Organizational Commitment Berpengaruh Positif terhadap Self Esteem

commitment dimana ketiga komponen tersebut dilihatnya komitmen sebagai kondisi psikologis yang dapat menggambarkan hubungan individu dengan organisasi. Organizational commitment adalah keinginan kuat untuk mengerjakan segala upaya atas nama organisasi, suatu keyakinan, nilai dan tujuan pada organisasi, serta mengedepankan mutu dan kualitas kerja. Individu yang memiliki organizational commitment tinggi akan cenderung memiliki kepercayaan diri optimis dan harga diri yang tinggi pula karena mereka mendukung tujuan dari organisasi tersebut dan bersedia membantu untuk mencapai tujuan tersebut. Hubungan yang signifikan antara organizational commitment dengan self esteem dapat dianalisis dengan melihat dari analisis deskriptif hasil jawaban responden. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat berdasarkan frekuesinya kecenderungan auditor memiliki self esteem adalah Tinggi T yaitu sebanyak 21 29,2 responden. Hal yang serupa terlihat pada variabel organizational commitment dengan frekuensi pada kategori yang sama yaitu Tinggi T terdapat 23 31,9 responden. Kemudian jika dilihat dari frekuensi pada kategori Sangat Rendah SR variabel self esteem hanya terdapat 9 12,5 responden, hal yang serupa terlihat pada variabel audit risk pada kategori Sangat Rendah SR sebanyak 7 9,7 responden. Perbedaan yang tidak terlalu besar tersebut menjadikan pengaruh signifikan antara organizational commitment terhadap self esteem logis dan dapat diterima.

4.3.6. Organizational Commitment Berpengaruh Positif terhadap Need for

Achievement Hipotesis enam H6 menyatakan bahwa organizational commitment berpengaruh positif terhadap need for achievement dalam penelitian ini diterima. Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh parameter koefisien sebesar 0,734 dengan nilai t-statistic sebesar 15,771 Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel organizational commitment berpengaruh signifikan terhadap need for achievement dikarenakan besarnya t-stastistic t-tabel untuk signifikansi 5 yaitu 1,96. Selain itu jika dilihat dari nilai parameter koefisien pada variabel organizational commitment yang bernilai positif menunjukkan bahwa organizational commitment berpengaruh positif dan signifikan terhadap need for achievement. Hasil penelitian ini selaras dengan teori organizational commitment yang dikemukakan oleh Allen dan Meyer 1990 yang membagi organizational commitment menjadi tiga komponen organisasi yaitu komitmen afektif affective commitment, komitmen kontinuans continuance commitment, dan komitmen normatif normative commitment dimana ketiga komponen tersebut dilihatnya komitmen sebagai kondisi psikologis yang dapat menggambarkan hubungan individu dengan organisasi. Organizational commitment adalah keinginan kuat untuk mengerjakan segala upaya atas nama organisasi, suatu keyakinan, nilai dan tujuan pada organisasi, serta mengedepankan mutu dan kualitas kerja. Sedangkan menurut McClelland 1987 mengatakan need for achievement adalah proses pembelajaran yang stabil yang mana kepuasan akan didapatkan dengan berjuang dan memenuhi level tertinggi untuk dapat menjadi ahli dibidang tertentu. Sehingga Individu yang memiliki organizational commitment tinggi akan cenderung memiliki motivasi diri atau need for achievement yang tinggi pula. Hubungan yang signifikan antara organizational commitment dengan need for achievement dapat dianalisis dengan melihat dari analisis deskriptif hasil jawaban responden. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat berdasarkan frekuesinya kecenderungan auditor memiliki need for achievement adalah Tinggi T yaitu sebanyak 15 20,8 responden. Hal yang serupa terlihat pada variabel organizational commitment dengan frekuensi pada kategori yang sama yaitu Tinggi T terdapat 23 31,9 responden. Kemudian jika dilihat dari frekuensi pada kategori Rendah R variabel need for achievement hanya terdapat 8 11,1 responden, hal yang serupa terlihat pada variabel organizational commitment pada kategori Rendah R sebanyak 16 22,2 responden. Perbedaan yang tidak terlalu besar tersebut menjadikan pengaruh signifikan antara organizational commitment terhadap need for achievement logis dan dapat diterima.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit Ditinjau Dari Faktor Eksternal Dan Faktor Internal Auditor

3 18 165

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 15

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURE PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI JAWA TENGAH.

0 0 1

The Influence Of Time Pressure On The Behaviours Of Premature Sign Off In Audit Procedures

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repo

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 13

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 38

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 94