masyarakat. Menurut Weningtyas, dkk 2006 menyimpulkan bahwa variabel audit risk merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi tindakan premature sign off audit procedures. Hubungan yang signifikan antara audit risk dengan premature sign
off audit procedures dapat dianalisis dengan melihat dari analisis deskriptif hasil jawaban responden. Dari hasil analisis tersebut dapat
dilihat berdasarkan frekuesinya kecenderungan auditor mentoleransi perilaku premature sign off audit procedures adalah Sangat Rendah SR
yaitu sebanyak 35 48,6 responden. Hal yang serupa terlihat pada variabel audit risk frekuensi pada kategori yang sama yaitu Sangat Rendah
SR terdapat 26 36,1 responden. Kemudian jika dilihat dari frekuensi pada kategori Tinggi T variabel premature sign off audit procedures
hanya terdapat 9 12,5 responden, hal yang serupa terlihat pada variabel audit risk sebanyak 9 12,5 responden. Perbedaan yang tidak terlalu
besar tersebut menjadikan pengaruh signifikan antara audit risk dengan premature sign off audit procedures logis dan dapat diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
Yusrawati 2009, La Ane 2011, Fathir 2011, dan Nisa 2013 yang menunjukkan adanya pengaruh positif pada variabel audit risk terhadap
premature sign off audit procedures. Akan tetapi menolak hasil penelitian Wahyudi 2011 yang mengungkapkan bahwa risiko audit tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap premature sign off audit procedures dan berbeda juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Kholidiah 2014
yang justru menemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif risiko audit terhadap premature sign off audit procedures.
4.3.3. Locus of Control Berpengaruh Positif terhadap Premature Sign off
Audit Procedures
Hipotesis tiga H3 menyatakan bahwa locus of control berpengaruh positif terhadap premature sign off audit procedures dalam
penelitian ini ditolak. Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh parameter koefisien sebesar 0.123 dengan nilai t-statistic sebesar
0,833 Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel locus of control eksternal tidak berpengaruh signifikan terhadap premature sign off audit procedures
dikarenakan besarnya t-stastistic t-tabel untuk signifikansi 5 yaitu 1,96. Selain itu jika dilihat dari nilai parameter koefisien pada variabel
locus of control eksternal yang bernilai positif menunjukkan bahwa time pressure berpengaruh positif terhadap premature sign off audit procedures
akan tetapi nilai tersebut tidak signifikan. Berdasarkan teori atribusi Harold Kelley 1980 menjelaskan
bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan perilaku seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penyebab internal mengacu pada
aspek perilaku individual, sesuatu yang ada dalam diri seseorang seperti sifat pribadi, persepsi diri, kemampuan, motivasi. Sedangkan penyebab
eksternal mengacu pada lingkungan yang mempengaruhi perilaku, seperti kondisi sosial, nilai sosial, dan pandangan masyarakat. Menurut
Weningtyas, dkk 2006 menyimpulkan bahwa variabel locus of control
eksternal merupakan salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi tindakan premature sign off audit procedures. Hal ini menjadi menarik
untuk dikaji kembali sebab berdasarkan penelitian ini locus of control eksternal tidak berpengaruh signifikan terhadap premature sign off audit
procedures. Menurut Lestari 2010 yang menyebutkan bahwa auditor yang
memiliki locus of control eksternal yang tinggi akan meningkatkan probabilitas mereka dalam menghentikan prematur prosedur audit dan
temuan pada penelitian tersebut menunjukan bahwa semakin kuat locus of control eksternal auditor, maka akan cenderung melakukan upaya
premature sign off audit procedures. Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian ini justru sebaliknya, dimana peneliti menemukan bahwa tidak
adanya pengaruh signifikan antara locus of control eksternal dengan premature sign off audit procedures. Hubungan yang tidak signifikan
antara locus of control eksternal dengan premature sign off audit procedures dapat dianalisis dengan melihat dari analisis deskriptif hasil
jawaban responden. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat berdasarkan frekuesinya kecenderungan auditor mentoleransi perilaku premature sign
off audit procedures adalah Sangat Rendah SR yaitu sebanyak 35 48,6 responden. Akan tetapi pada variabel locus of control eksternal
frekuensi pada kategori yang sama yaitu Sangat Rendah SR hanya sebanyak 10 13,9 responden. Kemudian jika dilihat dari frekuensi pada
kategori Tinggi T variabel premature sign off audit procedures hanya