118
rendah; dan 3 masih kurangnya pemanfaatan bahan yang tersedia untuk menanggulangi hama dan penyakit yang menyerang seperti pembuatan pestisida
nabati dan agen hayati.
8.2. Penerimaan Usahatani Padi Rata-Rata Petani
Sebagai konsekuensi dari produksi yang relatif tinggi, maka penerimaan kelompok petani pemilik merupakan terbesar dibandingkan dengan yang lainnya,
seperti terlihat pada Gambar 9. Mengingat tingkat harga yang relatif sama, maka perbedaan penerimaan antar kelompok, dipengaruhi oleh perbedaan produksinya.
Gambar 9.
Indikator Penerimaan Usahatani Padi Rata-Rata Petani di Kelompok Tani Harum IV, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011
8.3. Biaya Usahatani Padi Rata-Rata Petani
Berdasarkan Gambar 10, diperoleh informasi bahwa rata-rata total biaya usahatani padi di lokasi penelitian adalah sebesar Rp 5.872.580,00ha. Dari 3
kelompok responden yang ada di lokasi penelitian, responden petani pemilik lahanlah memiliki biaya usahatani padi terbesar dibandingkan dengan responden
lainnya, yaitu sebesar Rp 6.023.313ha. Biaya usahatani petani pemilik dan penggarap sebesar Rp 5.942.581,00ha; dan petani penggarap sebesar Rp
5.750.189,00ha.
18,477,007
17,225,959 16,489,401
17,193,459
15,000,000 15,500,000
16,000,000 16,500,000
17,000,000 17,500,000
18,000,000 18,500,000
19,000,000
Pemilik n=8 Pemilik
Penggarap n=9
Penggarap n=15
Rata Rata Total n=32
P ener
im aan
U sahat
ani P
adi R
p H
a
119
Gambar 10.
Indikator Biaya Usahatani Padi Rata-Rata Petani di Kelompok Tani Harum IV, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011
Dari hasil observasi, diperoleh informasi faktor yang yang mengakibatkan biaya usahatani pada kelompok petani pemiliki relatif mahal dibandingkan dengan
yang lainnya, yaitu : 1 relatif besarnya biaya penanaman padi sebagai konsekuensi dari penerapan sistem legowo; 2 relatif besarnya biaya tenaga kerja
luar rumah tangga. Hasil observasi tersebut dikuatkan dengan beberapa fakta : 1.
Rata rata umur petani pemilik merupakan paling tua dibandingkan dengan kelompok lainnya, yaitu sekitar 62 tahun. Relatif tuanya umur petani
mengakibatkan ketergantungan terhadap tenaga kerja luar rumah tangga relatif tinggi, selain itu hampir sebagian dari responden petani pemilik
hanya memiliki 1 orang tenaga kerja keluarga sehingga biaya tenaga kerja akan lebih besar dibandingkan dengan kelompok lainnya.
2. Sebanyak 25 persen responden kelompok petani pemilik memiliki
pekerjaan sambilan di luar usahatani, sisanya, 75 persen, menggantungkan hidupnya pada usahatani. Sehingga wajarlah bagi mereka untuk berupaya
secara maksimal agar usahatani padi memperoleh produksi yang optimal. Salah satu upaya yang mereka lakukan untuk meningkatkan produksinya
adalah dengan cara mengaplikasikan sistem legowo, dengan konsekuensi biaya penanaman akan lebih mahal dibandingkan dengan tidak
menggunakan sistem legowo
6,023,313 5,942,581
5,750,189 5,872,580
5,600,000 5,650,000
5,700,000 5,750,000
5,800,000 5,850,000
5,900,000 5,950,000
6,000,000 6,050,000
Pemilik n=8 Pemilik
Penggarap n=9
Penggarap n=15
Rata Rata Total n=32
B iaya
U sah
at ani
P adi
R p
H a
120
8.4. Pendapatan Tunai Rata-Rata Petani