dikatakan baik. Penentuan kategori per-indikator yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada lampiran 12.
4. Locus of control
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Variabel Locus of control
Interval Skor Kategori
Frekuensi Persentase
42 – 50
Sangat Tinggi
1 1,4
34 – 41
Tinggi
16 22,2
26 – 33
Sedang
14 19,4
18 – 25
Rendah
31 43,1
10 – 17
Sangat Rendah
10 13,9
Jumlah 72
100 Skor Tertinggi
42 Skor Terendah
12 Rata-rata
25,56 Kategori
S
Sumber
: Data primer diolah, 2016 Lampiran 8 Hal 224 Berdasarkan jawaban responden, ringkasan deskripsi variabel yang
tersaji dalam Tabel 4.8 menunjukkan hasil bahwa variabel locus of control memiliki skor rata
– rata 25,56 dengan demikian apabila dilihat dari skor rata- rata variabel tersebut termasuk dalam kategori sedang,
yang artinya auditor memiliki tingkat keadaan locus of control yang seimbang. Akan tetapi jika dilihat dari frekuensinya auditor
kecenderungan memiliki locus of control yang rendah. locus of control yang rendah dalam penelitian ini bermakna bahwa secara garis besar
auditor di semarang menganggap mereka merupakan pemegang kendali atas apa-apa pun yang terjadi pada diri mereka sendiri. Dari penelitian ini
dapat diketahui juga KAP yang cenderung memiliki locus of control rendah antara lain KAP ARHJ, KAP Darsono, KAP RAS, KAP BYSA,
serta KAP BTFD. Adapun untuk distribusi jawaban rensponden per- indikator dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9
Persentase Per-Indikator Variabel Locus of control
No Indikator
Persentase Kategori
1 Kurang Suka Berusaha dalam
Mencapai Prestasi dan Menyelesaikan Tugas
45,14 Rendah
2 Kurang Memiliki Inisiatif
51,53 Rendah
3 Memiliki Kepercayaan bahwa
Keberhasilan dan Pencapaian Prestasi dipengaruhi oleh Faktor dari
Luar nasib, keberuntungan, lingkungan
53,68 Sedang
Sumber : Data primer diolah, 2016 Lampiran 8 Hal 224
Berdasarkan Tabel 4.9 yang menunjukkan distribusi jawaban responden untuk setiap indikator yang membentuk variabel locus of
control. Untuk indikator kurang suka berusaha dalam mencapai prestasi
dan menyelesaikan tugas memperoleh hasil persentase sebesar 45,14 dengan kategori rendah, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas auditor
yang bekerja pada KAP di Kota Semarang cenderung suka berusaha dalam mencapai prestasi sehingga bisa dikatakan baik. I
ndikator kurang
memiliki inisiatif memperoleh hasil persentase sebesar 51,53 dengan kategori rendah, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas auditor yang
bekerja pada KAP di Kota Semarang memiliki inisiatif yang baik dalam melaksanakan tugasnya sebagai auditor. I
ndikator auditor memiliki
kepercayaan bahwa keberhasilan dan pencapaian prestasi dipengaruhi oleh faktor dari luar memperoleh hasil persentase sebesar 53,68 dengan
kategori sedang, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas auditor yang bekerja pada KAP di Kota Semarang mengenai kepercayaan bahwa
keberhasilan dan pencapaian prestasi dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti nasib, keberuntungan, dan lingkungan cenderung seimbang.
Penentuan kategori per-indikator yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada lampiran 12.
5. Organizational commitment