memahami pengukuran indikator-indikator dalam setiap variabel yang diungkapkan dalam penelitian. Berikut ini disajikan deskripsi masing-
masing variabel penelitian.
1. Premature Sign Off Audit Procedures
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Variabel Premature sign off audit procedures
Interval Skor Kategori
Frekuensi Persentase
84 – 100
Sangat Tinggi
7 9,7
68 – 83
Tinggi
9 12,5
52 – 67
Sedang
9 12,5
36 – 51
Rendah
12 16,7
20 – 35
Sangat Rendah
35 48,6
Jumlah 72
100 Skor Tertinggi
89 Skor Terendah
20 Rata-rata
45,32 Kategori
R
Sumber : Data primer diolah, 2016 Lampiran 5 Hal 216
Berdasarkan jawaban responden, ringkasan deskripsi variabel yang tersaji dalam Tabel 4.2 menunjukkan hasil bahwa variabel Premature sign
off audit procedures memiliki skor rata – rata 45,32 dengan demikian
dapat diketahui variabel tersebut termasuk dalam kategori rendah, yang artinya auditor yang bekerja pada KAP di kota Semarang memiliki
toleransi yang rendah terhadap perilaku premature sign off audit procedures. Dari penelitian ini diketahui juga KAP yang sangat tidak
mentolerir prilaku premature sign off audit procedures antara lain KAP ARHJ, KAP Sodikin, KAP Hananta, KAP Darsono, KAP RAS, KAP
BYSA, serta KAP BTFD. Adapun untuk distribusi jawaban rensponden per-indikator dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3
Distribusi Per-Indikator Variabel Premature sign off audit procedures
No Indikator
Persentase Kategori
1 Pemahaman Bisnis Klien
44,03 Rendah
2 Pertimbangan Pengendalian Intern
43,33 Rendah
3 Pengujian Substantif
46,11 Rendah
4 Pertimbangan Internal Auditor
45,56 Rendah
5 Prosedur Analitis
45,83 Rendah
6 Konfirmasi
45,83 Rendah
7 Menggunakan Representasi
Manajemen 45,69
Rendah
8 Melaksanakan Uji Kepatuhan
terhadap Pengendalian atas Transaksi sistem aplikasi On-line
45,42 Rendah
9 Mengurangi Jumlah Sampel
48,47 Rendah
10 Pemeriksaan Fisik 42,92
Rendah
Sumber : Data primer diolah, 2016 Lampiran 5 Hal 216
Berdasarkan Tabel 4.3 yang menunjukkan distribusi jawaban responden untuk setiap indikator yang membentuk variabel premature
sign off audit procedures. Untuk indikator pemahaman bisnis klien memiliki nilai presentase 44,03 dengan kategori rendah, artinya
toleransi auditor untuk tidak melaksanakan prosedur audit mengenai pemahaman bisnis klien rendah atau bisa dikatakan baik. Indikator
pertimbangan pengendalian intern mendapatkan nilai persentase 43,33 dengan kategori rendah, artinya toleransi auditor untuk tidak
melaksanakan prosedur audit mengenai pertimbangan pengendalian intern rendah atau bisa dikatakan baik. Indikator pengujian substantif
mendapatkan nilai persentase 46,11 dengan kategori rendah, artinya toleransi auditor untuk tidak melaksanakan prosedur audit mengenai
pengujian substantif rendah atau bisa dikatakan baik. Indikator pertimbangan internal auditor memperoleh nilai persentase 45,56
dengan kategori rendah, artinya toleransi auditor untuk tidak melaksanakan prosedur audit mengenai pertimbangan internal auditor
rendah atau bisa dikatakan baik. Indikator prosedur analitis memperoleh nilai persentase 45,83 dengan kategori rendah, artinya toleransi auditor
untuk tidak melaksanakan prosedur audit mengenai prosedur analitis rendah atau bisa dikatakan baik. Indikator konfirmasi memperoleh nilai
persentase 45,83 dengan kategori rendah, artinya toleransi auditor untuk tidak melaksanakan prosedur audit mengenai konfirmasi rendah
atau bisa dikatakan baik. Indikator menggunakan representasi
manajemen memperoleh nilai persentase 45,69 dengan kategori rendah, artinya
toleransi auditor untuk tidak melaksanakan prosedur audit mengenai
menggunakan representasi manajemen rendah atau bisa
dikatakan baik. Indikator m elaksanakan uji kepatuhan terhadap
pengendalian atas transaksi sistem aplikasi on-line memperoleh nilai persentase 45,42 dengan kategori rendah, artinya
toleransi auditor untuk tidak melaksanakan prosedur audit mengenai
pengendalian atas transaksi sistem aplikasi on-line
rendah atau bisa dikatakan baik. Indikator mengurangi jumlah sampel memperoleh nilai persentase
48,47 dengan kategori rendah, artinya toleransi auditor untuk tidak
melaksanakan prosedur audit mengenai mengurangi jumlah sampel rendah atau bisa dikatakan baik. Indikator pemeriksaan fisik memperoleh
nilai persentase 42,92 dengan kategori rendah, yang artinya toleransi auditor untuk tidak melaksanakan prosedur audit mengenai pemeriksaan
fisik rendah atau bisa dikatakan baik. Penentuan kategori per-indikator yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada lampiran 12.
2. Time pressure