107
Dari total responden yang menjawab pertanyaan ini, sebesar 9,09 persen responden menyatakan alasan terjadinya pemindahan hak garapsewa mereka
karena pemilik lahan memberikan menghadiahkan lahan yang dimiliki kepada anak-anaknya; 27,27 persen menyatakan alasan karena pemilik lahan mencabut
hak garapsewanya; 9,09 persen responden menyatakan alasan karena pemilik lahan mengakadkan lahannya ke orang lain; 18,18 persen responden menyatakan
alasan karena pemilik lahan menjual lahannya kepada orang lain; 9,09 persen menyatakan alasan karena penggarap mengalihkan hak garapnya kepada orang
lain yang tidak mampu; 9,09 persen menyatakan alasan karena produksi yang dihasilkan di bawah rata-rata; dan 18,18 persen menyatakan alasan karena
responden pindah tempat tinggal. Tabel 42.
Alasan Terjadinya Pemindahan Hak GarapSewa di Kelompok Tani Harum IV, Kec Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011
Alasan Pemindahan Hak GarapSewa
Responden N
1. Pemilik Lahan Memberikan Lahannya Kepada Anak Anaknya
1 9.09
2. Pemilik Lahan Mencabut Hak GarapSewa 3
27.27 3. Pemilik Lahan Mengakadkan Lahannya Ke Orang Lain
1 9.09
4. Pemilik Lahan Menjual Lahan Ke Orang Lain 2
18.18 5. Penggarap Mengalihkan Hak Garapnya Kepada Orang
Lain Yang Tidak Mampu 1
9.09 6. Produksi Yang Dihasilkan Dibawah Rata Rata
1 9.09
7. Responden Pindah Tempat Tinggal 2
18.18 Total
11 100.00
7.3. Hubungan Kekerabatan antara Pemilik dan Penggarap
Berdasarkan data pada Tabel 43, diperoleh informasi bahwa terdapat 20 responden yang termasuk ke dalam kelompok petani penggarap sewa. Dari total
responden tersebut, 85 persen diantaranya adalah petani yag mengusahakan lahan 0,5 ha, sedangkan sisanya sebesar 15 persen adalah petani yang mengusahakan
lahan 0,5 – 0,99 ha. Dari total responden yang mengusahakan lahan 0,5 ha,
sebesar 70 persennya adalah responden yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik lahan, sedangkan sisanya sebesar 15 persen adalah
responden memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik lahannya. Hal berbeda
108
terjadi pada responden yang mengusahakan lahan 0,5 – 0,9 ha. Dari total
responden yag mengusahakan lahan sebesar 0,5 - 0,9 ha, sebesar 10 persennya adalah responden yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik lahan,
sedangkan sisanya sebesar 5 persen adalah responden tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik lahan.
Tabel 43. Hubungan Kekerabatan Antara Pemilik dan Penggarap di Kelompok
Tani Harum IV, Kec Lembursitu, Kota Sukabumi Tahun 2011 Katagorik
Pengusahaan Lahan Memiliki
Hubungan Kekerabatan
Tidak Memiliki Hubungan
Kekerabatan Total
N N
N Penggarap Sewa
1. 0,5 Ha
3 15.00
14 70.00
17 85.00
2. 0,5 - 0,99 Ha 2
10.00 1
5.00 3
15.00 Total
5 25.00
15 75.00
20 100.00 Penggarap Akad
1. 0,5 Ha
2 66.67
1 33.33
3 100.00 2. 0,5 - 0,99 Ha
0.00 0.00
0.00 Total
2 66.67
1 33.33
3 100.00 Jika dilihat berdasarkan kelompok petani penggarap akad, diperoleh
informasi bahwa terdapat 3 responden yang termasuk ke dalam kelompok petani penggarap akad dan seluruhya merupakan petani yang mengusahakan lahan
0,5 ha. Dari total responden yang mengusahakan lahan
0,5 ha, sebesar 66,67 persennya adalah responden yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik
lahan, sedangkan sisanya sebesar 33,33 persen adalah responden yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik lahannya.
Secara umum tabel ini menjelaskan bahwa sebagian besar responden memperoleh hak garapnya dari pemilik lahan yang tidak memiliki hubungan
kekerabatan. Artinya hubungan antara pemilik dan penggarap murni hubungan bisnis atau usaha semata.
109
7.4. Rata-Rata Lama Waktu Menggarap Lahan dengan Sistem Garap