Konsep Audit risk Audit risk

Time pressure adalah suatu kondisi dimana auditor mendapatkan tekanan dari tempatnya bekerja untuk menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Maulina, 2010. Indikator dari variabel time pressure berdasarkan penelitian Maulina 2010 adalah sebagai berikut : 1. Indikator Time budget pressure a. Ketepatan anggaran waktu ; b. Pencapaian anggaran waktu ; c. Keterbatasan sumber daya ; d. Tingkat efisiensi terhadap anggaran waktu ; serta e. Kepatuhan auditor. 2. Indikator Time deadline pressure a. Ketidakseimbangan antara tugas dan waktu yang tersedia; dan b. Penetapan batasan waktu.

2.4. Audit risk

2.4.1. Konsep Audit risk

Pada setiap perencanaan pasti akan dihadapkan pada risiko dan bagaimana cara untuk meminimalkan risiko yang ada, tidak terkecuali auditor yang harus mempertimbangkan audit risk yang akan dihadapi. Audit risk adalah risiko yang timbul bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material Messier, dkk, 2006:88. Audit risk adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material SA Seksi 312. Konsep keseluruhan mengenai audit risk merupakan kebalikan dari konsep keyakinan yang memadai. Semakin tinggi kepastian yang diperoleh auditor dalam menyatakan pendapat yang benar, semakin rendah audit risk yang akan ia terima. Jika kepastian yang diinginkan sebesar 99 maka audit risk adalah 1, sementara apabila kepastian sebesar 95 dianggap cukup, maka audit risk adalah 5. Boynton, 2003:202 Menurut Mulyadi 2002:166 Audit risk, dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Risiko audit keseluruhan Overall audit risk Pada tahap perencanaan auditnya, auditor pertama kali harus menentukan risiko audit keseluruhan yang direncanakan. Yang merupakan besarnya risiko yang dapat ditanggung oleh auditor dalam menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar, padahal kenyataannya laporan keuangan tersebut berisi salah saji material. 2. Risiko audit individual Karena audit mencangkup pemeriksaan terhadap akun-akun secara individual, risiko audit keseluruhan harus dialokasikan kepada akun-akun yang berkaitan. Sedangkan terdapat tiga unsur dalam model risiko di atas Mulyadi, 2002:167: 1. Risiko bawaanInherent risk Adalah ketentuan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang terkait. 2. Risiko pengendalian Control risk Adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas. Risiko ini ditentukan oleh efektivitas kebijakan dan prosedur pengendalian intern untuk mencapai tujuan umum pengendalian intern yang relevan dengan audit atas laporan keuangan entitas. 3. Risiko deteksi Detection risk Adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi ditentukan oleh efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Risiko ini timbul sebagian karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi, dan sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi tersebut diperiksa 100. Ketidakpastian lain semacam itu timbul karena auditor mungkin memilih suatu prosedur audit yang tidak cocok, menerapkan secara keliru prosedur yang tepat, atau salah menafsirkan hasil audit. Dalam penelitian ini yang dimaksud dari audit risk adalah risiko deteksi. Risiko deteksi merukapakan risiko dimana auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi Mulyadi, 2002:168. Tidak seperti risiko bawaan dan risiko pengendalian, tingkat aktual dari risiko deteksi dapat dirubah oleh auditor dengan memvariasikan sifat, waktu, ekstensivitas pengujian- pengujian atau penempatan staf audit yang berhubungan dengan pengujian substantif yang dilaksanakan pada suatu asersi. Risiko deteksi terjadi akibat adanya kekeliruan auditor dalam menerapkan prosedur audit, kekeliruan dalam menafsirkan bukti yang sudah diperoleh, serta kesalahan dalam menentukan prosedur audit. Boynton, 2003:203 Berdasarkan uraian diatas pada penelitian ini definisi audit risk dapat disimpulkan sebagai risiko yang timbul akibat dari auditor tidak dapat mendeteksi adanya laporan keuangan yang mengandung salah saji material, sehingga gagal dalam memodifikasi pendapatnya. Kegagalan auditor dalam mendeteksi salah saji material ini dikarenakan auditor tidak dapat memeriksa 100 saldo akun yang ada pada laporan keuangan klien, kekeliruan auditor dalam menerapkan prosedur audit, kekeliruan dalam menafsirkan bukti yang sudah diperoleh, serta kesalahan dalam menentukan prosedur audit.

2.4.2. Dimensi Pengukuran Audit risk

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit Ditinjau Dari Faktor Eksternal Dan Faktor Internal Auditor

3 18 165

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 15

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURE PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI JAWA TENGAH.

0 0 1

The Influence Of Time Pressure On The Behaviours Of Premature Sign Off In Audit Procedures

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repo

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 13

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 38

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 94