premature sign off audit procedures. Hal ini menjadi menarik untuk dikaji kembali sebab berdasarkan penelitian ini time pressure tidak berpengaruh
signifikan terhadap premature sign off audit procedures. Hubungan yang tidak signifikan antara time pressure dengan
premature sign off audit procedures dapat dianalisis dengan melihat dari analisis deskriptif hasil jawaban responden. Dari hasil analisis tersebut
dapat dilihat berdasarkan frekuesinya kecenderungan auditor mentoleransi perilaku premature sign off audit procedures adalah Sangat Rendah SR
yaitu sebanyak 35 48,6 responden. Akan tetapi pada variabel time pressure frekuensi pada kategori yang sama yaitu Sangat Rendah SR
hanya terdapat 1 1,4 responden. Kemudian jika dilihat dari frekuensi pada kategori Tinggi T variabel premature sign off audit procedures
hanya terdapat 9 12,5 responden, sedangkan pada variabel time pressure sebanyak 19 26,4 responden. Perbedaan yang cukup besar
inilah yang kemungkinan menyebabkan tidak signifikannya variabel time pressure. Alasan logis yang dapat menggambarkan fenomena tersebut
adalah walaupun auditor mendapatkan time pressure yang besar pada KAP tempat ia bekerja mereka tetap tidak mentoleransi perilaku premature sign
off audit procedures. Hal ini menunjukkan bahwa auditor memegang teguh sikap profesionalisme.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya milik Wahyudi 2011 yang mengungkapkan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan antara time pressure dengan premature sign off audit
procedures. Tetapi menolak penelitian sebelumnya milik Yusrawati 2009, La Ane 2011, dan Kholidiah 2014 yang mengungkapkan
adanya pengaruh positif antara time pressure dengan premature sign off audit procedures.
4.3.2. Audit Risk Berpengaruh Positif terhadap Premature Sign off Audit
Procedures
Hipotesis dua H2 menyatakan bahwa audit risk berpengaruh positif terhadap premature sign off audit procedures dalam penelitian ini
diterima. Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh parameter koefisien sebesar 0.326 dengan nilai t-statistic sebesar 2,514
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel audit risk berpengaruh signifikan terhadap premature sign off audit procedures dikarenakan
besarnya t-stastistic t-tabel untuk signifikansi 5 yaitu 1,96. Selain itu jika dilihat dari nilai parameter koefisien pada variabel audit risk yang
bernilai positif menunjukkan bahwa audit risk berpengaruh positif dan signifikan terhadap premature sign off audit procedures.
Hasil penelitian sejalan dengan teori atribusi Harold Kelley 1980 yang menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan perilaku
seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penyebab internal mengacu pada aspek perilaku individual, sesuatu yang ada dalam diri
seseorang seperti sifat pribadi, persepsi diri, kemampuan, motivasi. Sedangkan penyebab eksternal mengacu pada lingkungan yang
mempengaruhi perilaku, seperti kondisi sosial, nilai sosial, dan pandangan
masyarakat. Menurut Weningtyas, dkk 2006 menyimpulkan bahwa variabel audit risk merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi tindakan premature sign off audit procedures. Hubungan yang signifikan antara audit risk dengan premature sign
off audit procedures dapat dianalisis dengan melihat dari analisis deskriptif hasil jawaban responden. Dari hasil analisis tersebut dapat
dilihat berdasarkan frekuesinya kecenderungan auditor mentoleransi perilaku premature sign off audit procedures adalah Sangat Rendah SR
yaitu sebanyak 35 48,6 responden. Hal yang serupa terlihat pada variabel audit risk frekuensi pada kategori yang sama yaitu Sangat Rendah
SR terdapat 26 36,1 responden. Kemudian jika dilihat dari frekuensi pada kategori Tinggi T variabel premature sign off audit procedures
hanya terdapat 9 12,5 responden, hal yang serupa terlihat pada variabel audit risk sebanyak 9 12,5 responden. Perbedaan yang tidak terlalu
besar tersebut menjadikan pengaruh signifikan antara audit risk dengan premature sign off audit procedures logis dan dapat diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
Yusrawati 2009, La Ane 2011, Fathir 2011, dan Nisa 2013 yang menunjukkan adanya pengaruh positif pada variabel audit risk terhadap
premature sign off audit procedures. Akan tetapi menolak hasil penelitian Wahyudi 2011 yang mengungkapkan bahwa risiko audit tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap premature sign off audit procedures dan berbeda juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Kholidiah 2014