tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu rendah. Penentuan kategori per-indikator yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada lampiran 12.
3. Audit Risk
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Variabel Audit Risk
Interval Skor Kategori
Frekuensi Persentase
26 – 30
Sangat Tinggi
2 2,8
21 – 25
Tinggi
9 12,5
16 – 20
Sedang
10 13,9
11 – 15
Rendah
25 34,7
6 – 10
Sangat Rendah
26 36,1
Jumlah 72
100 Skor Tertinggi
27 Skor Terendah
6 Rata-rata
13,61 Kategori
R
Sumber : Data primer diolah, 2016 Lampiran 7 Hal 222
Berdasarkan jawaban responden, ringkasan deskripsi variabel yang tersaji dalam Tabel 4.6 menunjukkan hasil bahwa variabel audit risk
memiliki skor rata – rata 13,61 dengan demikian apabila dilihat dari skor
rata- rata variabel tersebut termasuk dalam kategori rendah, yang artinya auditor memiliki tingkat audit risk yang rendah, dimana tingkat audit risk
yang rendah mengindikasi jika auditor secara mayoritas mampu mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan klien. Dari
penelitian ini diketahui juga KAP yang memiliki tingkat audit risk yang rendah antara lain KAP ARHJ, KAP Sodikin, KAP Hananta, KAP
Darsono, KAP RAS, KAP BYSA, dan KAP BTFD. Adapun untuk
distribusi jawaban rensponden per-indikator dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.7
Persentase Per-Indikator Variabel Audit Risk
No Indikator
Persentase Kategori
1 Perhitungan Fisik
43,19 Rendah
2 Pengurangan Sampel
Audit 48,19
Rendah 3
Konfirmasi 44,72
Rendah
Sumber : Data primer diolah, 2016 Lampiran 7 Hal 222
Berdasarkan Tabel 4.7 yang menunjukkan distribusi jawaban responden untuk setiap indikator yang membentuk variabel audit risk.
Untuk indikator perhitungan fisik memperoleh nilai persentase sebesar 43,19 dengan kategori rendah, hal ini menunjukkan bahwa toleransi
auditor untuk tidak melaksanakan perhitungan fisik rendah sehingga audit risk yang diterima rendah atau bisa dikatakan baik. Indikator
pengurangan sampel audit memperoleh nilai persentase sebesar 48,19 dengan kategori rendah, hal ini menunjukkan bahwa toleransi auditor
untuk mengurangi jumlah sampel audit rendah sehingga audit risk yang diterima rendah atau bisa dikatakan baik. Indikator konfirmasi
memperoleh nilai persentase sebesar 44,72 dengan kategori rendah, hal ini menunjukkan bahwa toleransi auditor untuk tidak melaksanakan
konfirmasi rendah sehingga audit risk yang diterima rendah atau bisa
dikatakan baik. Penentuan kategori per-indikator yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada lampiran 12.
4. Locus of control