Menurut Sososutikno 2003 Time pressure yang dihadapi oleh auditor dapat menimbulkan stress tinggi yang dapat mempengaruhi sikap, niat, dan
perilaku auditor, serta mengurangi perhatian mereka terhadap aspek kualitatif dari indikasi salah saji yang menunjukkan potensial kecurangan pelaporan keuangan.
Keadaan ini dapat memungkinkan auditor untuk melakukan premature sign off audit procedures mengingat keterbatasan waktu yang diberikan, serta tingkat
stress yang tinggi. Semakin besar pressure terhadap waktu pengerjaan audit, semakin besar pula kecenderungan untuk melakukan penghentian prematur.
2. Audit risk terhadap premature sign off audit procedures
Audit risk adalah risiko yang timbul bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu laporan keuangan
yang mengandung salah saji material Messier dkk, 2006:88. Audit risk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah risiko deteksi, risiko deteksi ditentukan oleh
efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Risiko ini timbul sebagian karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan
transaksi, dan sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi tersebut diperiksa 100. Ketidakpastian lain
semacam itu timbul karena auditor mungkin memilih suatu prosedur audit yang tidak cocok, menerapkan secara keliru prosedur yang tepat, atau salah
menafsirkan hasil audit Mulyadi, 2002:168. Berdasarkan teori atribusi Harold Kelley 1980 menjelaskan bahwa
terdapat dua faktor yang menyebabkan perilaku seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mengacu pada aspek perilaku individual,
sesuatu yang ada dalam diri seseorang seperti sifat pribadi, persepsi diri, kemampuan, motivasi. Sedangkan faktor eksternal mengacu pada lingkungan
yang mempengaruhi perilaku, seperti kondisi sosial, nilai sosial, dan pandangan masyarakat. Dalam penelitian ini audit risk merupakan salah satu dari situational
attributions faktor eksternal dalam menentukan perilaku auditor melakukan premature sign off audit procedures.
Disaat auditor menginginkan risiko deteksi yang rendah, berarti auditor menginginkan semua bahan bukti yang diperoleh dapat mendeteksi adanya salah
saji material. Agar bahan bukti dapat mendeteksi salah saji material auditor memerlukan jumlah bahan bukti lebih banyak dan prosedur yang lebih banyak
pula sehingga kemungkinan melakukan tindakan premature sign off audit procedures lebih rendah
3. Locus of control terhadap premature sign off audit procedures