1. Perhitungan Fisik; 2. Pengurangan Sampel Audit; serta
3. Konfirmasi.
2.5. Locus of Control
2.5.1. Konsep Locus of Control
Konsep tentang Locus
of control pusat
kendali pertama
kali dikemukakan oleh Rotter 1966, seorang ahli teori pembelajaran sosial. Locus of
control merupakan salah satu variabel kepribadian personility, yang didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu tidaknya mengontrol
nasib destiny sendiri Kreitner dan Kinicki, 2005. Locus of control adalah cara pandang seseorang taerhadap suatu peristiwa apakah dia merasa dapat
atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya Rotter, 1966. Locus of control
locus pengendalian merupakan kendali individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan diri. Lokus
pengendalian ini terbagi menjadi dua yaitu lokus pengendalian internal yang mencirikan seseorang memiliki keyakinan bahwa mereka bertanggung jawab atas
perilaku kerja mereka di organisasi. Lokus pengendalian eksternal yang mencirikan individu yang mempercayai bahwa perilaku kerja dan keberhasilan
tugas mereka lebih dikarenakan faktor di luar diri yaitu organisasi. Teori ini menggolongkan individu apakah termasuk ke dalam locus internal atau locus
external. Internal locus of control adalah individu yang yakin bahwa mereka merupakan pemegang kendali atas apa-apa pun yang terjadi pada diri mereka,
sedangkan external locus of control adalah individu yang yakin bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar seperti
keberuntungan dan kesempatan Robbins dan Judge, 2007. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Individu yang
memiliki keyakinan bahwa nasib atau event-event dalam kehidupannya berada dibawah kontrol dirinya, dikatakan individu tersebut memiliki internal locus of
control. Sementara individu yang memiliki keyakinan bahwa lingkunganlah yang mempunyai kontrol terhadap nasib atau event-event yang terjadi dalam
kehidupannya dikatakan individu tersebut memiliki external locus of control. Individu dengan internal locus of control lebih menyukai untuk memilih ujian
yang membutuhkan keahlian dan ketrampilan daripada individu yang memiliki external locus of control Kahle, 1980
Konsep tentang locus of control yang digunakan Rotter 1966 memiliki empat konsep dasar, yaitu:
1. Potensi perilaku, yaitu setiap kemungkinan yang secara relatif muncul
pada situasi tertentu, berkaitan dengan hasil yang diinginkan dalam kehidupan seseorang.
2. Harapan, merupakan suatu kemungkinan dari berbagai kejadian yang akan
muncul dan dialami oleh seseorang. 3.
Nilai unsur penguat, yakni pilihan terhadap berbagai kemungkinan penguatan atas hasil dari beberapa penguat lainnya yang dapat muncul
pada situasi serupa.
4. Suasana psikologis, yakni bentuk rangsangan baik secara internal maupun
eksternal yang diterima seseorang pada suatu saat tertentu, yang meningkatkan atau menurunkan harapan terhadap munculnya hasil yang
sangat diharapkan. Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini definisi locus of control
dapat disimpulkan sebagai cara pandang seorang auditor terhadap suatu peristiwa yang terjadi pada dirinya, apakah dirinya yakin bahwa segala peristiwa yang
terjadi tersebut dikendalikan oleh dirinya sendiri internal locus of control, atau keyakinan bahwa segala yang terjadi pada dirinya dikendalikan oleh kekuatan dari
luar diri sendiri seperti keberhuntungan dan kesempatan.
2.5.2. Dimensi Pengukuran Locus of Control