Kelompok Elemen Dasar Struktur Sosial

72 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI b. Adanya pola kebudayaan yang berbeda-beda pada masing- masing masyarakat, wilayah, atau daerah. c. Nilai-nilai dan norma-norma sosial yang dijadikan sebagai pedoman dan pegangan bagi anggota masyarakat dalam ber- perilaku berbeda-beda. d. Adanya kedudukan dan peranan yang berbeda-beda yang dimiliki oleh tiap-tiap anggota masyarakat. e. Perbedaan struktur kehidupan masyarakat yang berlainan antarwilayah atau daerah. f. Perbedaan hak dan kewajiban sebagai pengaruh dari perbedaan kedudukan dan peranan anggota masyarakat. g. Perbedaan kepentingan atau tujuan hidup antarwarga masyarakat. h. Tingkat pengetahuan dan keyakinan yang berbeda dalam masyarakat, sehingga muncul kelompok-kelompok sosial yang mewadahi mereka. Faktor-faktor di atas sangat nyata dan konkret dalam kehidupan masyarakat. Apabila faktor-faktor tersebut di- pandang secara ekstrem, tentunya konflik atau pertentanganlah yang akan justru terjadi dalam masyarakat. Namun apabila dipandang lebih akomodatif, maka perbedaan-perbedaan itu menjadi hal-hal yang justru akan mendorong terwujudnya dinamika sosial kemasyarakatan.

B. Mobilitas Sosial

Kalau kita mengamati kehidupan masyarakat dalam keseharian, akan kita jumpai adanya perubahan status sosial. Atau paling tidak keinginan untuk mengadakan perubahan terhadap status sosial yang dimiliki, dari status sosial yang rendah ke status sosial yang lebih tinggi bukan? Tono adalah seorang penjual koran surat kabar keliling. Karena merasa sudah memiliki modal yang cukup, ia kemudian membuka sebuah kios koran dan majalah. Mulai saat itu ia tidak berjualan koran keliling lagi. Namun, justru para pembeli yang datang ke kiosnya untuk membeli koran dan majalah. Dalam contoh kasus di atas dapat kamu pahami adanya pergeseran status sosial Tono. Pergeseran status sosial tersebut secara sederhana dalam sosiologi disebut dengan istilah Tugas Individu Menurutmu, sejauhmanakah pengaruh dari delapan faktor ketidaksamaan sosial seperti telah kamu pelajari di atas dalam pembentukan struktur sosial? Tahukah Kamu? Dalam sosiologi, ketidaksamaan sosial umumnya dilihat dalam dua aspek, yaitu ketidaksamaan sosial secara horizontal dan ketidaksa- maan sosial secara vertikal. – Ketidaksamaan sosial horizontal adalah perbedaan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah. Misalnya jenis kelamin, mata pencaharian, ras, agama, dan sebagainya. Di dalam sosiologi ketidaksamaan sosial horizontal ini diistilahkan sebagai diferensiasi sosial. – Ketidaksamaan sosial vertikal adalah perbedaan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat yang menunjukkan adanya ting- katan lebih rendah atau lebih tinggi. Contohnya dalam kekayaan atau kekuasaan. Ketidaksamaan sosial vertikal ini dalam sosiologi di- istilahkan sebagai stratifikasi sosial. Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial dalam Masyarakat 73 mobilitas sosial. Lalu, bagaimana suatu mobilitas sosial itu dapat terjadi? Dan apakah hubungannya dengan struktur sosial? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.

1. Pengertian Mobilitas Sosial

Sebelum kita membahas apa itu mobilitas sosial, ada baiknya mari kita perhatikan bersama contoh kasus berikut ini. “Pak Ibrahim, seorang anggota masyarakat yang bekerja sebagai karyawan pada sebuah perusahaan swasta. Setiap bulannya, ia memperoleh gaji sebesar Rp1.250.000,00. Suatu saat Pak Ibrahim ditawari pekerjaan oleh salah seorang temannya yang bekerja pada perusahaan lain, dengan gaji tiap bulannya Rp1.500.000,00. Dengan tawaran gaji yang lebih tinggi tersebut, akhirnya Pak Ibrahim memutuskan untuk pindah kerja ke perusahaan lain”. Ilustrasi kasus di atas merupakan contoh sederhana adanya mobilitas sosial di dalam masyarakat. Dari ilustrasi tersebut, dapatkah kamu mendeskripsikan apakah mobilitas sosial itu? Serta alasan apa yang mendorong seseorang sebagai anggota masyarakat melakukan mobilitas sosial? Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan seseorang atau kelompok anggota masyarakat dari status sosial yang satu ke status sosial yang lainnya dalam suatu struktur sosial pada masyarakat. Mobilitas sosial mempunyai kaitan yang erat dengan stratifikasi sosial atau pelapisan sosial, mengingat mobilitas sosial merupakan gerak pindah dari suatu lapisan ke lapisan yang lainnya, baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah. Dalam hal ini, masyarakat dengan kelas sosial yang bersifat terbuka merupakan masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas sosial yang tinggi, sedangkan masyarakat yang berkelas sosial tertutup memiliki tingkat mobilitas sosial yang rendah. Hal ini mengingat pada masyarakat dengan kelas sosial tertutup sangat sedikit sekali, bahkan tidak memungkinkan terjadinya perpindahan anggota dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Gambar 3.8 Keikutsertaan individu dalam tes CPNS merupakan salah satu bentuk usaha seseorang untuk melakukan perpindahan dalam hal status. Sumber: www.warta.unair.ac.id