Need for Achievement Berpengaruh Negatif terhadap Premature Sign
perilaku individual, sesuatu yang ada dalam diri seseorang seperti sifat pribadi, persepsi diri, kemampuan, motivasi. Sedangkan penyebab
eksternal mengacu pada lingkungan yang mempengaruhi perilaku, seperti kondisi sosial, nilai sosial, dan pandangan masyarakat. Menurut
Weningtyas, dkk 2006 menyimpulkan bahwa variabel need for achievement merupakan salah satu faktor internal yang dapat
mempengaruhi tindakan premature sign off audit procedures. Hal ini menjadi menarik untuk dikaji kembali sebab berdasarkan penelitian ini
need for achievement tidak berpengaruh signifikan terhadap premature sign off audit procedures.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori motivasi kebutuhan David McClelland 1961 yang mengemukakan bahwa terdapat tiga jenis
kebutuhan motivasi yaitu motivasi untuk mencapai prestasi need for achievement n-ach , motivasi untuk mendapatkan kekuasaan otoritas
need for power n-pow, dan motivasi untuk berafiliasi need for affiliation n -affil. Motivasi untuk berprestasi need for achievement
adalah motivasi atau hasrat seseorang untuk meraih prestasi dalam hidupnya, ini merupakan proses pembelajaran yang stabil yang mana
kepuasan akan didapatkan dengan berjuang dan memenuhi level tertinggi untuk dapat menjadi ahli dalam bidang tertentu. Dengan kata lain motivasi
untuk berprestasi merupakan tingkat dimana seseorang memiliki kemauan untuk menjadi sukses di bidangnya. Bagi mereka yang memiliki need for
achievement tinggi cenderung menyukai pekerjaan yang menantang
dengan sasaran akhir yang masih dapat dicapai, karena apabila jalan yang mereka tempuh untuk mencapai kesuksesan memiliki risiko rendah,
mereka akan menganggap bahwa itu bukanlah pencapaian kesuksesan yang sesungguhnya. Berdasarkan teori tersebut seharusnya individu
dengan need for achievement tinggi memiliki kecenderungan untuk tidak melakukan premature sign off audit procedures dikarenakan lebih
mengedepankan mutu kualitas dalam setiap pekerjaannya, da n menyukai tantangan.
Hubungan yang tidak signifikan antara need for achievement dengan premature sign off audit procedures dapat dianalisis dengan
melihat dari analisis deskriptif hasil jawaban responden. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat berdasarkan frekuesinya kecenderungan auditor
mentoleransi perilaku premature sign off audit procedures pada kategori Sangat Tinggi ST yaitu sebanyak 7 9,7 responden. Hal yang berbeda
terlihat pada variabel need for achievement dengan frekuensi pada kategori yang berlawanan yaitu Sangat Rendah SR yaitu sebanyak 0
0,0 responden. Artinya 7 9,7 responden tersebut meskipun cenderung mentoleransi sikap perilaku premature sign off audit
procedures sangat tinggi tetapi tetap memiliki need for achievement yang tinggi pula. Hal tersebut kemungkinan yang menakibatkan tidak
signifikannya pengaruh varibel need for achievement terhadap premature sign off audit procedures.
Hasil penelitian ini menolak hasil penelitian sebelumnya milik Almar’atus 2013 dan Kholidiah 2014. Yang mengungkapkan bahwa
terdapat pengaruh negatif antara need for achievement dengan premature sign off audit procedures. Dimana pada penelitian ini menunjukkan
bahwa tidak adanya pengaruh antara need for achievement dengan premature sign off audit procedures.