Organizational Commitment Berpengaruh Negatif terhadap Premature

tabel untuk signifikansi 5 yaitu 1,96. Selain itu jika dilihat dari nilai parameter koefisien pada variabel organizational commitment yang bernilai negatif menunjukkan bahwa organizational commitment berpengaruh negatif terhadap premature sign off audit procedures akan tetapi nilai tersebut tidak signifikan. Berdasarkan teori atribusi Harold Kelley 1980 menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan perilaku seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penyebab internal mengacu pada aspek perilaku individual, sesuatu yang ada dalam diri seseorang seperti sifat pribadi, persepsi diri, kemampuan, motivasi. Sedangkan penyebab eksternal mengacu pada lingkungan yang mempengaruhi perilaku, seperti kondisi sosial, nilai sosial, dan pandangan masyarakat. Menurut Weningtyas, dkk 2006 menyimpulkan bahwa variabel organizational commitment merupakan salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi tindakan premature sign off audit procedures. Hal ini menjadi menarik untuk dikaji kembali sebab berdasarkan penelitian ini organizational commitment tidak berpengaruh signifikan terhadap premature sign off audit procedures. Teori organizational commitment menurut Allen dan Meyer 1990 membagi organizational commitment menjadi tiga komponen organisasi yaitu komitmen afektif affective commitment, komitmen kontinuans continuance commitment, dan komitmen normatif normative commitment dimana ketiga komponen tersebut dilihatnya komitmen sebagai kondisi psikologis yang dapat menggambarkan hubungan individu dengan organisasi. Menurut Srimindarti 2012 Individu dengan organizational commitment yang tinggi akan lebih tidak terlibat dengan perilaku premature sign off audit procedures. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk tetap mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tempat mereka bekerja. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak selaras dengan teori tersebut, dimana hasil menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara organizational commitment dengan premature sign off audit procedures. .Hubungan yang negatif tetapi tidak signifikan antara organizational commitment dengan premature sign off audit procedures dapat dianalisis dengan melihat dari analisis deskriptif hasil jawaban responden. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat berdasarkan frekuesinya kecenderungan auditor mentoleransi perilaku premature sign off audit procedures adalah Sangat Rendah SR yaitu sebanyak 35 48,6 responden. Akan tetapi pada variabel organizational commitment frekuensi pada kategori yang berlawanan yaitu Sangat Tinggi ST hanya sebanyak 10 13,9 responden. Kemudian jika dilihat dari frekuensi pada kategori Tinggi T variabel premature sign off audit procedures hanya terdapat 9 12,5 responden, sedangkan pada kategori yang berlawanan yaitu Rendah R variabel organizational commitment sebanyak 16 22,2 responden. Perbedaan yang cukup besar inilah yang kemungkinan menyebabkan tidak signifikannya variabel organizational commitment. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya milik Irawati dan Mukhlasin 2005 yang menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan antara variabel organizational commitment dengan premature sign off audit procedures. Akan tetapi menolak hasil penelitian milik Srimindarti 2012 yang menyimpulkan bahwa adanya pengaruh negatif antara organizational commitment dengan premature sign off audit procedures.

4.3.5. Organizational Commitment Berpengaruh Positif terhadap Self Esteem

Hipotesis lima H5 menyatakan bahwa organizational commitment berpengaruh positif terhadap self esteem dalam penelitian ini diterima. Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh parameter koefisien sebesar 0,760 dengan nilai t-statistic sebesar 14,528 Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel organizational commitment berpengaruh signifikan terhadap self esteem dikarenakan besarnya t-stastistic t-tabel untuk signifikansi 5 yaitu 1,96. Selain itu jika dilihat dari nilai parameter koefisien pada variabel organizational commitment yang bernilai positif menunjukkan bahwa organizational commitment berpengaruh positif dan signifikan terhadap self esteem. Hasil penelitian ini selaras dengan teori organizational commitment yang dikemukakan oleh Allen dan Meyer 1990 yang membagi organizational commitment menjadi tiga komponen organisasi yaitu komitmen afektif affective commitment, komitmen kontinuans continuance commitment, dan komitmen normatif normative commitment dimana ketiga komponen tersebut dilihatnya komitmen sebagai kondisi psikologis yang dapat menggambarkan hubungan individu dengan organisasi. Organizational commitment adalah keinginan kuat untuk mengerjakan segala upaya atas nama organisasi, suatu keyakinan, nilai dan tujuan pada organisasi, serta mengedepankan mutu dan kualitas kerja. Individu yang memiliki organizational commitment tinggi akan cenderung memiliki kepercayaan diri optimis dan harga diri yang tinggi pula karena mereka mendukung tujuan dari organisasi tersebut dan bersedia membantu untuk mencapai tujuan tersebut. Hubungan yang signifikan antara organizational commitment dengan self esteem dapat dianalisis dengan melihat dari analisis deskriptif hasil jawaban responden. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat berdasarkan frekuesinya kecenderungan auditor memiliki self esteem adalah Tinggi T yaitu sebanyak 21 29,2 responden. Hal yang serupa terlihat pada variabel organizational commitment dengan frekuensi pada kategori yang sama yaitu Tinggi T terdapat 23 31,9 responden. Kemudian jika dilihat dari frekuensi pada kategori Sangat Rendah SR variabel self esteem hanya terdapat 9 12,5 responden, hal yang serupa terlihat pada variabel audit risk pada kategori Sangat Rendah SR sebanyak 7 9,7 responden. Perbedaan yang tidak terlalu besar tersebut menjadikan pengaruh signifikan antara organizational commitment terhadap self esteem logis dan dapat diterima.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit Ditinjau Dari Faktor Eksternal Dan Faktor Internal Auditor

3 18 165

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 15

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURE PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI JAWA TENGAH.

0 0 1

The Influence Of Time Pressure On The Behaviours Of Premature Sign Off In Audit Procedures

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repo

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 13

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 38

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 94