untuk mengerjakan segala upaya atas nama organisasi, suatu keyakinan, nilai dan tujuan pada organisasi, serta mengedepankan mutu dan kualitas
kerja. Sedangkan menurut McClelland 1987 mengatakan need for achievement adalah proses pembelajaran yang stabil yang mana kepuasan
akan didapatkan dengan berjuang dan memenuhi level tertinggi untuk dapat menjadi ahli dibidang tertentu. Sehingga Individu yang memiliki
organizational commitment tinggi akan cenderung memiliki motivasi diri atau need for achievement yang tinggi pula.
Hubungan yang signifikan antara organizational commitment dengan need for achievement dapat dianalisis dengan melihat dari analisis
deskriptif hasil jawaban responden. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat berdasarkan frekuesinya kecenderungan auditor memiliki need for
achievement adalah Tinggi T yaitu sebanyak 15 20,8 responden. Hal yang serupa terlihat pada variabel organizational commitment dengan
frekuensi pada kategori yang sama yaitu Tinggi T terdapat 23 31,9 responden. Kemudian jika dilihat dari frekuensi pada kategori Rendah R
variabel need for achievement hanya terdapat 8 11,1 responden, hal yang serupa terlihat pada variabel organizational commitment pada
kategori Rendah R sebanyak 16 22,2 responden. Perbedaan yang tidak terlalu besar tersebut menjadikan pengaruh signifikan antara
organizational commitment terhadap need for achievement logis dan dapat diterima.
4.3.7. Self Esteem Berpengaruh Negatif terhadap Premature Sign off Audit
Procedures
Hipotesis tujuh H7 menyatakan bahwa self esteem berpengaruh negatif terhadap premature sign off audit procedures dalam penelitian ini
diterima. Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh parameter koefisien sebesar -0.399 dengan nilai t-statistic sebesar 3,023
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel self esteem berpengaruh signifikan terhadap premature sign off audit procedures dikarenakan
besarnya t-stastistic t-tabel untuk signifikansi 5 yaitu 1,96. Selain itu jika dilihat dari nilai parameter koefisien pada variabel self esteem yang
bernilai negatif menunjukkan bahwa self esteem berpengaruh negatif dan signifikan terhadap premature sign off audit procedures.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori atribusi Harold Kelley 1980 yang menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan
perilaku seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penyebab internal mengacu pada aspek perilaku individual, sesuatu yang ada dalam
diri seseorang seperti sifat pribadi, persepsi diri, kemampuan, motivasi. Sedangkan penyebab eksternal mengacu pada lingkungan yang
mempengaruhi perilaku, seperti kondisi sosial, nilai sosial, dan pandangan masyarakat. Menurut Weningtyas, dkk 2006 menyimpulkan bahwa
variabel self esteem merupakan salah satu faktor internal yang dapat
mempengaruhi tindakan premature sign off audit procedures. Alasan logis diterimanya hipotesis tersebut adalah asumsi yang dikemukakan oleh
Coopersmith 1967 yang mengatakan bahwa individu dengan self esteem tinggi memiliki suatu bentuk mekanisme pertahanan diri tertentu
yang memberikan individu tersebut kepercayaan diri pada penilaian dan kemampuan dirinya, serta meningkatkan perasaan mampu untuk
menghadapi situasi yang menyulitkan. Sehingga individu dengan self esteem tinggi memiliki kecenderungan untuk tidak melakukan premature
sign off audit procedures. Hubungan yang signifikan antara self esteem dengan premature
sign off audit procedures dapat dianalisis dengan melihat dari analisis deskriptif hasil jawaban responden. Dari hasil analisis tersebut dapat
dilihat berdasarkan frekuesinya kecenderungan auditor mentoleransi perilaku premature sign off audit procedures adalah Sangat Rendah SR
yaitu sebanyak 35 48,6 responden. Hal yang serupa terlihat pada variabel self esteem dengan frekuensi pada kategori yang berlawanan yaitu
Sangat Tinggi ST terdapat 27 37,5 responden. Kemudian jika dilihat dari frekuensi pada kategori Sangat Tinggi ST variabel premature sign
off audit procedures hanya terdapat 7 9,7 responden, hal yang serupa terlihat pada variabel audit risk pada kategori Sangat Rendah R sebanyak
9 12,5 responden. Perbedaan yang tidak terlalu besar tersebut menjadikan pengaruh signifikan antara self esteem dengan premature sign
off audit procedures logis dan dapat diterima.