Prosedur analitis; Jawaban Selalu S diberi skor 5 b. Jawaban Sering SR diberi skor 4 Jawaban Kadang- kadang KK diberi skor 3 d. Jawaban Jarang J diberi skor 2 Jawaban Tidak pernah TP diberi skor 1 3. Jawaban Sangat tidak setuju STS diberi skor 5 b. Jaw

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.3.1. Variabel Laten Endogen

Variabel laten endogen adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel eksogen, atau dapat disebut juga sebagai variabel dependen. Variabel laten endogen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Premature sign off audit procedures ialah salah satu tindakan disfungsional yang dilakukan oleh auditor dengan menghentikan satu atau beberapa prosedur audit yang diperlukan tanpa menggantikan prosedur tersebut dengan langkah lain sebagai pengganti, namun semua prosedur audit yang disyaratkan didokumentasikan secara lengkap dan wajar. Premature sign off audit procedures merupakan penghentian satu atau beberapa langkah audit yang diperlukan dalam prosedur audit tanpa menggantikan dengan langkah lain Maulina dkk, 2013. Adapun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur variabel premature sign off audit procedures menurut Herningsih 2001 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pemahaman bisnis klien; b. Pertimbangan pengendalian intern klien;

c. Pengujian substantif; d. Pertimbangan internal auditor;

e. Prosedur analitis;

f. Konfirmasi ;

g. Menggunakan representasi manajemen;

h. Melaksanakan uji kepatuhan terhadap pengendalian atas transaksi dalam aplikasi sistem online; i. Mengurangi jumlah sampel; serta j. Pemeriksaan fisik.

3.3.2. Variabel Perantara Endogen

Variabel perantara endogen merupakan variabel antara yang menghubungkan variabel eksogen dengan variabel endogen. mempunyai anak panah yang menuju kearahnya dan dari arah variabel tersebut dalam sutau model diagram jalur. Adapun variabel perantara endogen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Self Esteem

Self esteem merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya terutama mengenai sikap menerima atau menolak, dan indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuannya, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan. Secara singkat self esteem adalah “personal judgment” mengenai perasaan berharga atau berarti yang di ekspresikan dalam sikap-sikap individu terhadap dirinya. Coopersmith, 1967. Adapun aspek-aspek harga diri yang dapat digunakan sebagai indikasi besar atau kecilnya self esteem yang dikemukakan oleh Coopersmith 1967 sebagai berikut : a. Keberartian diri; b. Kekuatan individu; c. Kompetensi; d. Ketaatan individu dan kemampuan memberi contoh.

2. Need for Achievement

Need for achievement adalah motif yang dipelajari yang mana kepuasan akan didapatkan saat mengerjakan tugas yang sulit untuk mendapakan sebuah keberhasilan Cook dan Hunsaker, 2001. Need for achievement pada penelitian ini adalah merupakan suatu dorongan motivasi untuk mencapai suatu keberhasilan, dimana individu tersebut memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan mempertahankan standar kinerja yang tinggi, mempunyai keinginan mengerjakan suatu tugas yang sulit, dan memiliki kecenderungan mengambil keputusan yang lebih berisiko dengan memperimbangkan keahlian dan kemampuannya. Adapun indikator yang dapat menjelaskan mengenai besarnya need for achievement yang dimiliki seseorang menurut Mc.Clelland 1987 adalah sebagai berikut : a. Inovatif; b. Membutuhkan feedback; c. Memiliki tanggungjawab personal terhadap kinerja; d. Persistence; e. Menyukai tugas yang sulit dan menantang.

3.3.3. Variabel Laten Eksogen

Variabel laten eksogen adalah variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel endogen terikat. Dalam istilah lain, dapat disebut pula sebagai independen variabel. Variabel laten eksogen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Time Pressure

Time pressure adalah keadaan dimana auditor mendapatkan tekanan saat melaksanakan audit, keadaan tersebut antara lain time budget pressure dimana auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun, serta time deadline pressure atau kondisi dimana auditor dituntut untuk menyelesaikan tugas audit tepat pada waktunya. Kriteria seorang auditor untuk mendapatkan peringkat yang baik adalah pencapaian anggaran waktu. Tuntutan-tuntutan seperti inilah yang menimbulkan time pressure Kholidiah, 2014. Adapun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur variabel time pressure menurut Maulina 2010 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Ketepatan waktu; b. Pencapaian anggaran waktu; c. Keterbatasan sumber daya; d. Tingkat efisiensi terhadap anggaran waktu; e. Kepatuhan auditor; f. Ketidakseimbangan antara tugas dan waktu yang tersedia; g. Penetapan batasan waktu.

2. Audit Risk

Dalam penelitian ini yang dimaksud dari audit risk adalah risiko deteksi. Risiko deteksi merukapakan risiko dimana auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi Mulyadi, 2002:168. Tidak seperti risiko bawaan dan risiko pengendalian, tingkat aktual dari risiko deteksi dapat dirubah oleh auditor dengan memvariasikan sifat, waktu, ekstensivitas pengujian- pengujian atau penempatan staf audit yang berhubungan dengan pengujian substantif yang dilaksanakan pada suatu asersi. Risiko deteksi terjadi akibat adanya kekeliruan auditor dalam menerapkan prosedur audit, kekeliruan dalam menafsirkan bukti yang sudah diperoleh, serta kesalahan dalam menentukan prosedur audit. Boynton, 2003:203. Adapun berdasarkan pada hasil penelitian Werningtyas 2006 dimensi pengukuran dari Audit risk ialah sebagai berikut : a. Perhitungan Fisik; b. Pengurangan Sampel Audit; serta c. Konfirmasi.

3. Locus of Control

Locus of control merupakan salah satu variabel kepribadian personility, yang didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu tidaknya mengontrol nasib destiny sendiri Kreitner dan Kinicki, 2005. Locus of control adalah cara pandang seseorang taerhadap suatu peristiwa apakah dia merasa dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya Rotter, 1966. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan external locus of control dimana perilaku premature sign off audit procedures biasa terjadi pada seseorang yang memiliki extenal locus of control. Lestari 2010 menyebutkan bahwa auditor yang memiliki external locus of control yang tinggi akan meningkatkan probabiltas mereka dalam menghentikan prematur prosedur audit dan temuan pada penelitian tersebut menunjukan bahwa semakin kuat external locus of control auditor, maka akan cenderung melakukan upaya penghentian secara prematur prosedur audit. Adapun indikator dalam menentukan besarnya external locus of control menurut Crider 1983 adalah sebagai berikut : a. Kurang memiliki inisiatif. b. Mempunyai harapan bahwa ada sedikit korelasi antara usaha dan kesuksesan. c. Kurang suka berusaha, karena mereka percaya bahwa faktor luarlah yang mengontrol.

4. Organizational commitment

Organizational commitment merupakan rasa identifikasi ketertarikan dan kepercayaan terhadap tujuan dan nilai organisasi, keterlibatan kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi organisasi, serta loyalitas keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang dinyatakan oleh karyawan terhadap organisasinya Wahyudi, 2013. Konsep organizational commitment didasarkan pada premis bahwa individual membentuk suatu keterikatan terhadap organisasi. Secara historis, organizational commitment merupakan perspektif yang bersifat keperilakuan dimana komitmen diartikan sebagai perilaku yang konsisten dengan aktivitas Setiawan dan Ghozali, 2006. Adapun dimensi pengukuran untuk menentukan besarnya organizational commitment menurut Allen dan Meyer 1997 adalah sebagai berikut : a. Komitmen afektif ; b. Komitmen berkelanjutan ; c. Komitmen normatif.

3.3.4. Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan uraian di atas mengenai definisi dan pengukuran variabel, dapat ditabulasikan lebih rinci ke dalam operasionalisasi variabel penelitian yang terdapat pada Tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian No Variabel Indikator Skala Referensi 1 Premature Sign Off Audit Procedures Pemahaman Bisnis Klien Likert Herningsih 2001, Weningtyas, dkk 2006. Pertimbangan Pengendalian Intern Pengujian Substantif Pertimbangan Internal Auditor Prosedur Analitis Konfirmasi Menggunakan Representasi Manajemen Melaksanakan Uji Kepatuhan terhadap Pengendalian atas Transaksi sistem aplikasi On-line Mengurangi Jumlah Sampel Pemeriksaan Fisik 2 Time Pressure Ketepatan Waktu Likert Herningsih 2001, Weningtyas, dkk 2006 Maulina, dkk 2010. Pencapaian Anggaran Waktu Keterbatasan Sumber Daya Tingkat Efisiensi Anggaran Waktu Kepatuhan Auditor No Variabel Indikator Skala Referensi Ketidakseimbangan Antara Tugas dan Waktu yang Tersedia Penetapan Batasan Waktu

3 Audit Risk

Herningsih 2001, Weningtyas, 2006 Perhitungan Fisik Likert Herningsih 2001, Weningtyas, dkk 2006. Pengurangan Sampel Audit Konfirmasi 4 Locus of Control Kurang Suka Berusaha dalam Mencapai Prestasi dan Menyelesaikan Tugas Likert Rotter 1996, Crider 1983, Spector 1988, Donnely, dkk 2003. Kurang Memiliki Inisiatif Memiliki Kepercayaan bahwa Keberhasilan dan Pencapaian Prestasi dipengaruhi oleh Faktor dari Luar nasib, keberuntungan, lingkungan 5 Organizational Commitment Komitmen Afektif Likert Meyer dan Allen 1997, Akhsan 2014. Komitmen Berkelanjutan Komitmen Normatif 6 Self Esteem Keberartian diri Likert Coopersmith 1967, Malone C.F., dan Kekuatan Individu No Variabel Indikator Skala Referensi Kompetensi Robert R.W. 1996, Fathir 2011. Ketaatan individu dan kemampuan memberi contoh 7 Need for Achievement Inovatif Likert Mc.Clelland 1987, Almar’atus 2013, Kholidiah 2014. Membutuhkan feedback Memiliki Tanggung Jawab Personal terhadap Kinerja Presistence Tidak Mudah Menyerah Menyukai Tugas yang Sulit dan Menantang

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Metode Angket

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survey yaitu metode pengumpulan data primer dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dalam bentuk pertanyaan tertulis. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk jawabannya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden Sugiyono, 2009. Kuesioner akan diberikan masing-masing KAP diberikan kuesioner dengan jangka waktu pengembalian 2 - 3 minggu terhitung sejak kuesioner diterima oleh responden. Setiap responden diminta untuk memilih salah satu jawaban dalam kuesioner yang sesuai dengan persepsi masing – masing individu diantara pilihan yang sudah disediakan. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut dibuat menggunakan skala 1 sampai dengan 5. Untuk mengisi kuesioner responden dapat dengan memberi tanda cek v atau tanda silang x pada kolom yang dipilih. Kuesioner dengan bentuk ini lebih menarik responden karena kemudahannya dalam memberi jawaban dan juga waktu yang digunakan untuk menjawab akan lebih singkat.

3.4.2. Instrumen Pengolahan Data

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, maupun menyelidiki variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, dimana pertanyaan tertulis akan diberikan kepada responden untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Berikut ini adalah instrumen untuk tiap-tiap variabel dalam penelitian ini :

1. Premature sign off audit procedures

Variabel premature sign off audit procedures ini diukur menggunakan instrumen Herningsih 2001 yang kemudian dikembangkan oleh peneliti. Instrumen terdiri dari 20 pertanyaan yang dijawab menggunakan skala likert, skala yang digunakan adalah skala likert 1 sampai dengan 5 poin. Jawaban dari responden menentukan tingkat penghentian prosedur audit oleh auditor. Skor yang diberikan untuk setiap jawaban responden sebagai berikut :

a. Jawaban Selalu S diberi skor 5 b. Jawaban Sering SR diberi skor 4

c. Jawaban Kadang- kadang KK diberi skor 3 d. Jawaban Jarang J diberi skor 2

e. Jawaban Tidak pernah TP diberi skor 1

2. Time pressure

Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan pertanyaan yang dikembangkan oleh Maulina 2010 yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti. Instrumen terdiri dari 14 pertanyaan yang dijawab menggunakan skala likert, skala yang digunakan adalah skala likert 1 sampai dengan 5 poin. Jawaban dari responden menentukan tingkat time pressure yang dialami oleh auditor. Skor yang diberikan untuk setiap jawaban responden sebagai berikut :

a. Jawaban Selalu S diberi skor 5 b. Jawaban Sering SR diberi skor 4

c. Jawaban Kadang- kadang KK diberi skor 3 d. Jawaban Jarang J diberi skor 2

e. Jawaban Tidak pernah TP diberi skor 1 3.

Audit risk Variabel audit risk ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Herningsih 2001 yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti. Instrumen terdiri dari 6 pertanyaan yang dijawab menggunakan skala likert, skala yang digunakan adalah skala likert 1 sampai dengan 5 poin. Skor yang diberikan untuk setiap jawaban responden sebagai berikut :

a. Jawaban Sangat tidak setuju STS diberi skor 5 b. Jawaban Tidak setuju TS diberi skor 4

c. Jawaban Netral N diberi skor 3 d. Jawaban Setuju S diberi skor 2

e. Jawaban Sangat setuju SS diberi skor 1 4.

Locus of control Variabel locus of control ini diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Donnely, dkk 2003 yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti. Instrumen terdiri dari 12 pertanyaan yang dijawab menggunakan skala likert, skala yang digunakan adalah skala likert 1 sampai dengan 5 poin. Pada variabel ini peneliti menerapkan pernyataan favorable dan unfavorable. Dimana pernyataan favorable ditunjukkan pada item perntanyaan nomor 2, 6, 8, 9, 11, dan 12 sedangkan pernyataan unfavorable ditunjukkan pada item pertanyaan nomor 1, 3, 4, 5, 7, dan 10. Jawaban dari responden menentukan tingkat locus of control eksternal responden, skor yang lebih tinggi menunjukkan kepribadian responden akan locus of control eksternal tinggi . Skor yang diberikan untuk setiap jawaban responden sebagai berikut :

a. Pernyataan Favorable

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit Ditinjau Dari Faktor Eksternal Dan Faktor Internal Auditor

3 18 165

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 15

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURE PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI JAWA TENGAH.

0 0 1

The Influence Of Time Pressure On The Behaviours Of Premature Sign Off In Audit Procedures

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repo

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 13

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 38

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 94