 129.6 2 1 0.05 30 35 4 2 0.8 288 144 2 55 5 1 12 2 0.8 288 144 2 0.11 14 35 4 6 3 1.3 468 156 1 1 18 42 4 2 0.8 288 144 1 29 21 3 6 4 0.8 288 72 1 2 0.02 30 11 2 6 5 1.9 684 136.8 1 1 22 43 4 6 2 0.8 288 144 1 39 21 3 6 4 1.6 576 144 2 2 14 38 4 4 1.6 576 144 1 2 0.30 23 39 4 6 1.2 432 72 1 1 0.57 20 63 4 3 1.05 378 126 2 0.06 20 27 3 6 8 3 1080 135 1 3 0.18 19 41 4 2 0.8 288 144 1 1 0.64 18 51 4 2 0.4 144 72 2 28 8 1 6 4 1 360 90 1 0.20 15 46 4 6 6 1.6 576 96 2 2 0.10 49 1 1 6 5 1.84 662.4 132.48 1 2 40 6 1 6 4 1.2 432 108 1 0.21 37 8 1 6 6 2.4 864 144 2 1 0.37 20 40 4 4 1.6 576 144 2 40 16 2 6 7 2.7 972 138.8571429 2 1 0.16 32 26 3 2 0.8 288 144 1 0.15 35 35 4 1 0.32 115.2 115.2 1 29 18 2 6 6 4 1440 240 2 1 164 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Jml Kel yang bekerja Rasio Keluarga yang bekerja di sektor pertanian Rasio jumlah keluarga yang bekerja di sektor pertanian terhadap total tanggungan keluarga Rasio jumlah yang bekerja terhadap jumlah tanggungan keluarga Jenis keterampilan di sektor pertanian: berkebun ternak kambing ternak ayam ternak sapi memiliki keterampilan di sektor pertanian selain padi, 1. memiliki, 0. tidak memiliki Memiliki keterampilan di luar sektor pertanian Memiliki Keterampilan di sektor pertanian dan non pertanian JKB org RKBSP RJBSPJTK RJBJTK Berkebun ernak KambingDom Ternak Ayam Ternak Sapi Skill SP Skill NSP Skill SP NSP 1 1.00 0.17 3.00 1 1 1 1 2 1.00 0.67 3.00 1 1 1 1 3 0.67 0.50 4.00 1 1 2 0.50 0.33 3.00 1 1.00 0.25 4.00 1 1 1 0.00 0.00 4.00 1 1 1 1 4 0.50 0.33 6.00 1 3 0.67 0.40 5.00 1 1 2 1.00 1.00 2.00 1 2 1.00 1.00 2.00 2 0.50 0.33 3.00 1 1.00 0.50 2.00 1 1 1 1 3 0.33 0.25 4.00 2 0.50 0.20 5.00 1 1 1 0.00 0.00 2.00 1 4 0.50 0.50 4.00 1 1 1 1 3 0.33 0.25 4.00 2 0.50 0.17 3.00 1 1 2 1.00 0.67 1.50 1 1 4 0.25 0.13 8.00 1 2 0.50 0.50 2.00 2 1.00 1.00 1.00 1 1 1 0.00 0.00 4.00 1 4 0.50 0.33 6.00 1 1 1 3 0.33 0.20 2.50 1 1 1 0.00 0.00 4.00 1 3 0.67 0.33 6.00 1 1 2 1.00 0.50 4.00 1 1 3 0.67 0.29 7.00 1 1 1 1.00 0.50 2.00 1 1 1.00 1.00 1.00 3 0.67 0.33 6.00 1 1 1 165 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Jenis Keterampilan di Sektor Non Pertanian: PNS Buruh pengrajin jumlah jam kerja petani per minggu Jumlah Jam kerja petani per minggu untuk kegiatan sektor pertanian Jumlah jam kerja petani per minggu untuk kegiatan di luar sektor pertanian saat menjadi petani sudah menikah? 1. Ya, 2. Tidak alasan responden menjadi petani:menjamin ketersediaan beras untuk konsumsi petani jaring pengaman rumah tangga bercocok tanam padi merupakan keahlian utama responden saat itu kecintaan responden terhadap profesinya Swasta PNS Buruh Pengrajin JJK jammingguJKPSP jammingJKPLSP jamminMenikah Jaring Pengaman Keluarga Merupakan Keahlian Cinta profesi 1 84 36 48 2 1 56 42 14 1 1 56 56 1 30 30 2 1 35 35 1 1 55 15 40 1 1 66 30 36 1 1 1 44 44 1 1 1 56 28 28 1 1 63 63 1 1 21 21 1 1 1 87 73 14 1 38.5 38.5 1 36 36 1 1 1 1 57 3 54 1 1 54 49 5 1 1 35 35 1 1 38.5 38.5 2 35 35 2 1 58.5 10.5 48 2 1 1 28 28 1 1 41 41 2 1 1 62 5 57 1 41 41 1 60 60 1 1 77 23 54 1 45 45 1 1 54 54 1 1 51 51 1 1 57 49 8 1 1 1 49 49 1 76 76 1 1 166 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 culture dalam keluarga tuntutan yang disertai akses terhadap sumber daya pertanian bertani merupakan usaha yang prospektif memanfaatkan waktu luang cita-cita masa tua menjadi seorang petani Aktif di Poktan. 1. Ya, 2. tidak Lama aktif berorganisasi Interaksi Pertemuan di poktan perolehan warisan yang diterima responden dan saudara Jumlah transaksi pengadaan tanah Rata-rata Peningkatan atau penurunan setiap transaksi tanah budaya keluarga Tuntutan akses Usaha Prosfektif Waktu Luang Cita cita Akif di Poktan LAB tahun IPP kali PW ha JTPT kali RNTTTHa 1 1 24 3 0.06 13 0.077 3 0.090 1 1 5 4 5 -0.050 0.1 7 0.000 1 1 25 2 5 0.046 1 1 10 2 5 0.008 1 5 0.030 5 0.006 0.03 7 0.011 1 1 2 2 5 0.027 0.03 7 0.009 1 1 3 9 5 0.090 1 1 11 3 0.01 4 0.000 1 1 2 1 0.15 5 0.008 1 1 0.02 8 0.006 1 5 3 8 -0.049 1 5 2 5 0.002 1 1 2 2 0.1 8 0.073 1 0.5 10 0.037 1 6 3 4 -0.035 1 0.18 5 0.020 1 0.18 11 0.061 1 4 0.065 1 1 1 2 9 0.011 1 0.1 4 0.123 1 1 6 4 5 0.064 1 1 1 37 2 0.21 6 0.051 0.3 5 0.054 1 3 0.037 1 1 2 2 0.16 3 0.053 1 0.16 4 0.046 1 0.11 7 0.037 167 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Rata-rata Peningkatan atau penurunan setiap transaksi tanah besar lahan orang tua pertimbangan dalam menentukan lahan yang akan dikuasai: harga lahan kesuburan lahan lokasi lahan strategis tawaran dari orang lain lahan warisan Alasan Penambahan dan Pengurangan Lahan RNTTTM2 BLOT ha P.harga lahan P.Subur P.Strategis P.Tawaran P.Warisan ATKL 1 ATKL 2 ATKL 3 ATKL 4 ATKL 5 ATKL 6 ATKL 7 773 0.53 1 4 4 4 1 1 13 4 900 1 1 4 4 -500 2 1 4 13 4 4 1 4 6 13 4 8 460 4 13 4 5 80 0.37 1 4 1 1 1 300 1 1 1 1 1 60 0.5 1 4 13 4 5 114 1 4 13 6 1 7 7 270 1 4 4 13 4 93 0.17 1 7 13 1 1 1 6 900 1 1 1 4 13 4 5 1 4 13 5 80 0.8 1 1 7 13 7 63 0.05 1 4 13 4 4 6 1 9 -488 0.5 1 4 13 4 4 13 2 4 20 0.2 1 6 13 13 4 725 0.4 1 1 6 1 1 1 10 4 370 1.5 1 1 6 6 1 1 1 1 8 -350 0.3 1 1 4 13 1 200 0.3 1 4 13 6 6 609 0.5 1 3 1 1 1 1 6 1 650 0.63 1 5 5 5 111 1 1 5 5 12 5 12 13 4 1225 0.5 1 1 6 1 2 640 0.3 1 4 13 4 4 508 0.4 1 1 6 6 4 7 6 540 0.3 1 6 8 1 4 367 0.07 1 4 4 533 0.66 1 4 6 463 0.49 1 1 6 1 1 371 0.1 1 4 13 4 4 6 13 168 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Peran Keluarga: 1. suami, 2. istri, 3. orang tua, 4. mertua, 5. saudara adikkakak, 6. anak peran bentuk partisipasi dlm meningkatkan penguasaan lahan: membeli lahan mewariskan lahan menjual lahan pada responden menerima lahan akad bekerja menabung memberikan ide ATKL 8 ATKL 9 ATKL 10 ATKL 11 ATKL 12 ATKL 13 PK 1 1 2 3 4 5 6 7 7 1 8 4 4 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 7 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 6 4 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 169 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 mengambil keputusan mendukung keputusan menawarkan lahan Peran Keluarga: 1. suami, 2. istri, 3. orang tua, 4. mertua, 5. saudara adikkakak, 6. anak peran bentuk partisipasi dlm meningkatkan penguasaan lahan: membeli lahan mewariskan lahan menjual lahan pada responden menerima lahan akad bekerja menabung memberikan ide mengambil keputusan 8 9 10 PK 2 1 2 3 4 5 6 7 8 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 2 170 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 mendukung keputusan menawarkan lahan Peran Keluarga: 1. suami, 2. istri, 3. orang tua, 4. mertua, 5. saudara adikkakak, 6. anak peran bentuk partisipasi dlm meningkatkan penguasaan lahan: membeli lahan mewariskan lahan menjual lahan pada responden menerima lahan akad bekerja menabung memberikan ide mengambil keputusan mendukung keputusan 9 10 PK 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 3 1 4 1 4 1 5 1 4 1 1 4 1 1 3 1 3 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 1 171 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 menawarkan lahan Peran Keluarga: 1. suami, 2. istri, 3. orang tua, 4. mertua, 5. saudara adikkakak, 6. anak peran bentuk partisipasi dlm meningkatkan penguasaan lahan: membeli lahan mewariskan lahan menjual lahan pada responden menerima lahan akad bekerja menabung memberikan ide mengambil keputusan mendukung keputusan menawarkan lahan 10 PK 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5 1 1 5 1 6 1 4 1 4 1 172 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Peran Keluarga: 1. suami, 2. istri, 3. orang tua, 4. mertua, 5. saudara adikkakak, 6. anak peran bentuk partisipasi dlm meningkatkan penguasaan lahan: membeli lahan mewariskan lahan menjual lahan pada responden menerima lahan akad bekerja menabung memberikan ide mengambil keputusan mendukung keputusan menawarkan lahan pernahkah lahan garapan dipindah ke orang lain? 1. ya, 2. tidak PK 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 LPKO 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 5 1 2 2 2 2 2 1 173 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 jk ya, kapan terjadinya? jika ya, jelaskan alasannya? 1. dipindahkan hak garapsewanya, 2. digadaikandiakadkan, 3. dihadiahkan, 4. dijual jika ya, jelaskan alasannya? Luas Lahan Persil Padi Luas Lahan Persil Palawija Luas Lahan Persil Buah Buahan Luas Lahan Persil Kayu Kayuan Bambu Luas Lahan Persil Sayuran Total Persil Padi RATA RATA LUAS PERSIL Rata-rata Luas Sawah Per Persil Ya, kpn thn Alasan LPKO Alasan LPKO 2 LLPP Ha LLPPlwHa LLPB Ha LLPK Ha LLPS Ha TPP RRTP RLSPP ha 2005 1 Pemilik Lahan Me 1.15 5 0.229 0.23 0.35 2 0.175 0.18 1995 1 Responden Pinda 0.15 2 0.075 0.08 0.08 1 0.08 0.08 1980 1 Pemilik Lahan Me 0.33 0.23 0.08 2 0.165 0.17 0.10 0.04 1 0.1 0.10 0.20 1 0.2 0.20 0.14 0.03 1 0.14 0.14 1979 1 Pemilik Lahan Me 0.12 3 0.04 0.04 0.24 5 0.048 0.05 0.11 2 0.0525 0.05 1974 1 Produksi Yang Dih 0.65 0.5 1 0.65 0.65 0.05 1 0.05 0.05 0.06 2 0.0315 0.03 2011 2 Pemilik Lahan Me 0.30 2 0.15 0.15 0.21 2 0.105 0.11 0.10 1 0.1 0.10 2008 3 Pemilik Lahan Me 0.78 4 0.195 0.20 1988 4 Menjual Lahan 0.87 0.3 0.3 3 0.29 0.29 1985 1 Responden Pinda 0.06 1 0.06 0.06 0.18 3 0.06 0.06 0.72 0.025 0.06 5 0.144 0.14 0.44 3 0.146666667 0.15 0.20 1 0.2 0.20 0.59 0.09 2 0.295 0.30 2001 1 Penggarap Menga 0.37 2 0.185 0.19 0.47 0.14 4 0.11625 0.12 0.47 0.1 2 0.235 0.24 0.28 2 0.14 0.14 0.34 2 0.17 0.17 0.25 0.1 3 0.081666667 0.08 1996 1 Pemilik Lahan Me 0.36 0.11 1 0.36 0.36 174 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 luas lahan Garap Sewa Nama pemilik lahanGarap Sewa hub. Responden dg pemilik lahan: 1. ada hubungan kekerabatan, 2. tidak ada hubungan kekerabatan luas lahan Garap Sewa Nama pemilik lahanGarap Sewa luas lahan Garap Sewa Nama pemilik lahanGarap Sewa luas lahan Garap Sewa Nama pemilik lahanGarap Sewa luas lahan Garap Sewa Nama pemilik lahanGarap Sewa LLGS ha 1 NPLLGS 1 HDP 1 LLGS ha 2 NPLLGS 2 LLGS ha 3 NPLLGS 3 LLGS ha 4 NPLLGS 4 LLGS ha 5 NPLLGS 5 0.12 Oom 1 0.43 H. Mirka 0.25 Kartobi 0.35 Shidiq 2 0.08 Ela 2 0.07 Ros 0.08 H. Mahpudin 2 0.06 Mbah Maman 2 0.04 Mbah Maman 0.06 Kartobi 1 0.11 Betty 2 0.06 Omi 1 0.04 Omi 0.04 Omi 0.04 Omi 0.06 Omi 0.15 H. Mahpudin 2 0.18 H. Mahpudin 2 0.12 H. Mahpudin 0.13 Pak Rinto 2 0.08 Mak Een 0.1 H. Mahpudin 2 0.48 Esih 1 0.4 Pak Istoharo 2 0.3 Asep 2 0.07 Asep 0.065 Mak Ocah 1 0.1 H. Mahpudin 2 0.17 Udin 2 0.11 Ian 0.18 H. Mahpudin 2 0.25 Evi 2 175 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 luas lahan Garap Akad Nama pemilik lahanGarap Akad hub. Responden dg pemilik lahan: 1. ada hubungan kekerabatan, 2. tidak ada hubungan kekerabatan luas lahan Garap Akad Nama pemilik lahanGarap Akad Rata Rata Lama Garap Sewa Rata Rata Lama Garap Akad Rata Rata Biaya Sewa KgHa Biaya Ustan Per Ha Rata Rata Biaya Sewa Rp Produksi Padi Total LLGA ha 1 NPLLGA 1 HDP 1 LLGA ha 2 NPLLGA 2 RRLGS Thn RRLGS Thn RBSKgHa BUT RpHa RBS Rp PPT TonHa 3.67 2806.59 5,126,904 7,016,473 7,498 26.00 3142.86 5,342,857 7,857,143 5,714 8.50 2991.07 5,000,000 7,477,679 7,500 18.00 3125.00 6,875,000 7,812,500 6,250 4.00 2050.00 5,850,000 5,125,000 6,000 9.00 3000.00 6,700,000 7,500,000 9,333 4,775,000 6,500 4.00 3000.00 5,018,182 7,500,000 7,273 0.04 Pak Cucum 2 0.03 Ibu Omi 4.00 5,833,333 6,667 3.65 3000.00 7,166,667 7,500,000 8,000 6,190,476 9,524 32.00 3066.67 4,666,667 7,666,667 6,667 6,350,000 5,900 0.04 M. Eman 1 1.00 6,507,937 7,826 9.00 2777.78 6,233,333 6,944,444 5,333 3.00 2788.46 6,547,619 6,971,154 7,619 21.00 3000.00 5,300,000 7,500,000 5,000 3.00 2500.00 6,603,846 6,250,000 6,026 5,175,439 6,842 6,666,667 9,333 7,227,778 6,389 6,066,142 6,142 4,189,773 5,318 5,085,000 7,500 1.00 3075.00 5,400,000 7,687,500 4,800 6.00 3107.14 7,027,027 7,767,857 12,162 0.05 Ibu Mumun 1 16.00 6.00 3076.92 6,461,538 7,692,308 8,308 3.00 5,555,556 4,889 9.00 3061.50 4,285,714 7,653,743 5,000 26.00 2777.78 5,294,118 6,944,444 6,667 7,000,000 6,897 10.00 2800.00 6,400,000 7,000,000 5,200 176 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Penerimaan Ustan Padi RpHa Keuntungan Keuntungan Bersih setelah bayar garap Keuntungan Bersih per musim tanam Rumah Tanga Rp Jumlah nilai aset Rp sumber biaya beliakad lahan: tabungan jual emas pinjam tetangga Skor Benih Skor Pupuk Skor Legowo Skor Traktor PUP RpHa KU RpHa KB RpHa KBRTUP Rp JNA Uang TabunganMenjual Perhiasan injam KerabatTetanSB SP SL ST 18,746,193 13,619,289 6,602,816 6,503,774 127,000,000 1 10 10 10 10 14,285,714 8,942,857 1,085,714 380,000 31,000,000 10 10 10 18,750,000 13,750,000 6,272,321 940,848 17,000,000 10 10 10 15,625,000 8,750,000 937,500 75,000 30,000,000 10 10 10 10 15,000,000 9,150,000 4,025,000 402,500 20,000,000 10 10 23,333,333 16,633,333 9,133,333 548,000 65,000,000 1 10 10 10 10 16,250,000 11,475,000 11,475,000 2,295,000 52,000,000 1 10 10 18,181,818 13,163,636 5,663,636 623,000 11,000,000 10 10 16,666,667 10,833,333 10,833,333 1,300,000 4,000,000 1 10 10 20,000,000 12,833,333 5,333,333 1,280,000 10 10 10 10 23,809,524 17,619,048 17,619,048 1,850,000 38,000,000 1 10 10 10 16,666,667 12,000,000 4,333,333 650,000 10,000,000 10 10 10 10 14,750,000 8,400,000 8,400,000 420,000 25,000,000 10 10 10 10 19,565,217 13,057,281 13,057,281 300,317 53,000,000 1 10 10 10 13,333,333 7,100,000 155,556 46,667 10,000,000 1 10 10 19,047,619 12,500,000 5,528,846 1,161,058 52,000,000 10 10 12,500,000 7,200,000 -300,000 -30,000 12,000,000 10 10 15,064,103 8,460,256 2,210,256 1,724,000 50,000,000 1 10 10 10 10 17,105,263 11,929,825 11,929,825 6,800,000 157,000,000 1 10 10 10 23,333,333 16,666,667 16,666,667 1,000,000 50,000,000 1 10 10 15,972,222 8,744,444 8,744,444 1,574,000 50,000,000 10 10 10 15,354,331 9,288,189 9,288,189 5,898,000 50,000,000 1 1 10 10 10 13,295,455 9,105,682 9,105,682 4,006,500 35,000,000 10 10 10 18,750,000 13,665,000 13,665,000 2,733,000 50,200,000 1 10 10 10 10 12,000,000 6,600,000 -1,087,500 -543,750 50,000,000 1 10 10 10 30,405,405 23,378,378 15,610,521 5,775,893 38,000,000 10 10 10 10 20,769,231 14,307,692 6,615,385 2,150,000 41,000,000 10 10 12,222,222 6,666,667 6,666,667 3,000,000 15,750,000 1 10 10 12,500,000 8,214,286 560,542 156,952 6,500,000 1 10 10 16,666,667 11,372,549 4,428,105 797,059 25,000,000 1 10 10 17,241,379 10,241,379 10,241,379 1,485,000 35,000,000 1 10 10 10 10 13,000,000 6,600,000 -400,000 -100,000 20,300,000 1 10 177 No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Skor Hayati Skor Organik Skor Total 1.20-33, 2. 34- 47, 48-60 Pengeluaran rumah tangga Rptahun SH SO Stot K.Stot RC PRT Rpthn 10 10 60 3 3.656435644 43,480,000 10 40 2 2.673796791 4,080,000 10 40 2 3.75 12,642,000 10 10 60 3 2.272727273 12,156,000 10 30 1 2.564102564 8,280,000 10 10 60 3 3.482587065 27,798,400 20 1 3.403141361 13,708,000 20 1 3.623188406 8,196,000 10 30 1 2.857142857 5,550,000 10 50 3 2.790697674 6,792,000 30 1 3.846153846 7,473,600 10 50 3 3.571428571 6,780,000 40 2 2.322834646 9,892,000 10 40 2 3.006362672 22,740,000 20 1 2.139037433 7,860,000 10 30 1 2.909090909 10,020,000 10 30 1 2.358490566 12,324,000 10 50 3 2.281110464 14,160,000 30 1 3.305084746 11,088,000 10 30 1 3.5 17,460,000 30 1 2.209838586 6,240,000 10 10 50 3 2.531152648 7,548,000 30 1 3.173311635 9,780,000 10 10 60 3 3.687315634 6,484,000 10 10 50 3 2.222222222 20,690,000 10 50 3 4.326923077 18,240,000 20 1 3.214285714 15,900,000 20 1 2.2 7,041,000 10 30 1 2.916666667 9,676,000 20 1 3.148148148 12,100,000 40 2 2.463054187 4,888,000 10 20 1 2.03125 7,524,000 178 RINGKASAN OCTIASARI. H34070084. 2011. Hubungan Status Pengusahaan Lahan dengan Pendapatan Usahatani Padi Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi . Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Di bawah bimbingan IMAN FIRMANSYAH. Tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor beras dunia merupakan salah satu alasan mengapa upaya peningkatan produksi beras nasional melalui program intensifikasi dan ektensifikasi perlu dilakukan. Di lain sisi, salah satu hambatan program intensifikasi maupun ekstensifikasi adalah adanya alih fungsi konversi lahan ke penggunaan non pertanian, padahal lahan merupakan faktor produksi utama dalam usaha pertanian. Selain adanya konversi lahan pertanian, ketersediaan gabah atau beras juga dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penguasaan lahan sawah oleh rumah tangga petani padi. Berdasarkan data Sensus Pertanian 1983-2003, dapat diketahui rata- rata kepemilikan lahan petani pada tahun 1983 sebesar 0,23 ha dan kepemilikan ini semakin kecil karena di tahun 2003 menjadi 0,07 ha. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesejahteraan petani semakin berkurang. Fenomena semakin kecilnya kepemilikan lahan oleh petani diindikasikan hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kota Sukabumi. Semakin sempitnya luas kepemilikan lahan, maka produksi padi yang dihasilkan per rumah tangga petani semakin berkurang, implikasinya pendapatan pun semakin berkurang. Salah satu potret rendahnya rata-rata penguasaan lahan serta rendahnya pendapatan yang di terima oleh masing-masing rumah tangga petani terjadi di Kelompok Tani Harum IV, Kel. Situmekar, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi. Selain itu, seringkali kecilnya kepemilikan lahan petani diikuti oleh timpangnya distribusi penguasaan dan pengusahaan lahan. Hal ini disebabkan karena terdapat sebagian kecil individu yang mempunyai akses untuk memiliki lahan dalam jumlah yang relatif luas. Sementara itu, terdapat banyak masyarakat yang tidak memiliki akses untuk menguasai lahan. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola distribusi penguasaan lahan petani padi, menganalisis pendapatan usahatani padi sawah berdasarkan status penguasaan lahan sawahnya, menganalisis hubungan antara pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani padi, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengusahaan lahan sawah petani padi di Kelompok Tani Harum IV, Kel. Situmekar, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dan pengambilan responden dilakukan dengan metode sensus. Berdasarkan nilai koefisien Gini, maka distribusi lahan berdasarkan penguasaan dan pengusahaan lahan di lokasi penelitian timpang, yang ditunjukkan dengan nilai koefisien Gini 0,5. Berdasarkan analisis pendapatan tunai, usahatani padi memiliki pendapatan usahatani yang positif. Akan tetapi karena luas lahan yang diusahakan relatif kecil, maka pendapatan yang diterima petani relatif kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari hari. Berdasarkan perhitungan pendapatan bersih tunai rumah tangga per musim, maka rata-rata pendapatan usahatani padi adalah sebesar Rp 1.725.088. artinya, mereka mendapatkan pendapatan sekitar Rp 431.272,00bulan dan pendapatan tersebut jauh di bawah UMR. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan petani dengan luas pengusahaan lahan sawah. Semakin besar pendapatan usahatani padi, maka luas pengusahaan lahan sawah akan semakin meningkat. Kelompok petani yang responsif dalam meningkatkan pengusahaan lahannya adalah kelompok petani pemilik dan penggarap. Akses untuk mengusahakan lahan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengusahaan lahan sawah adalah status penguasaan lahan terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap, laju peningkatan luas pengusahaan lahan, produktivitas padi, jumlah hari kerja, jumlah organisasi yang diikuti, pendapatan usahatani, aset, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat menjadi petani mandiri. Di antara semua faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang paling signifikan adalah luas lahan sawah yang dikuasai, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah adalah status penguasaan lahan terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap, produktivitas, umur petani, luas lahan sawah yang dikuasai, umur saat menjadi petani mandiri, dan luas lahan milik. Di antara semua faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang paling signifikan adalah usia, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat menjadi petani mandiri. 65

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN

Dokumen yang terkait

Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi Sawah ( Oriza sativa)

79 517 91

Analisis Komparisi Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Pengguna Benih Sang Hyang Sri dengan Benih Penangkaran Swadaya (Kasus : Desa Naga Kisar Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)

3 79 94

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi Kasus : Desa Bakaran Batu Dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

1 53 152

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi kasus : Desa Bakaran Batu dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang).

14 80 152

Analisis Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Jenis Saluran Irigasi (Studi Kasus: Desa Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun)

8 82 59

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Sikap Petani Padi Sawah Terhadap Kelompok Tani Di Kabupaten Deli Serdang. (Studi Hasil : Kelompok Tani Kampung Baru, Tani Jaya, Hotma Jaya, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam)

3 44 87

Hubungan Dinamika Kelompok Tani Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Kopi (Kasus : Kelurahan Tigarunggu, Kabupaten Simalungun)

18 102 69

Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sistem Tanam Jajar Legowo Dengan Sistem Tegel Kelurahan Situmekar, Sukabumi

8 45 60

Studi Pemekaran Kelurahan Lembursitu Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi.

0 2 15

Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi Sawah ( Oriza sativa)

0 2 16