Pendapatan Bersih per Rumah Tangga Petani setiap Musim

121 ada di lokasi penelitian, responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik lahanlah yang memperoleh pendapatan bersih terbesar dibandingkan dengan responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik penggarap dan petani penggarap. Rata-rata pendapatan bersih yang diterima oleh responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik adalah Rp 12.453.694,00ha; petani pemilik dan penggarap sebesar Rp 6.495.520,00ha; dan petani penggarap sebesar Rp 4.420.790,00ha. Gambar 12. Indikator Pendapatan Bersih Rata-Rata Petani di Kelompok Tani Harum IV, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011

8.6. Pendapatan Bersih per Rumah Tangga Petani setiap Musim

Berdasarkan Gambar 13, diperoleh informasi bahwa rata-rata total pendapatan bersih per rumah tangga petani setiap musim di lokasi penelitian adalah sebesar Rp 1.725.088,00rumah tangga. Dari 3 kelompok responden yang ada di lokasi penelitian, responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik lahanlah yang memperoleh pendapatan bersih per rumah tangga petani setiap musim terbesar dibandingkan dengan responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik penggarap dan petani penggarap. Rata-rata pendapatan bersih per rumah tangga petani setiap musim yang diterima oleh responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik adalah sebesar Rp 2.954.375,00rumah tangga; petani pemilik dan penggarap sebesar Rp 12,453,694 6,495,520 4,420,799 7,012,538 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000 Pemilik n=8 Pemilik Penggarap n=9 Penggarap n=15 Rata Rata Total n=32 P en d a p a ta n B er si h R p H a 122 1.753.267,00rumah tangga; dan petani penggarap sebesar Rp 1.052.561,00rumah tangga. Dari total responden, responden yang memperoleh pendapatan bersih per rumah tangga petani setiap musim terbesar adalah responden yang termasuk ke dalam kelompok petani pemilik lahan, yaitu sebesar Rp 2.954.375,00rumah tangga, sedangkan responden yang memperoleh pendapatan bersih per rumah tangga petani setiap musim terkecil adalah responden yang termasuk ke dalam kelompok petani penggarap, yaitu sebesar Rp 1.052.500,00rumah tangga. Gambar 13. Indikator Pendapatan Bersih per Rumah Tangga Petani setiap Musim di Kelompok Petani Harum IV, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi. Jika pendapatan bersih per rumah tangga ini dikonversi ke tiap bulan, maka pendapatan yang diperoleh rumah tangga dari usahatani padi berkisar antara Rp 250.000 – 750.000 per bulan. Jumlah pendapatan tersebut dibawah UMR di wilayah manapun. Dengan demikian insentif untuk bekerja di sektor pertanian khususnya tanaman padi dapat dikatakan relatif kecil, atau dengan kata lain imbalan bekerja sebagai petani padi tidak sebesar dari sektor non pertanian. Meskipun demikian besarnya nominal yang diperoleh dari usahatani padi, bukanlah satu satunya faktor yang menjadi penentu untuk menjadi petani padi. Jika dilihat kembali alasan alasan menjadi petani padi, maka terlihat bahwa sebagian besar alasan, bukanlah disebabkan oleh motif ekonomi untuk 2,954,375 1,753,267 1,052,561 1,725,088 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 Pemilik n=8 Pemilik Penggarap n=9 Penggarap n=15 Rata Rata Total n=32 Rp 123 mendapatkan penghasilan yang tinggi, melainkan sebagai upaya jaring pengaman keluarga dan tuntutan karena terbatasnya akses untuk bekerja di sektor lain. Dalam keadaan demikian, petani padi merasa apa yang dicapainya saat ini sudah merupakan kondisi terbaik yang bisa mereka terima. Tabel 51. Rata Rata Pengeluaran Rumah Tangga Petani di Kelompok Tani Harum IV, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011 Rata Rata Pengeluaran Rumah Tangga Besaran Pengeluaran RpBulan Petani Pemilik 780,100 Petani Pemilik dan Penggarap 1,569,069 Petani Penggarap 801,344 Rata Rata Total 1,011,956 Kecilnya pendapatan dari usahatani padi, menyebabkan usahatani padi bukanlah merupakan satu satunya usaha untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, petani harus bekerja diluar usahatani. Tabel 57 memberikan gambaran besarnya rata rata pengeluaran rumah tangga usahatani. Tabel tersebut memberikan gambaran bahwa merupakan hal yang tidak mungkin bagi sebagian besar petani untuk menggantungkan hidupnya pada usahatani padi. Untuk petani pemilik dan penggarap serta petani penggarap sebagian besar dari mereka memiliki pekerjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya. HUBUNGAN PENGUASAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi SKRIPSI OCTIASARI H34070084 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 RINGKASAN OCTIASARI. H34070084. 2011. Hubungan Status Pengusahaan Lahan dengan Pendapatan Usahatani Padi Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi . Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Di bawah bimbingan IMAN FIRMANSYAH. Tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor beras dunia merupakan salah satu alasan mengapa upaya peningkatan produksi beras nasional melalui program intensifikasi dan ektensifikasi perlu dilakukan. Di lain sisi, salah satu hambatan program intensifikasi maupun ekstensifikasi adalah adanya alih fungsi konversi lahan ke penggunaan non pertanian, padahal lahan merupakan faktor produksi utama dalam usaha pertanian. Selain adanya konversi lahan pertanian, ketersediaan gabah atau beras juga dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penguasaan lahan sawah oleh rumah tangga petani padi. Berdasarkan data Sensus Pertanian 1983-2003, dapat diketahui rata- rata kepemilikan lahan petani pada tahun 1983 sebesar 0,23 ha dan kepemilikan ini semakin kecil karena di tahun 2003 menjadi 0,07 ha. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesejahteraan petani semakin berkurang. Fenomena semakin kecilnya kepemilikan lahan oleh petani diindikasikan hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kota Sukabumi. Semakin sempitnya luas kepemilikan lahan, maka produksi padi yang dihasilkan per rumah tangga petani semakin berkurang, implikasinya pendapatan pun semakin berkurang. Salah satu potret rendahnya rata-rata penguasaan lahan serta rendahnya pendapatan yang di terima oleh masing-masing rumah tangga petani terjadi di Kelompok Tani Harum IV, Kel. Situmekar, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi. Selain itu, seringkali kecilnya kepemilikan lahan petani diikuti oleh timpangnya distribusi penguasaan dan pengusahaan lahan. Hal ini disebabkan karena terdapat sebagian kecil individu yang mempunyai akses untuk memiliki lahan dalam jumlah yang relatif luas. Sementara itu, terdapat banyak masyarakat yang tidak memiliki akses untuk menguasai lahan. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola distribusi penguasaan lahan petani padi, menganalisis pendapatan usahatani padi sawah berdasarkan status penguasaan lahan sawahnya, menganalisis hubungan antara pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani padi, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengusahaan lahan sawah petani padi di Kelompok Tani Harum IV, Kel. Situmekar, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dan pengambilan responden dilakukan dengan metode sensus. Berdasarkan nilai koefisien Gini, maka distribusi lahan berdasarkan penguasaan dan pengusahaan lahan di lokasi penelitian timpang, yang ditunjukkan dengan nilai koefisien Gini 0,5. Berdasarkan analisis pendapatan tunai, usahatani padi memiliki pendapatan usahatani yang positif. Akan tetapi karena luas lahan yang diusahakan relatif kecil, maka pendapatan yang diterima petani relatif kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari hari. Berdasarkan perhitungan pendapatan bersih tunai rumah tangga per musim, maka rata-rata pendapatan usahatani padi adalah sebesar Rp 1.725.088. artinya, mereka mendapatkan pendapatan sekitar Rp 431.272,00bulan dan pendapatan tersebut jauh di bawah UMR. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan petani dengan luas pengusahaan lahan sawah. Semakin besar pendapatan usahatani padi, maka luas pengusahaan lahan sawah akan semakin meningkat. Kelompok petani yang responsif dalam meningkatkan pengusahaan lahannya adalah kelompok petani pemilik dan penggarap. Akses untuk mengusahakan lahan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengusahaan lahan sawah adalah status penguasaan lahan terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap, laju peningkatan luas pengusahaan lahan, produktivitas padi, jumlah hari kerja, jumlah organisasi yang diikuti, pendapatan usahatani, aset, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat menjadi petani mandiri. Di antara semua faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang paling signifikan adalah luas lahan sawah yang dikuasai, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah adalah status penguasaan lahan terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap, produktivitas, umur petani, luas lahan sawah yang dikuasai, umur saat menjadi petani mandiri, dan luas lahan milik. Di antara semua faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang paling signifikan adalah usia, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat menjadi petani mandiri. HUBUNGAN PENGUASAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi OCTIASARI H34070084 Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 Judul Skripsi : Hubungan Penguasaan Lahan Sawah dengan Pendapatan Usahatani Padi Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi Nama : Octiasari NIM : H34070084 Disetujui, Pembimbing Drs. Iman Firmansyah, MSi NIP. 19620301 1988031 001 Diketahui Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002 Tanggal Lulus : PERNYATAAN De ngan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Hubungan Penguasaan Lahan Sawah dengan Pendapatan Usahatani Padi Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Agustus 2011 Octiasari H34070084 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 10 Oktober 1988. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Chair Muchlis dan Ibunda Euis Kurnia. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Polisi 4 pada Tahun 2001 dan pendidikan menengah pertama dapat diselesaikan penulis pada tahun 2004 di SLTP Negeri 4 Bogor. Pendidikan menengah atas dapat diselesaikan penulis pada tahun 2007 di SMA Negeri 5 Bogor. Penulis diterima pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB USMI pada tahun 2007. Selama mengikuti pendidikan, penulis tercatat sebagai Badan Pengawas Himpunan Profesi Mahasiswa Peminat Agribisnis HIPMA periode 2010-2011 dan aktif di berbagai kepanitian yang diadakan di Kampus Institut Pertanian Bogor KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Pengusahaan Lahan dengan Pendapatan Usahatani Padi Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi”. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola distribusi kepemilikan, penguasaan, dan pengusahaan lahan sawah serta menganalisis hubungan pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani padi dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengusahaan lahan sawah petani padi. Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Agustus 2011 Octiasari UCAPAN TERIMA KASIH Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Drs. Iman Firmansyah, MSi sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 2. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS atas kesediannya menjadi dosen penguji utama dalam sidang skripsi yang telah memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. 3. Yeka Hendra Fatika, SP atas kesediannya menjadi dosen penguji komisi akademik dalam sidang skripsi dan atas segala arahan, bimbingan, waktu, motivasi yang diberikan kepada penulis, serta kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. 4. Arif Karyadi, SP atas arahan, nasihat, dan waktu yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Ires dan Ibu Reni sebagai penyuluh pertanian Kota Sukabumi atas arahan, perhatian, dan waktu yang telah diberikan selama penulis mengumpulkan data. 7. Bapak Kandi dan keluarga yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data. 8. Keluarga besar Kelompok Tani Harum IV atas segala keramahan, keterbukaan, perhatian, tangis dan canda, serta segala informasi yang diberikan untuk penelitian ini. 9. H. Nenden, H. Badrudin, Mualim Jejen, Ibu Tina, Bapak Dadang, dan Ibu Titin atas kesediannya membantu penulis dalam pengujian kuisioner dan atas segala informasi yang diberikan untuk penelitian ini. 10. Seluruh dosen serta staf Departemen Agribisnis. Terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama proses perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi, seminar dan sidang. 11. Tim Kesebelasan Venty, Anten, Putri, Tamie, Haqi, Azie, Agy, Dinar, Jihan, dan Decy atas dukungan, semangat, dan hari-hari kebersamaan yang indah dan ceria. 12. Hatta, Yahya, Sigit, Pandu, Teh Riska atas kebersamaannya dan menemani menyelesaikan skripsi ini. 13. Teman-teman Agribisnis 44 yang tidak akan pernah saya lupakan. 14. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungan yang selama ini telah diberikan kepada penulis. Semoga tali silaturahmi ini akan tetap terjalin dan hanya Allah SWT yang dapat membalas segala amal kebaikan yang telah dilakukan, Amin. Bogor, Agustus 2011 Octiasari 150 DAFTAR PUSTAKA [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi. 2008. Kota Sukabumi dalam Angka. Sukabumi: BPS Kota Sukabumi. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Edisi 6 November 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik. [BPS] Badan Pusat Statistik. Berbagai tahun.Luas Area Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi di Indonesia Tahun 2008-2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Barlowe R. 1978. Land Resource Economics, The Economics of Real Estate. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi. 2009. Programa Penyuluh Pertanian Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi. Sukabumi: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi. 2010. Rencana Kerja Penyuluh Pertanian RKPP THL-TBPP. Sukabumi: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Disti CV. 2006. Analisis pendapatan dan efisiensi produksi usahatani padi program pengelolaan tanaman terpadu dan sumberdaya terpadu di Kabupaten Subang [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Handayani DM. 2006. Analisis profitabilitas dan pendapatan usahatani padi sawah Menurut Luas dan Status Kepemilikan Lahan di Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hantari IA. 2007. Analisis pendapatan dan produksi usahatani padi sawah lahan sempit di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hernanto F. 1988. Ilmu Usahatani. Bogor: Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Lokollo et al. 2007. Dinamika Sosial Ekonomi Perdesaan: Analisis Perbandingan antar Sensus Pertanian. Mubyarto. 1979. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES. 151 Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Rusastra, Sudaryanto. 1997. Dinamika Ekonomi Perdesaan dalam Perspektif Pembangunan Nasional. Prosiding: Dinamika Ekonomi Perdesaan dan Peningkatan Daya Saing Sektor Pertanian Buku 1. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. Saleh C, Zakaria A. 1996. Struktur Penguasaan Tanah di Perdesaan Lampung. Jurnal Struktur dan Dinamika Penguasaan Lahan 1 : 1-24. Sandi RN. 2009. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan sawah di Kabupaten Karawang [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Setiawan I. 2006. Dinamika struktur dan kultur agraria petani pada berbagai zona agroekosistem di Kecamatan Solokanjeruk, Kecamatan Nagreg dan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung [skripsi]. Bandung: Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran. Soeharjo A, Patong D. 1973. Sendi-Sendi Pokok Ilmu Usahatani. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Soekartawi, Dillon JL, Hardaker JB, Soeharjo A. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Perkembangan Petani Kecil . Jakarta : Penerbit Airlangga. Sugiarto. 1996. Distribusi dan Kelembagaan Penguasaan Lahan di Perdesaan Provinsi NTB. Jurnal Struktur dan Dinamika Penguasaan Lahan 6 : 1-30. Suharso P. 2002. Tanah, Petani, Politik Perdesaan. Solo: Pondok Edukasi. Suhartini SH, Mintoro A. 1996. Distribusi Pemilikan dan Penguasaan Lahan Pertanian di Perdesaan Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Struktur dan Dinamika Penguasaan Lahan 4 : 1-13. Sumaryanto, Rusastra. 2000. Struktur Penguasaan Tanah dan Hubungannya dengan Kesejahteraan Petani. Prospektif Pembangunan Pertanian dan Perdesaan dalam Era Otonomi Daerah. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. Supriyati, Saptana, dan Supriyatna Y. 2003. Hubungan Penguasaan Lahan dan Pendapatan Rumah Tangga di Perdesaan Kasus di Propinsi Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. 152 Suratiyah K. 2008. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya. Susilowati SH, Suryani E. 1996. Struktur Penguasaan Lahan di Perdesaan Jawa Tengah. Jurnal Struktur dan Dinamika Penguasaan Lahan 3 : 1-18. Syukur M, Saptana, Erwidodo. 1996. Struktur dan Kelembagaan Penguasaan Lahan pada Desa Lahan Sawah di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Struktur dan Dinamika Penguasaan Lahan 7 : 1-20. Szal R, Robinson. 1977. Measuring Income Inequality. Dalam Frank and Webb Eds: Income Distribution and Growth in Less Developed Countries. Hal 491-533. The Brookings Institution. Tjakrawiralaksana A. 1985. Usahatani. Bogor: Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Wiradi G, Makali. 1984. Penguasaan Tanah dan Kelembagaan dalam Kasryno Ed.. Prospek Pembangunan Ekonomi Perdesaan Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Wiradi G. 2008. Pola Penguasaan Tanah dan Reforma Agraria. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Wiradi, Manning. 1984. Dampak Perubahan Struktur Ekonomi terhadap Struktur Penguasaan Lahan beberapa Desa di DAS Cimanuk. Jurnal Struktur dan Distribusi Penguasaan Lahan 1 : 1-15 124

IX. HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH

Dokumen yang terkait

Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi Sawah ( Oriza sativa)

79 517 91

Analisis Komparisi Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Pengguna Benih Sang Hyang Sri dengan Benih Penangkaran Swadaya (Kasus : Desa Naga Kisar Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)

3 79 94

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi Kasus : Desa Bakaran Batu Dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

1 53 152

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi kasus : Desa Bakaran Batu dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang).

14 80 152

Analisis Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Jenis Saluran Irigasi (Studi Kasus: Desa Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun)

8 82 59

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Sikap Petani Padi Sawah Terhadap Kelompok Tani Di Kabupaten Deli Serdang. (Studi Hasil : Kelompok Tani Kampung Baru, Tani Jaya, Hotma Jaya, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam)

3 44 87

Hubungan Dinamika Kelompok Tani Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Kopi (Kasus : Kelurahan Tigarunggu, Kabupaten Simalungun)

18 102 69

Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sistem Tanam Jajar Legowo Dengan Sistem Tegel Kelurahan Situmekar, Sukabumi

8 45 60

Studi Pemekaran Kelurahan Lembursitu Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi.

0 2 15

Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi Sawah ( Oriza sativa)

0 2 16