3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.3.1. Variabel Laten Endogen
Variabel laten endogen adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel eksogen, atau dapat disebut juga sebagai variabel
dependen. Variabel laten endogen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Premature sign off audit procedures ialah salah satu tindakan disfungsional yang
dilakukan oleh auditor dengan menghentikan satu atau beberapa prosedur audit yang diperlukan tanpa menggantikan prosedur tersebut dengan langkah lain
sebagai pengganti,
namun semua
prosedur audit
yang disyaratkan
didokumentasikan secara lengkap dan wajar. Premature sign off audit procedures merupakan penghentian satu atau beberapa langkah audit yang diperlukan dalam
prosedur audit tanpa menggantikan dengan langkah lain Maulina dkk, 2013. Adapun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur variabel premature sign
off audit procedures menurut Herningsih 2001 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pemahaman bisnis klien; b. Pertimbangan pengendalian intern klien;
c. Pengujian substantif; d. Pertimbangan internal auditor;
e. Prosedur analitis;
f. Konfirmasi ;
g. Menggunakan representasi manajemen;
h. Melaksanakan uji kepatuhan terhadap pengendalian atas transaksi dalam
aplikasi sistem online;
i. Mengurangi jumlah sampel; serta
j. Pemeriksaan fisik.
3.3.2. Variabel Perantara Endogen
Variabel perantara endogen
merupakan variabel
antara yang
menghubungkan variabel eksogen dengan variabel endogen. mempunyai anak panah yang menuju kearahnya dan dari arah variabel tersebut dalam sutau model
diagram jalur. Adapun variabel perantara endogen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Self Esteem
Self esteem merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya terutama mengenai sikap menerima atau menolak, dan
indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuannya, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan. Secara singkat self esteem
adalah “personal judgment” mengenai perasaan berharga atau berarti yang di ekspresikan dalam
sikap-sikap individu terhadap dirinya. Coopersmith, 1967. Adapun aspek-aspek harga diri yang dapat digunakan sebagai indikasi besar atau kecilnya self esteem
yang dikemukakan oleh Coopersmith 1967 sebagai berikut : a. Keberartian diri;
b. Kekuatan individu; c. Kompetensi;
d. Ketaatan individu dan kemampuan memberi contoh.
2. Need for Achievement
Need for achievement adalah motif yang dipelajari yang mana kepuasan akan didapatkan saat mengerjakan tugas yang sulit untuk mendapakan
sebuah keberhasilan Cook dan Hunsaker, 2001. Need for achievement pada penelitian ini adalah merupakan suatu dorongan motivasi untuk mencapai suatu
keberhasilan, dimana individu tersebut memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan mempertahankan standar kinerja yang tinggi, mempunyai keinginan
mengerjakan suatu tugas yang sulit, dan memiliki kecenderungan mengambil keputusan yang lebih berisiko dengan memperimbangkan keahlian dan
kemampuannya. Adapun indikator yang dapat menjelaskan mengenai besarnya need for achievement yang dimiliki seseorang menurut Mc.Clelland 1987 adalah
sebagai berikut : a. Inovatif;
b. Membutuhkan feedback; c. Memiliki tanggungjawab personal terhadap kinerja;
d. Persistence; e. Menyukai tugas yang sulit dan menantang.
3.3.3. Variabel Laten Eksogen
Variabel laten eksogen adalah variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel endogen terikat.
Dalam istilah lain, dapat disebut pula sebagai independen variabel. Variabel laten eksogen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Time Pressure
Time pressure adalah keadaan dimana auditor mendapatkan tekanan saat melaksanakan audit, keadaan tersebut antara lain time budget pressure
dimana auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah
disusun, serta time deadline pressure atau kondisi dimana auditor dituntut untuk menyelesaikan tugas audit tepat pada waktunya. Kriteria seorang auditor untuk
mendapatkan peringkat yang baik adalah pencapaian anggaran waktu. Tuntutan-tuntutan seperti inilah yang menimbulkan time pressure Kholidiah,
2014. Adapun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur variabel time pressure menurut Maulina 2010 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Ketepatan waktu; b. Pencapaian anggaran waktu;
c. Keterbatasan sumber daya; d. Tingkat efisiensi terhadap anggaran waktu;
e. Kepatuhan auditor; f.
Ketidakseimbangan antara tugas dan waktu yang tersedia; g. Penetapan batasan waktu.
2. Audit Risk
Dalam penelitian ini yang dimaksud dari audit risk adalah risiko deteksi. Risiko deteksi merukapakan risiko dimana auditor tidak dapat mendeteksi salah
saji material yang terdapat dalam suatu asersi Mulyadi, 2002:168. Tidak seperti risiko bawaan dan risiko pengendalian, tingkat aktual dari risiko deteksi dapat
dirubah oleh auditor dengan memvariasikan sifat, waktu, ekstensivitas pengujian-
pengujian atau penempatan staf audit yang berhubungan dengan pengujian substantif yang dilaksanakan pada suatu asersi. Risiko deteksi terjadi akibat
adanya kekeliruan auditor dalam menerapkan prosedur audit, kekeliruan dalam menafsirkan bukti yang sudah diperoleh, serta kesalahan dalam menentukan
prosedur audit. Boynton, 2003:203. Adapun berdasarkan pada hasil penelitian
Werningtyas 2006 dimensi pengukuran dari Audit risk ialah sebagai berikut : a. Perhitungan Fisik;
b. Pengurangan Sampel Audit; serta c. Konfirmasi.
3. Locus of Control
Locus of control merupakan salah satu variabel kepribadian personility, yang didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu tidaknya
mengontrol nasib destiny sendiri Kreitner dan Kinicki, 2005. Locus of control adalah cara pandang seseorang taerhadap suatu peristiwa apakah dia merasa
dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya Rotter, 1966. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan external locus of control dimana
perilaku premature sign off audit procedures biasa terjadi pada seseorang yang memiliki extenal locus of control. Lestari 2010 menyebutkan bahwa auditor
yang memiliki
external locus of control
yang tinggi akan meningkatkan probabiltas mereka dalam menghentikan prematur prosedur audit dan temuan pada penelitian
tersebut menunjukan bahwa semakin kuat
external locus of control
auditor, maka akan cenderung melakukan upaya penghentian secara prematur prosedur audit.
Adapun indikator dalam menentukan besarnya external locus of control menurut Crider 1983 adalah sebagai berikut :
a. Kurang memiliki inisiatif. b. Mempunyai harapan bahwa ada sedikit korelasi antara usaha dan kesuksesan.
c. Kurang suka berusaha, karena mereka percaya bahwa faktor luarlah yang mengontrol.
4. Organizational commitment
Organizational commitment merupakan rasa identifikasi ketertarikan dan kepercayaan terhadap tujuan dan nilai organisasi, keterlibatan kesediaan untuk
berusaha sebaik mungkin demi organisasi, serta loyalitas keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang dinyatakan oleh karyawan terhadap
organisasinya Wahyudi, 2013. Konsep organizational commitment didasarkan pada premis bahwa individual membentuk suatu keterikatan terhadap organisasi.
Secara historis, organizational commitment merupakan perspektif yang bersifat keperilakuan dimana komitmen diartikan sebagai perilaku yang konsisten dengan
aktivitas Setiawan dan Ghozali, 2006. Adapun dimensi pengukuran untuk menentukan besarnya organizational commitment menurut Allen dan Meyer 1997
adalah sebagai berikut : a. Komitmen afektif ;
b. Komitmen berkelanjutan ; c. Komitmen normatif.
3.3.4. Operasionalisasi Variabel
Berdasarkan uraian di atas mengenai definisi dan pengukuran variabel, dapat ditabulasikan lebih rinci ke dalam operasionalisasi variabel penelitian yang
terdapat pada Tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel
Indikator Skala
Referensi
1 Premature
Sign Off Audit Procedures
Pemahaman Bisnis Klien
Likert Herningsih 2001,
Weningtyas, dkk 2006.
Pertimbangan Pengendalian Intern
Pengujian Substantif
Pertimbangan Internal Auditor
Prosedur Analitis Konfirmasi
Menggunakan Representasi
Manajemen Melaksanakan Uji
Kepatuhan terhadap Pengendalian atas
Transaksi sistem aplikasi On-line
Mengurangi Jumlah Sampel
Pemeriksaan Fisik
2 Time Pressure Ketepatan Waktu
Likert Herningsih 2001,
Weningtyas, dkk 2006 Maulina, dkk 2010.
Pencapaian Anggaran Waktu
Keterbatasan Sumber Daya
Tingkat Efisiensi Anggaran Waktu
Kepatuhan Auditor
No Variabel
Indikator Skala
Referensi
Ketidakseimbangan Antara Tugas dan
Waktu yang Tersedia
Penetapan Batasan Waktu
3 Audit Risk
Herningsih 2001,
Weningtyas, 2006
Perhitungan Fisik Likert
Herningsih 2001, Weningtyas, dkk
2006.
Pengurangan Sampel Audit
Konfirmasi 4
Locus of Control
Kurang Suka Berusaha dalam
Mencapai Prestasi dan Menyelesaikan
Tugas Likert
Rotter 1996, Crider 1983,
Spector 1988, Donnely, dkk 2003.
Kurang Memiliki Inisiatif
Memiliki Kepercayaan
bahwa Keberhasilan dan
Pencapaian Prestasi dipengaruhi oleh
Faktor dari Luar nasib,
keberuntungan, lingkungan
5 Organizational
Commitment Komitmen Afektif
Likert Meyer dan Allen
1997, Akhsan 2014.
Komitmen Berkelanjutan
Komitmen Normatif
6 Self Esteem
Keberartian diri Likert
Coopersmith 1967, Malone C.F., dan
Kekuatan Individu
No Variabel
Indikator Skala
Referensi
Kompetensi Robert R.W. 1996,
Fathir 2011. Ketaatan individu
dan kemampuan memberi contoh
7 Need for
Achievement Inovatif
Likert Mc.Clelland 1987,
Almar’atus 2013, Kholidiah 2014.
Membutuhkan feedback
Memiliki Tanggung Jawab Personal
terhadap Kinerja Presistence Tidak
Mudah Menyerah Menyukai Tugas
yang Sulit dan Menantang
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Metode Angket
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survey yaitu metode pengumpulan data primer dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada responden dalam bentuk pertanyaan tertulis. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk jawabannya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden Sugiyono, 2009.
Kuesioner akan diberikan masing-masing KAP diberikan kuesioner dengan jangka waktu pengembalian 2 - 3 minggu terhitung sejak kuesioner
diterima oleh responden. Setiap responden diminta untuk memilih salah satu
jawaban dalam kuesioner yang sesuai dengan persepsi masing – masing individu
diantara pilihan yang sudah disediakan. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut dibuat menggunakan
skala 1 sampai dengan 5. Untuk mengisi kuesioner responden dapat dengan memberi tanda cek v atau tanda silang x pada kolom yang dipilih. Kuesioner
dengan bentuk ini lebih menarik responden karena kemudahannya dalam memberi jawaban dan juga waktu yang digunakan untuk menjawab akan lebih singkat.
3.4.2. Instrumen Pengolahan Data
Instrumen penelitian
merupakan alat
yang digunakan
untuk mengumpulkan, memeriksa, maupun menyelidiki variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, dimana pertanyaan tertulis akan diberikan kepada responden untuk memperoleh
informasi yang diperlukan. Berikut ini adalah instrumen untuk tiap-tiap variabel dalam penelitian ini :
1. Premature sign off audit procedures
Variabel premature sign off audit procedures ini diukur menggunakan instrumen Herningsih 2001 yang kemudian dikembangkan oleh peneliti.
Instrumen terdiri dari 20 pertanyaan yang dijawab menggunakan skala likert, skala yang digunakan adalah skala likert 1 sampai dengan 5 poin. Jawaban dari
responden menentukan tingkat penghentian prosedur audit oleh auditor. Skor yang diberikan untuk setiap jawaban responden sebagai berikut :
a. Jawaban Selalu S diberi skor 5 b. Jawaban Sering SR diberi skor 4
c. Jawaban Kadang- kadang KK diberi skor 3 d. Jawaban Jarang J diberi skor 2
e. Jawaban Tidak pernah TP diberi skor 1
2. Time pressure
Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan pertanyaan yang dikembangkan oleh Maulina 2010 yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti.
Instrumen terdiri dari 14 pertanyaan yang dijawab menggunakan skala likert, skala yang digunakan adalah skala likert 1 sampai dengan 5 poin. Jawaban dari
responden menentukan tingkat time pressure yang dialami oleh auditor. Skor yang diberikan untuk setiap jawaban responden sebagai berikut :
a. Jawaban Selalu S diberi skor 5 b. Jawaban Sering SR diberi skor 4
c. Jawaban Kadang- kadang KK diberi skor 3 d. Jawaban Jarang J diberi skor 2
e. Jawaban Tidak pernah TP diberi skor 1 3.
Audit risk
Variabel audit risk ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Herningsih 2001 yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti.
Instrumen terdiri dari 6 pertanyaan yang dijawab menggunakan skala likert, skala yang digunakan adalah skala likert 1 sampai dengan 5 poin. Skor yang diberikan
untuk setiap jawaban responden sebagai berikut :
a. Jawaban Sangat tidak setuju STS diberi skor 5 b. Jawaban Tidak setuju TS diberi skor 4
c. Jawaban Netral N diberi skor 3 d. Jawaban Setuju S diberi skor 2
e. Jawaban Sangat setuju SS diberi skor 1 4.
Locus of control
Variabel locus of control ini diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Donnely, dkk 2003 yang kemudian dimodifikasi oleh
peneliti. Instrumen terdiri dari 12 pertanyaan yang dijawab menggunakan skala likert, skala yang digunakan adalah skala likert 1 sampai dengan 5 poin. Pada
variabel ini peneliti menerapkan pernyataan favorable dan unfavorable. Dimana pernyataan favorable ditunjukkan pada item perntanyaan nomor 2, 6, 8, 9, 11, dan
12 sedangkan pernyataan unfavorable ditunjukkan pada item pertanyaan nomor 1, 3, 4, 5, 7, dan 10. Jawaban dari responden menentukan tingkat locus of control
eksternal responden, skor yang lebih tinggi menunjukkan kepribadian responden akan locus of control eksternal tinggi . Skor yang diberikan untuk setiap jawaban
responden sebagai berikut :
a. Pernyataan Favorable