59
5.6. Karakteristik Kelompok Tani di Kelurahan Situmekar
Kelompok tani merupakan wadah yang sangat diperlukan dalam melaksanakan pembinaan kepada petani. Untuk itu, keberadaan dan keaktifan
kelompok merupakan hal yang sangat penting untuk dapat menunjang keberhasilan baik usahatani ataupun keberhasilan pertanian di wilayah tersebut.
Di Kelurahan Situmekar saat ini baru terdapat enam kelompok tani dan satu kelompok wanita tani. Karakteristik kelompok tani yang ada di Kelurahan
Situmekar dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10.
Karakteristik Kelompok Tani di Kelurahan Situmekar Tahun 2009
No. Nama
Kelompok Tani
Lahan ha
Anggota Tahun
berdiri Kelas
Kelompok Tani
Komoditi
1 Harum I
19,80 75
1978 Utama
Pertanian dan
Perikanan
2 Harum II
5,53 49
1978 Lanjut
Pertanian 3
Harum III 7,00
43 1978
Lanjut Pertanian
4 Harum IV
7,15 32
1978 Lanjut
Pertanian dan
Peternakan, palawija
5 Harum V
6,18 27
1978 Lanjut
Padi dan
Palawija 6
Mekarsari 5,59
24 2007
Pemula Pertanian
7 Dewi Sentani
Wanita Tani 11,85
69 1991
Lanjut Pertanian
dan Hortikultura
Sumber: Data Benah Kelompok Tani di Kelurahan Situmekar Tahun 2009
60
5.7. Sosial Ekonomi Petani
Kemampuan Kelompok Tani Harum IV diukur dengan tiga jurus
kemampuan yang dapat dilihat pada Tabel 11. Berdasarkan hasil wawancara
dengan petani di lapangan oleh Penyuluh Pertanian, sebagian besar kelompok tani masih belum terkoordinir dalam memasarkan hasil pertaniannya. Posisi tawar
menawar petani masih rendah, sehingga kesejahteraan mereka belum sesuai dengan yang diharapkan. Seringkali pada waktu menjual hasil panen, petani tidak
memperhitungkan harga yang menguntungkan bagi mereka. Hal ini terjadi karena kebutuhan petani yang tidak bisa ditunda-tunda dan akhirnya pembeli lah yang
menentukan harga.
Tabel 11.
Tingkat Kemampuan Kelompok Tani Harum IV, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2009
No. Kriteria
Persentase 1.
Kemampuan merencanakan kegiatan untuk meningkatkan produktivitas usahatani para anggotanya dengan menerapkan
rekomendasi yang tepat 75
2. Kemampuan pemupukan modal dan memanfaatkan pendapatan
secara optimal 51,3
3. Kemampuan mencari dan memanfaatkan serta menggalang
kerjasama kelompok 67
Sumber: Data Penyuluh Pertanian 2009
Kemampuan petani dalam pemupukan modal masih rendah, yaitu hanya sebesar 51,3 persen. Ketergantungan akan bantuan dari pihak luar menjadikan
petani sulit menumbuhkan kemampuan untuk memupuk modal secara swadaya. Selain itu, kemampuan petani dalam merencanakan kegiatan untuk meningkatkan
produktivitas usahatani para anggotanya dengan menerapkan rekomendasi yang tepat juga masih terbilang rendah, yaitu sebesar 75 persen. Oleh karena itu, peran
kontak tani masih harus terus ditingkatkan sebagai motor penggerak dalam kelompok tani.
61
Masalah perilaku lain yang ada dalam petani di Kelompok Tani Harum IV, Kelurahan Situmekar adalah: 1 belum optimalnya penggunaan sarana produksi
pertanian yang tepat guna, sehingga produktivitas yang diharapkan belum berhasil dicapai, 2 belum berfungsinya penanganan pasca produksi, 3 kesadaran petani
dalam melaksanakan penyuluhan penerapan teknologi masih rendah , dan 4 kurangnya memanfaatkan bahan yang tersedia untuk menanggulangi hama dan
penyakit yang menyerang seperti pembuatan pestisida nabati dan agen hayati.
5.8. Sistem Penguasaan dan Pengusahaan Lahan