Teori Atribusi Attribution theory

25

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Teori Atribusi Attribution theory

Dalam penelitian ini, untuk menjelaskan faktor penyebab atau motif perilaku seseorang melakukan premature sign off audit procedures menggunakan teori atribusi yang dikembangkan pertama kali oleh Fritz Heider 1958 kemudian dikembangkan oleh Kelley 1980 dan Bernard Weiner 1974. Menurut Heider 1958, setiap individu pada dasarnya adalah seseorang ilmuwan semu pseudo scientist yang berusaha untuk mengerti tingkah laku orang lain dengan mengumpulkan dan memadukan potongan-potongan informasi sampai mereka tiba pada sebuah penjelasan masuk akal tentang sebab-sebab orang lain bertingkah laku tertentu. Heider 1958 berargumentasi bahwa terdapat dua sumber atribusi tingkah laku 1 Atribusi internal atau atribusi disposisional. 2 Atribusi eksternal atau atribusi lingkungan. Pada atribusi internal menyimpulkan bahwa tingkah laku seseorang disebabkan oleh sifat-sifat atau disposisi unsur psikologis yang mendahului tingkah laku. Pada atribusi eksternal menyimpulkan bahwa tingkah laku seseorang disebabkan oleh situasi tempat atau lingkungan orang itu berada. Teori atribusi Harold Kelley 1980 memandang individu sebagai psikologi amatir yang mencoba memahami sebab-sebab yang terjadi pada berbagai peristiwa yang dihadapinya. Ia mencoba menemukan apa yang menyebabkan apa atau apa yang mendorong siapa melakukan apa. Respon yang kita berikan pada suatu peristiwa bergantung pada interpretasi kita tentang peristiwa itu. Teori ini diarahkan untuk mengembangkan penjelasan dari cara-cara kita menilai orang secara berlainan, tergantung makna apa yang kita hubungkan atribusikan ke suatu perilaku tertentu. Penyebab perilaku tersebut dalam persepsi sosial lebih dikenal dengan istilah dispositional attributions penyebab internal dan situational attributions penyebab eksternal Robbins, 1996. Atribusi disposisional atau penyebab internal mengacu pada aspek perilaku individual, sesuatu yang ada dalam diri seseorang seperti sifat pribadi, persepsi diri, kemampuan, motivasi. Atribusi situasional atau penyebab eksternal mengacu pada lingkungan yang mempengaruhi perilaku, seperti kondisi sosial, nilai sosial, dan pandangan masyarakat. Penentuan atribusi penyebab apakah individual atau situasi dipengaruhi oleh tiga faktor Kelley, 1980: 1. Konsensus consensus: Konsensus adalah situasi yang membedakan perilaku seseorang dengan perilaku orang lainnya dalam menghadapi situasi yang sama. Bila seseorang berperilaku sama dengan kebanyakan orang lain, maka perilaku orang tersebut memiliki konsesnsus yang tinggi. Tetapi bila perilaku seseorang tersebut berbeda dengan perilaku kebanyakan orang maka berarti perilaku tersebut memiliki consensus yang rendah. 2. Konsistensi consistency: Konsisten adalah derajat kesamaan reaksi seseorang terhadap stimulus atau peristiwa yang sama pada waktu yang berbeda. Apakah pelaku yang bersangkutan cenderung melakukan perilaku yang sama di masa lalu dalam situasi yang sama. 3. Kekhususan distinctiveness: Keunikan menujukkan sejauh mana seseorang bereaksi dengan cara yang sama terhadap stimulus atau peristiwa yang berbeda. Teori atribusi menurut Weiner 1974 dilandaskan pada pandangan satu dimensi yang didasarkan pada asumsi bahwa penyebab tingkah-laku menurut presepsi individu adalah berbeda. Kejadian itu disebabkan diatribusikan oleh atau pada individu diri atau pada sifat lingkungan. Teori ini membahas masalah yang berkenaan dengan analisis suatu dimensi. Atribusi yang terjadi dalam dimensi yang sama, baik itu internal ataukah eksternal dapat menimbulkan beberapa hasil atau akibat Weiner, 1974. Teori ini menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan perilaku seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal, pada penelitian ini akan menguji pengaruh dari time pressure, audit risk, organizational comitment, locus of control, self esteem, dan need for achievement, dimana variabel time pressure, audit risk sebagai faktor eksternal, sedangkan organizational comitment, locus of control, self esteem, dan need for achievement sebagai faktor internal sebagai faktor internal penyebab premature sign off audit procedures. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa teori atribusi dapat digunakan sebagai dasar menemukan penyebab mengapa seorang auditor melakukan premature sign off audit procedures. Dengan mengetahui faktor-faktor praktik premature sign off audit procedures, diharapkan pemicu terjadinya praktik tersebut dapat diminimalisir.

2.1.2. Teori Komitmen Organisasi Organizational commitment theory

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit Ditinjau Dari Faktor Eksternal Dan Faktor Internal Auditor

3 18 165

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 15

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Premature Sign-Off Of Audit Prosedures (Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit) Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURE PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI JAWA TENGAH.

0 0 1

The Influence Of Time Pressure On The Behaviours Of Premature Sign Off In Audit Procedures

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repo

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 13

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 38

ANALISIS PENGARUH TEKANAN KETAATAN, NEED FOR ACHIEVEMENT, SELT ESTEEM IN RELATION TO AMBITION, DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP KOTA SEMARANG) - Unika Repository

0 0 94