32
2003, memberikan sejumlah informasi Tabel 6, diantaranya adalah: a jumlah RTP petani gurem meningkat secara konsisten, yaitu untuk RTP
0,10 ha sebesar 9,87 persen dan RTP 0,10-0,49 ha sebesar 2,03 persen; b jumlah RTP 2,0 ha petani luas menurun sebesar 2,19 persen namun
luasan yang dikuasai sangat besar mendekati 50,0 persen; c rataan luas lahan yang dikuasai petani gurem menurun, yaitu RTP 0,10 ha sebesar
0,03 ha dan RTP 0,10-0,49 ha sebesar 0,21 ha; d rataan luas penguasaan lahan petani luas periode 1993-2003 meningkat sebesar 0,46 ha; dan e
RTP 0,50-0,99 ha, rataan luasan lahannya meningkat sebesar 0,34 ha dan RTP 1,00-1,99 ha sebesar 0,15 ha, sehingga secara umum distribusi
penguasaan lahan antar kelompok petani nampak semakin timpang.
Tabel 6
. Jumlah RTP Pengguna Lahan Menurut Luas Lahan yang Dikuasai di Indonesia pada Sensus Pertanian 1983, 1993 dan 2003.
Lahan yang
diusaha- kan
1983 1993
2003 1
2 3
1 2
3 1
2 3
0,10 1.245.960
7,30 63.722
0,38 0,05
1.594.375 7,54
82.979 0,49
0,05 4.269.044
17,17 96.255
0,49 0,02
0,10- 0,49
6.355.004 37,21
1.703.678 10,12
0,27 7.986.510
37,75 747.406
4,46 0,09
9.795.545 39,24
876.587 4,46
0,09 0,50-
0,99 4.000.264
23,42 2.655.352
15,77 0,66
4.373.203 20,67
3.906.272 23,29
0,89 4.578.053
18,41 4.581.431
23,29 1,00
1,00- 1,99
3.179.270 18,61
4.087.770 24,27
1,29 4.422.493
20,90 4.253.652
25,36 0,96
3.460.406 13,91
4.988.852 25,36
1,44 2,00
2.298.818 13,46
8.331.72 49,47
3,62 2.779.390
13,14 7.784.770
46,41 2,80
2.801.627 11,27
9.130.287 46,41
3,26 17.079.316
100,00 16.842.248
100,00 0,99
21.155.971 100,00
16.774.170 100,0
0,79 24.868.675
100,00 19.673.412
100,00 0,79
Sumber : Badan Pusat Statistika 2004, diacu dalam Lokollo et al. 2007 Keterangan : 1=Jumlah RTP; 2=luas tanah yang dikuasai; 3=rata-rata luas tanah yang kuasai
3.3. Pendapatan Usahatani
Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan Soekartawi, 1986. Besarnya pendapatan yang
diterima merupakan imbalan untuk jasa petani dan keluarganya serta modal yang dimilikinya. Bentuk dan jumlah pendapatan memiliki fungsi yang sama, yaitu
memenuhi keperluan sehari-hari dan memberikan kepuasan petani agar dapat melanjutkan kegiatannya. Pendapatan ini akan digunakan juga untuk mencapai
33
keinginan-keinginan dan memenuhi kewajiban-kewajibannya. Dengan demikian, pendapatan yang diterima petani akan dialokasikan pada berbagai kebutuhan.
Analisa pendapatan mempunyai kegunaan bagi petani maupun bagi pemilik faktor produksi. Soeharjo dan Patong 1973 mengutarakan tujuan utama
dari analisa pendapatan, yaitu menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usahatani dan menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan. Bagi
seorang petani, analisa pendapatan memberikan bantuan untuk mengukur apakah kegiatan usahanya pada saat ini berhasil atau tidak. Suatu usahatani dikatakan
sukses, apabila pendapatan yang diperoleh memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a cukup untuk membayar semua pembelian sarana produksi termasuk
biaya angkutan dan biaya administrasi; b cukup untuk membayar bunga modal yang ditanamkan, termasuk pembayaran sewa tanah dan pembayaran dana
depresiasi modal; dan c cukup untuk membayar upah tenaga kerja yang dibayar atau bentuk-bentuk upah lainnya untuk tenaga kerja yang tidak diupah.
Analisis pendapatan usahatani memerlukan informasi mengenai seluruh penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang telah ditetapkan Soeharjo
dan Patong, 1973. Penerimaan merupakan total nilai produk yang dihasilkan dari perkalian antara jumlah produk yang dihasilkan dengan harga dari produk
tersebut, sedangkan pengeluaran merupakan semua pengorbanan sumberdaya ekonomi yang diperlukan untuk menghasilkan suatu output dalam satu periode
produksi. Penerimaan usahatani dapat berbentuk hasil penjualan tunai, produk yang dikonsumsi keluarga petani, dan kenaikan hasil inventaris selisih nilai akhir
tahun dengan nilai awal tahun. Sementara itu, bentuk pengeluaran dalam usahatani berupa pengeluaran tunai dan pengeluaran yang diperhitungkan.
Pengeluaran tunai adalah pengeluaran yang dibayarkan menggunakan uang tunai, seperti biaya pengadaan sarana produksi usahatani dan pembayaran upah tenaga
kerja luar keluarga, sedangkan pengeluaran diperhitungkan adalah pengeluaran yang digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja petani jika
bunga modal dan nilai kerja keluarga diperhitungkan.
34
3.4. Hubungan Penguasaan Lahan dengan Pendapatan Petani