81
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal – komparatif. Dimana peneliti
ingin mengetahui kemungkinan hubungan sebab akibat dari beberapa faktor yang sudah ditentukan yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki.
Berdasarkan pernayataan Arifin 2012:46, studi komparatif comparative study atau studi kausal komparatif causal comparative study merupakan jenis
penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu. Penelitian komparatif ini memiliki tujuan untuk
melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program yang sejenis atau hampir sama yang melibatkan semua unsur atau komponennya.
Analisis penelitian dilakukan terhadap persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksnaaan, faktor-faktor pendukung dan hasil. Hasil analisis
perbandingan dapat menemukan unsure-unsur atau faktor-faktor penting yang melatarbelakangi persamaan dan perbedaan.
Penelitian kausal komparatif bersifat expost facto, artinya data yang dikumpulkan setelah semua peristiwa yang dipermaslahkan terjadi. Ex post facto
merupakan suatu penelitian empiris yang sistematis dimana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudan variabel
tersebut telah terjadi atau variabel tersebut memang pada dasarnya tidak bisa dimanipulasi.
Peneliti tidak memberikan perlakuan dalam membandingkan dan mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya. Peneliti hanya mencari sebab akibat yang
ditimbulkan dan mengujinya dengan menelusuri kembali masa lalu untuk mencari sebab-sebab, kemungkinan hubungan, dan maknanya. Sehingga penelitian ini
cenderung menggunakan data kuantitatif.
3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,2013:62. Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor independen yang bekerja pada Kantor
Akuntan Publik KAP di Semarang yang berjumlah 257 orang yang tersebar pada 17 KAP. Data tersebut berdasarkan hasil observasi tahun 2016 yang
dilakukan peneliti.
Tabel 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik Kota Semarang
No Nama Kantor Akuntan Publik
Alamat JML
1 KAP Bayudi, Yohana, Suzy Arie
Jl Mangga V No 6. Lamperkidul, Semarang Selatan
19 2
KAP Benny, Tony, Frans Daniel Cab
Jl. Puri Anjasmoro Blok DD 1 No 3
15 3
KAP Darsono Budi Cahyo Santoso
Jl. Mugas Dalam No. 65 22
4 KAP Acmad, Rasyid, Hisbullah
Jerry Cab Jl. Muara Mas Timur No.242
10 5
KAP Hadori Sugiarto Adi Rekan Cab
Jl. Tegalsari No. 53 11
6 KAP Hananata Budianto Rekan
Jl. Sisingamaraja No. 20-22 20
7 KAP I. Soetikno
Jl. Durian Raya No.20 4
8 KAP Leonard, Mulia Richard
Jl. Marina No. 8 40
9 KAP
Ruchendi, Mardjito
dan Rushadi
Jl. Beruang Raya No. 48 10
10 KAP Herliantono Rekan
Jl. Tegalsari Barat V No. 24 8
11 KAP Drs. Sugeng Pamuji
Jl. Bukit Agung Blok AA No. 1-2 13
12 KAP Sukardi Hasan Rekan Cab
Jl. Citarum Tengah No.22 20
13 KAP Tarmizi Acmad
Jl. Dewi Sartika Raya No. 7 19
14 KAP Tri Bowo Yulianti
Jl. MT. Haryono No. 548 11
15 KAP Sodikin dan Harijanto
Jl. Pamularsih Raya No. 16 15
16 KAP Dr. Rahardja, M.Si., CPA
Jl. Rawasari No.2 Srondol 20
17 KAP Riza, Adi, Syahril Rekan
Cab Jl. Taman Durian No.2 Srondol
Wetan, Banyumanik 9
Jumlah 256
Sumber : Data observasi tahun 2016
3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian Sujarweni, 2014. Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga sampel dapat
mewakili dan dapat menggambarkan populasi sebenarnya Sugiyono, 2013:63. Dari 17 KAP yang menjadi populasi dalam penelitian ini 6 diantaranya menolak
untuk berpartisipasi sehingga dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah auditor yang bekerja pada 11 KAP di Kota Semarang. Penentuan jumlah sampel
menurut Arikunto 2006:134 apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel
minimum dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
n = 25 x N n = 25 x 256
n = 64 Keterangan :
n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling, yaitu metode sampling yang tidak memberi
kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2012:122. Jenis non probability sampling yang
digunakan adalah convenience sampling yang merupakan teknik dalam memilih sampel tanpa mempunyai pertimbangan lain selain unsur kemudahan dalam
memperoleh informasi, dimana dari anggota populasi dengan senang hati bersedia memberikan informasi Ferdinand, 2014. Adapun 11 KAP yang menjadi sampel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2
Daftar Sampel Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang
No Nama Kantor Akuntan Publik
Alamat JML
1 KAP Darsono Budi Cahyo
Santoso Jl. Mugas Dalam No. 65
22 2
KAP Acmad, Rasyid, Hisbullah Jerry Cab
Jl. Muara Mas Timur No.242 10
3 KAP Hananata Budianto Rekan
Jl. Sisingamaraja No. 20-22 20
4 KAP I. Soetikno
Jl. Durian Raya No.20 4
5 KAP Drs. Sugeng Pamuji
Jl. Bukit Agung Blok AA No. 1-2 13
6 KAP Tarmizi Acmad
Jl. Dewi Sartika Raya No. 7 19
No Nama Kantor Akuntan Publik
Alamat JML
7 KAP Sodikin dan Harijanto
Jl. Pamularsih Raya No. 16 15
8 KAP Riza, Adi, Syahril Rekan
Cab Jl. Taman Durian No.2 Srondol
Wetan, Banyumanik 9
9 KAP Bayudi, Yohana, Suzy Arie
Jl Mangga V No 6. Lamperkidul, Semarang Selatan
19 10
KAP Benny, Tony, Frans Daniel Cab
Jl. Puri Anjasmoro Blok DD 1 No 3
15 11
KAP Tri Bowo Yulianti Jl. MT. Haryono No. 548
11 Jumlah
157
Jumlah kuesioner yang dibagikan pada 11 KAP di Kota Semarang yang akan menjadi sampel penelitian adalah sebanyak 103 ekslempar. sebanyak 103
100 kuesioner telah disebar pada 11 KAP di Kota Semarang mulai pada tanggal 19 Mei 2016 hingga 1 Juni 2016. Jumlah kuesioner yang dikembalikan
sebanyak 74 71,44 ekslempar, dan yang tidak dikembalikan sebanyak 31 30,10 ekslempar. Kemudian dari 74 ekslempar kuesioner yang sudah diterima
terdapat 2 1,94 ekslempar yang pengisiannya tidak lengkap. Sehingga jumlah keseluruhan kuesioner yang terkumpul dan dapat diolah adalah sebanyak 72
69,90 ekslempar. Berikut ini penulis menyajikan Tabel 3.3 sebagai ringkasan hasil pengumpulan data.
Tabel 3.3
Hasil Pengumpulan Data Kuesioner
Keterangan Jumlah
Persentase
Kuesioner yang dikirim 103
100,00 Kuesioner yang Kembali
74 71,84
Kuesioner yang tidak kembali 31
30,10 Kuesioner yang tidak lengkap
2 1,94
Kuesioner yang dapat diolah 72
69,90
Sumber
: Hasil olah kuesioner, 2016 Lampiran 3 Hal 214
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.3.1. Variabel Laten Endogen
Variabel laten endogen adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel eksogen, atau dapat disebut juga sebagai variabel
dependen. Variabel laten endogen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Premature sign off audit procedures ialah salah satu tindakan disfungsional yang
dilakukan oleh auditor dengan menghentikan satu atau beberapa prosedur audit yang diperlukan tanpa menggantikan prosedur tersebut dengan langkah lain
sebagai pengganti,
namun semua
prosedur audit
yang disyaratkan
didokumentasikan secara lengkap dan wajar. Premature sign off audit procedures merupakan penghentian satu atau beberapa langkah audit yang diperlukan dalam
prosedur audit tanpa menggantikan dengan langkah lain Maulina dkk, 2013. Adapun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur variabel premature sign
off audit procedures menurut Herningsih 2001 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pemahaman bisnis klien; b. Pertimbangan pengendalian intern klien;
c. Pengujian substantif; d. Pertimbangan internal auditor;
e. Prosedur analitis;