Nasikun Pengertian Masyarakat Multikultural

108 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI 6 Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologi. 7 Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mengalami satu pengalaman sejarah yang sama. 8 Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang frekuensi interaksinya satu dengan yang lain tinggi. 9 Kesatuan masyarakat dengan susunan sosial yang seragam. Lalu, bagaimana pembagian suku bangsa yang ada di Indonesia? Menurut beberapa ahli, pembagian suku bangsa yang tersebar di seluruh Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut. Suku Bangsa di Indonesia Dari beberapa suku bangsa di Indonesia seperti yang tersebut di atas sebenarnya masih sebagian kecil dari keseluruhan suku bangsa yang ada. Hal ini membuktikan bahwa persebaran suku bangsa atau etnis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan alam seperti kondisi geografis, iklim, dan kesuburan tanah. Faktor-faktor tersebut akan memengaruhi pola adaptasi No. Pulau Suku Bangsa yang Mendiami 1. Sumatera 2. Kalimantan 3. Jawa 4. Bali dan Lombok 5. Sulawesi 6. Papua 7. Timor 8. Nusa Tenggara 9. Maluku dan sekitarnya 10. Kepulauan Barat Daya Aceh, Gayo, Pakpak, Simalungun, Toba, Mandailing, Padang, Medan, Rejang, Riau, Jambi, Enggano, Sakai, Minangkabau, Melayu, Bengkulu, Batak, Mentawai, Nias, Kubu, Palembang, dan Lampung. Dayak, Banjar, Melayu, Samarinda, Tarakan, dan Bulungin. Jawa, Madura, Betawi, Sunda, Bawean, Banten, Badui, Tambus, dan Tengger. Bali Aga, Sasak, Bali Pendatang, dan Sumbawa. Minahasa, Sanggir, Bolang, Mangondow, Gorontalo, Toraja, Bugis, Buton, Makassar, Luwu, Mander, Pittu, Ullana, To Seko, To Batak, Poso, Palu, Tomini, Banjau, Tomtamboan, Tondano, Manado, dan Kulawi. Waigeo, Bantata, Salawati, Misol, Sentani, Timika, Asmat, Dani, Biak, Yapen, Hatam Anggi, Manikian, dan Yakui. Kima, Dompu, Mamboro, Sumba, dan Ende. Sasak, Mbojo, Helong, Dawan, Sawu, Lio, Alor, Larantuka, Manggarai, Flores, dan Ngada. Ambon, Kei, Tual, Dobo, Morotai, Tidore, Makian, Bacan, Saparua, Nusalaut, Kayeli, Seram, Buru, Suram, Ambon, dan Banda. Wetar, Rama, Damar, Kisar, Laratdema, dan Aru. Tabel disarikan dari berbagai sumber. Masyarakat Multikultural 109 masyarakat dengan tujuan untuk mempertahankan hidup. Namun demikian, terlepas dari hal itu semua, keragaman suku bangsa di Indonesia menandakan bahwa bangsa kita merupakan masyarakat yang multikultural. Gambar 4.4 Peta Persebaran Suku Bangsa di Indonesia. Sumber: Dikutip dari Pengantar Antropologi, Koentjaraningrat, 1983

c. Berdasarkan Agama atau Religi

Kamu tentunya mengetahui berbagai agama yang ada di negara kita bukan? Seperti telah dijelaskan pada awal perjumpaan kita di kelas XI lalu mengenai diferensiasi sosial berdasarkan agama, di negara kita terdapat beberapa agama yang hidup berdampingan satu sama lain. Setidaknya ada enam agama besar yang ada dan diakui keberadaannya, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, serta Kong Hu Chu. Di samping itu terdapat pula aliran kepercayaan yang keberadaannya diakui pula oleh masyarakat. Tidak sedikit masyarakat kita juga menganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa di luar agama yang telah ada. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan kita bahas bersama keanekaragaman agama dikaitkan dengan suku bangsa yang ada di Indonesia sebagai gambaran untuk memudahkanmu dalam memahami kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. 1 Suku Jawa Agama resmi yang dianut oleh masyarakat Jawa adalah Islam, Katolik, Kristen Protestan, sebagian kecil Hindu dan Buddha, serta beberapa penganut aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di Jawa, dianut dua istilah mengenai agama Islam, yaitu Islam santri dan Islam Tugas Kelompok Setelah kamu pahami materi di atas, bersama dengan kelompokmu lakukanlah pengamatan mengenai perilaku etnis-etnis yang ada di sekitarmu Lakukan penelitian kecil, kemudian laporkan bagaimana kehidupan sosial etnis-etnis yang kamu amati itu Tahukah Kamu? Menurut Clifford Geertz, seorang antropolog yang banyak menulis buku mengenai kebudayaan di Indonesia menyatakan dalam sebuah bukunya yang berjudul The Religion of Java bahwa di Jawa terdapat tiga aliran yang berkembang yang nantinya disebut dengan agama Jawa, yaitu santri, abangan, dan priyayi. Santri adalah golongan yang sangat taat dan patuh dalam menjalankan syariat agama Islam dan mengerjakannya secara teratur. Abangan adalah suatu golongan yang juga beragama Islam, namun masih juga menjalankan kegiatan- kegiatan yang sifatnya tradisi, seperti menyembah roh nenek moyang, menyembah benda-benda pusaka, bahkan melakukan hal-hal yang sebenarnya dilarang oleh agama, seperti minum-minuman keras, berjudi, dan main perempuan. Sedangkan priyayi adalah golongan bangsawan yang sangat jauh dari kehidupan agama, serta cenderung mengutamakan kehidupan duniawi yang berguna untuk mempertahan- kan prestise mereka.