penerimaan dan popularitas bagi seseorang sedangkan sebaliknya akan memunculkan penolakan dan isolasi.
2. Kekuatan individu
Kemampuan atau keberhasilan dalam mengontrol perilaku yang akan terjadi pada diri. Pengakuan dan penghargaan yang diterima seseorang dari
orang lain dapat memunculkan power dan dapat menimbulkan perasaan menghargai pandangan secara asertif, energik dan eksploratif dan
pendapatnya sendiri dengan percaya diri. 3.
Kompetensi Keberhasilan menampilkan performa kerja dan prestasi yang sesuai
dengan apa yang diharapkan. 4.
Ketaatan individu dan kemampuan memberi contoh Kemampuan seseorang untuk bisa menyesuaikan diri dengan standar
moral dan etika yang berlaku di lingkungannya. Kepatuhan terhadap nilai, moral dan etika yang dijalaninya diasumsikan mengandung sikap positif.
2.8. Need for Achievement
2.8.1. Konsep Need for Achievement
David Clarence McClelland merupakan ahli teori psikologi dari Amerika Serikat yang banyak meneliti mengenai teori motivasi diri seseorang, beliau telah
memberikan kontribusi bagi pemahaman motivasi dengan mengidentifikasi tiga macam kebutuhan, yaitu need for Achievement, need for Power, need for
affiliation. Menurut McClelland 1987 mengatakan need for achievement adalah
proses pembelajaran yang stabil yang mana kepuasan akan didapatkan dengan berjuang dan memenuhi level tertinggi untuk dapat menjadi ahli dibidang
tertentu. Need for achievement adalah merupakan jenis motivasi literature, dan
individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi merupakan individu yang mampu mempertahankan standard kinerja tinggi dan mempunyai keinginan
untuk menyelesaikan tugas yang sulit Jackson, 1974. need for achievement adalah motif yang dipelajari yang mana kepuasan akan didapatkan saat
mengerjakan tugas yang sulit untuk mendapakan sebuah keberhasilan Cook dan Hunsaker, 2001. Pendapat tersebut dijelaskan kembali oleh Aamodt, 1991
mengatakan bahwa need for achieement adalah keinginan untuk menantang pekerjaan yang sulit, yang mana orang yang memiliki need for achievement yang
tinggi memiliki kontrol terhadap prilaku mereka dan menyukai tantangan yang sulit, sementara karyawan yang memiliki need for achievement yang rendah
mudah dipuaskan dengan tantangan yang sedikit. Pendapat lain mengatakan bahwa need for achievement adalah motif yang
dipelajari yang bertujuan mencapai suatu standart keberhasilan dan keunggulan pribadi di suatu bidang tertentu Wade dan Tavris, 2008. Need for
achievement juga dapat diartikan sebagai keinginan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan sasaran secara lebih efektif. Individu-individu yang mempunyai
need for achievement yang tinggi cenderung menetapkan sasaran yang cukup sulit dan mengambil keputusan yang lebih beresiko Grifffin dan Moorhead, 2013.
Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan definisi dari need for achievement pada penelitian ini adalah merupakan suatu dorongan motivasi
untuk mencapai suatu keberhasilan, dimana individu tersebut memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan mempertahankan standar kinerja yang tinggi,
mempunyai keinginan mengerjakan suatu tugas yang sulit, dan memiliki kecenderungan
mengambil keputusan
yang lebih
berisiko dengan
memperimbangkan keahlian dan kemampuannya.
2.8.2. Dimensi Pengukuran Need for Achievement