Self esteem terhadap premature sign off audit procedures Need for achievement terhadap premature sign off audit procedures

tujuan dan nilai dalam organisasi tersebut. Orang-orang dengan tingkat komitmen afektif yang tinggi memiliki keinginan untuk tetap berada di organisasi karena mereka mendukung tujuan dari organisasi tersebut dan bersedia membantu untuk mencapai tujuan tersebut. Seseorang dengan tingkat komitmen afektif cenderung memiliki kepercayaan diri optimis dan harga diri yang tinggi pula.

6. Organizational commitment terhadap need for achievement

Organizational commitment adalah penerimaan tujuan organisasi dan kemauan untuk mengerahkan usaha atas nama organisasi, penelitian membuktikan organizational commitment sebagai ukuran dari identifikasi karyawan dengan organisasi. Hollinger dan Clark, 1983. Menurut McClelland 1987 mengatakan need for achievement adalah proses pembelajaran yang stabil yang mana kepuasan akan didapatkan dengan berjuang dan memenuhi level tertinggi untuk dapat menjadi ahli dibidang tertentu. Sejalan dengan definisi tersebut teori organizational commitment menjelaskan bahwa individu memiliki keinginan kuat untuk mengerjakan segala upaya atas nama organisasi, suatu keyakinan, nilai dan tujuan pada organisasi, serta mengedepankan mutu dan kualitas kerja. Sedangkan menurut Jackson 1974 seorang individu yang memiliki need for achievement tinggi adalah individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, dan individu yang mampu mempertahankan standard kinerja tinggi dan mempunyai keinginan untuk menyelesaikan tugas yang sulit. Sehingga kecenderungan seorang individu dengan organizational commitment tinggi memiliki motivasi diri need for achievement yang tinggi.

7. Self esteem terhadap premature sign off audit procedures

Self esteem merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya terutama mengenai sikap menerima atau menolak, dan indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuannya, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan. Secara singkat self esteem adalah “personal judgment ” mengenai perasaan berharga atau berarti yang di ekspresikan dalam sikap-sikap individu terhadap dirinya Coopersmith, 1967. Menurut Robbins dan Judge 2007 mendefinisikan self esteem sebagai tingkat menyukai atau tidak menyukai dan tingkat sampai mana individu menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia. Teori atribusi Harold Kelley 1980 menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan perilaku seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mengacu pada aspek perilaku individual, sesuatu yang ada dalam diri seseorang seperti sifat pribadi, persepsi diri, kemampuan, motivasi. Sedangkan faktor eksternal mengacu pada lingkungan yang mempengaruhi perilaku, seperti kondisi sosial, nilai sosial, dan pandangan masyarakat. Self esteem merupakan salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi perilaku premature sign off audit procedures. Hal tersebut diperkuat oleh asumsi Coopersmith 1967 yang mengatakan bahwa individu dengan self esteem tinggi memiliki suatu bentuk mekanisme pertahanan diri tertentu yang memberikan individu tersebut kepercayaan diri pada penilaian dan kemampuan dirinya, serta meningkatkan perasaan mampu untuk menghadapi situasi yang menyulitkan. Sehingga individu dengan self esteem tinggi memiliki kecenderungan untuk tidak melakukan premature sign off audit procedures.

8. Need for achievement terhadap premature sign off audit procedures

Menurut teori motivasi kebutuhan David McClelland 1961 dalam bukunya “The Achieving Society” mengemukakan bahwa terdapat tiga jenis kebutuhan motivasi yaitu motivasi untuk mencapai prestasi need for achievement n-ach , motivasi untuk mendapatkan kekuasaan otoritas need for power n- pow, dan motivasi untuk berafiliasi need for affiliation n -affil. Need for achievement adalah hasrat seseorang untuk meraih prestasi dalam hidupnya, ini merupakan proses pembelajaran yang stabil yang mana kepuasan akan didapatkan dengan berjuang dan memenuhi level tertinggi untuk dapat menjadi ahli dalam bidang tertentu McClelland, 1961. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi merupakan individu yang mampu mempertahankan standard kinerja tinggi dan mempunyai keinginan untuk menyelesaikan tugas yang sulit Jackson, 1974. need for achievement adalah motif yang dipelajari yang mana kepuasan akan didapatkan saat mengerjakan tugas yang sulit untuk mendapakan sebuah keberhasilan Cook dan Hunsaker, 2001. Pendapat tersebut dijelaskan kembali oleh Aamodt 1991 yang mengatakan bahwa need for achievement adalah keinginan untuk menantang pekerjaan yang sulit, yang mana orang yang memiliki need for achievement yang tinggi memiliki kontrol terhadap prilaku mereka dan menyukai tantangan yang sulit, sementara karyawan yang memiliki need for achievement yang rendah mudah dipuaskan dengan tantangan yang sedikit. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa individu dengan need for achievement tinggi memiliki kecenderungan untuk tidak melakukan premature sign off audit procedures dikarenakan lebih mengedepankan mutu kualitas dalam setiap pekerjaannya, dan menyukai tantangan.

9. Organizational commitment terhadap premature sign off audit

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit Ditinjau Dari Faktor Eksternal Dan Faktor Internal Auditor

3 18 165

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 15

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURE PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI JAWA TENGAH.

0 0 1

The Influence Of Time Pressure On The Behaviours Of Premature Sign Off In Audit Procedures

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repo

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 13

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 38

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 94